Setelah seharian penuh berada di kantor. akhirnya Jake pergi ke mall untuk menepati janjinya kepada sang anak untuk membelikan mainan baru.
"Papa Jae mau yego 'lego' Malvel Avengels Towel 'Marvel Avengers Tower' yang itu papa" Jaehoon menarik papanya menuju kotak lego Marvel avengers Tower yang ukuran sama besarnya denganya.
"Jae mau ini? Baiklah papa belikan" Kata Jake dengan entengnya sedangkan membuat pengunjung lain sedikit terkejut. Lantaran harga lego tersebut lumayan mahal apa lagi Jaehoon juga meminta lego technic lamborghini. Lego black Panther. Dan Lego technic liebherr r 9800 excavator. Sungguh bahagia sekali Jaehoon karna bisa mendapatkan semua Lego yang ia inginkan
"Papa! campai di lumah kita lakit yego nya ya?" Antusias Jaehoon sambil memakan ice creamnya.
Setelah beberapa saat keliling mall Jaehoon melihat penjual gulali yang tidak jauh dari situ.
"Papa Jae mau guyayi"
"Itu tidak baik untuk gigi. Yang lain saja"
Ujar Jake lembut. Jaehoon yang memang ingin gulali pun langsung menghampiri sang penjual."Paman Jae mau catu guyayi nya. Papa yang bayal!" Sang penjual pun terkekeh melihat Jaehoon dengan gemas. Jake yang melihat itu tidak bisa berkata-kata anaknya ini nekat sekali. Setelah itu ia membayar gulali sang anak dan menuju basement untuk pulang.
Sesampainya di rumah Jaehoon langsung membuka dan bermain lego hingga dia di paksa tidur oleh sang papa.
"Jae ayo tidur ini sudah malam" Jaehoon menangis di pelukan Jake sambil menatap legonya yang berserakan di karpet berbulu.
"No papa Jae macih mau main yegoo~" Lirih Jaehoon manja sambil mengusak mata nya. tak sampai beberapa menit dengkuran halus Jake dengar dari anak kesayangannya. Dia membaringkan Jaehoon dan ikut tidur di samping sang anak tak lupa memberi kecupan dan memeluk sang anak,
"Hiks papa banun 'bangun'. Papa hiks"
Jake lantas bangun dan memeluk sang anak yang menangis."Anak papa kenapa hmm? mau susu?"
Tanya Jake dengan menahan kantuk"Akit papa akit" Lirih Jaehoon membuat kesadaran Jake kembali sepenuhnya. dan memeriksa sang anak yang sedari tadi memegang pipinya.
"Sini papa lihat" Jake melihat kedalam mulut kecil sang anak untuk memeriksa gigi mungil itu dan akhirnya membawa Jaehoon ke rumah sakit.
"Sabar ya sayang sebentar lagi Jae diperiksa dokter. " Ucap Jake sambil memeluk sang anak yang menangis.
"Hiks gigi Jae tidak di cabut kan papa?"
"Papa juga tidak tau" Sembari menunggu panggilan dokter yang untungnya tidak ramai Jake mendapatkan pesan dari seseorang yang sangat dia kenal.
H*****
Kau kemana?
Aku melihat mu keluar rumah sambil membawa Jaehoon tadi.
Apa ada yang terjadi Jakie?
Maaf aku lupa mengabarimu.
Tadi Jae menangis karna giginya sakit.
Jadi aku membawanya ke Rumah sakit.Baiklah sayang. Kabari aku jika terjadi sesuatu. I love you Jakie, 😘❤
I love you too H***** 🥰❤———
"Pasien atas nama Shim Jaehoon" Panggil suster dengan lembut. Jake segera menggendong Jaehoon menuju ruangan dokter. membuat beberapa orang disitu berbisik karna ketampanan Jake yang sedang menggendong Jaehoon,
"Duren sawit" Bisik salah satu gadis ke Sahabatnya
"Duren sawit? Apaan duren sawit? Heran sahabatnya
"Duda keren sarang duwit" Jawabnya sambil senyum. dan menatap Jake yang baru akan masuk ruangan dokter. dengan tatapan yang tak bisa di artikan,
To Be Continued
Maaf klo ada typo
Haaaaaa jujur aku ga yakin bisa lanjutin books ini aku minta pendapat kalian dong.
Pasti kalian bingung siapa si 'H' yang chatting sama Jake kan? Nanti bakalan tau kok.See you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa and Daddy Lopyuu
Fanfiction"Papa! jae mau guyayi" "Itu tidak baik untuk gigi. yang lain saja" "Huh. Paman! Jae mau catuu guyayi nya papa yang bayal" Bxb, Mpreg. Homophobic? Hus Hus