3. nuna yuna

451 36 5
                                    

Sesampainya di kantor sang papa Jaehoon menjadi pusat perhatian para karyawan. Jaehoon merasa tidak nyaman lantaran semua orang menatapnya gemas. Tangan mungilnya di genggam sang papa dan berjalan bersebelahan membuat Jaehoon terlihat seperti kurcaci,

"Huh cenapa meleka pelhatikan Jae telus?" Gumamnya.

Tanpa sengaja netra nya mengerah pada salah satu karyawan perempuan. dengan rok pendek dan baju kurang bahan sedang menatap genit sang papa. Baru saja dia akan memanggil perempuan itu. tiba-tiba saja dia di tarik masuk ke dalam lift.

Pintu lift pun terbuka mereka lantas pergi ke ruangan kerja sang ayah. Dan sesampainya di ruang kerja sang ayah Jaehoon tak henti mengatakan 'wow'

"Oke sekarang papa harus bekerja. Dan Jae berbaring di karpet yang sudah di siapkan lalu menonton kartun. Setuju?" Tanya nya pada sang anak

"Cetuju papa"

1 hour later

"Papa"

"Hmm?"

"Papa"

"Hmm?"

"Papa~"

"Papa!'

Dengan kesal Jaehoon mencoba mendorong kursi sang papa walaupun tidak terjadi apapun. Jake yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya pun mengalihkan atensinya kepada sang anak.

"Jaehoon kenapa? Hmm? Mau apa?" Tanya nya dengan lembut

"Jae mau biscuit papa"

"Baiklah papa akan suruh office boy papa bawakan biskuit untuk Jae"

Tok tok tok

"Masuk" Ujar Jake

Seorang karyawan perempuan yang Jaehoon liat tadi pagi pun masuk lalu menghampiri meja papanya.

"Permisi pak saya mau memberikan laporan yang bapak minta kemarin" Ujar karyawan ber-name take 'shin yuna' itu dengan sedikit genit,

"Uhm nuna" Panggil Jaehoon

"Iya tuan muda?" Kata yuna dengan nada lembut dan senyum manis

"Nuna tidak puna 'punya' baju yang lebih copan? Dan sklit 'skirt' yang yebih panjang? Atau mau Jae suluh papa belikan baju? agal nuna tidak pakai baju yang tidak copan itu lagi?" Kata Jaehoon yang tentu membuat dia orang dewasa disitu terkejut.

Apakah yuna kesal? Tentu. Jika saja anak kecil di depannya ini bukan anak sang bosnya mungkin sudah akan ia maki maki. Dengan menahan kesal dia mengepal kan kedua tangannya dan pamit pergi keluar ruangan.

Jaehoon yang melihat itu lantas tertawa nyaring. hingga netra nya bertemu dengan sang papa yang menatapnya datar.

"Shim Jaehoon? Tau salah mu dimana?" Tanya jae dengan nada dingin. Mambuat sang anak takut

"Iya papa. Tapi tadi Jae hanya tidak suka dengan pli? Plia? Apa itu? Ah!! Plilaku nuna itu" Jake terkekeh mendengar ucapan sang anak.

"Ya. papa akui sikapnya memang buruk dan juga cara berpakaiannya. tapi Jae juga jangan mengatakan nya secara langsung itu tidak baik. Mengerti?" Lantas di balas anggukan oleh sang anak dan jangan lupa senyum manis yang memperlihatkan gigi kecilnya.

"Yasudah kalau begitu Jae lanjut menonton ya? Oh ya! Tadi anak papa mau biskuit kan? Ayo kita pesan" Ujar Jake sembari menekan nomor di telpon kantor untuk menghubungi office boy.

"Uhm papa! Jae juga mau cucu" Jake pun menganggukkan kepala sebagai balasan,

Tiga jam berlalu

Jaehoon pun tertidur di karpet berbulu sambil memeluk boneka pinguin kesayangannya, dan Jake yang baru saja selesai meeting dengan beberapa klien.

"Terimakasih pak Jake saya sangat suka sekali dengan perusahaan bapak. Kalau begitu kami permisi" Setelah beberapa klien itu pergi dan menyisakan Jay. Jungwon dan Sunghoon yang memang juga termasuk klien Jake.

"Wah Jake perusahaan lu the beast" Ujar Jay

"Udah dari dulu" Ketus Jake sembari mengangkat kaki ke meja

"Ck mentang mentang di puji jadi sok lu. Eh hoon tumben merengut" Tanya Jungwon pada Sunghoon yang hanya diam.

"Enggak gw cuma gak mood aja. Oh ya Jake kamu sibuk" Ujar Sunghoon

"Enggak hoon. kenapa? ada yang mau di omongin?" Tanya Jake

"Ah sepertinya kita pergi saja Jungwon. Kau ingin ke mall? Atau kulineran? Terserah saja yang penting kita pergi" Kata Jay sembari merangkul Jungwon ke luar ruang meeting, hening. Seteleh kedua manusia itu keluar.

"Sunghoon mau balik ke kantor?" Tanya Jake

"Tidak"

"Sunghoon kenapa?" Tanya Jake cemas

"Kau lupa janji mu semalam"

"Janji? Astaga! Ah itu sepertinya tidak bisa" Cicit Jake

"Kenapa? Bukannya kau juga mau?"

"Yaa but aku membawa Jaehoon ke kantor tidak mungkin ku tinggal kan"

Sunghoon menghela nafas dan bersandar pada kursi. "Kau sengaja membawa Jaehoon? Agar bisa mengelak dari janji mu?" Wajah Jake berubah cemas sepenuhnya.

"Ti-tidak ha-hanya saja tadi pagi Jae me-menangis dan aku tidak bisa menenangkannya. Ja-jadi aku ber-inisiatif untuk membawanya ke kantor. Sungguh aku lupa tentang janji itu mian mianhae" Lirih Jake dengan menundukkan kepalanya.

"Gwenchana lain kali saja Jake aku juga masih kuat. Jangan minta maaf itu bukan salah mu lagi pula masih ada lain waktu" Ujar Sunghoon lembut dengan senyum tampannya bak pangeran.

"Baiklah kalau begitu aku akan kembali ke kantor"

"Yaa hati hati di jalan. tidak lucu kalo kau kecelakaan setelah meeting"









To be continued

Sorry klo ada typo

Huhu jujur aku sempet panik karna wp aku error tapi untung aja balik lagi.

Sebenarnya beberapa dari kalian kalau perhatikan bgt ini bukan cerita biasa tentang Jake sama Jaehoon. Member lain yang ada disini juga gk
Biasa kecuali heeseung. Tunggu bab selanjutnya dan kalian pasti paham beberapa dari kalian aja sih.

Yuk sedekah gampang bgt tinggal pada lu pencet tuh bintang di bawah. trs komen gak susah kan? Makanya janlup vote and komen.

Papa and Daddy Lopyuu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang