Chapter 7 : Tur Sekolah (Part 2)

19 2 0
                                    

Pawel POV

Aku berkumpul dengan Jeremy, Ruchvin, dan Ameron. Hanya mereka yang kukenal "Perkenalkan, saya Pak Elbert Ulrich, yang akan membimbing kalian di tur sekolah ini. Dan omong-omong. Selamat datang, Pawel" Sambutnya singkat "Aku gak terlalu suka sama dia, orangnya nyebelin" bisik Jeremy padaku "Nyebelin gimana?"
"Kau bayangkan seorang guru yang mukanya cemberut dan galak melulu?! Gimana gak bikin mood belajar coba?!"
"Dia guru di bidang apa?" Tanyaku seraya berjalan mengikuti Pak Elbert "Ah, dia mengajarkan bahasa Jerman, dan bahasa latin" kata yang ditanya "Kalau Pak Asteria? Bagaimana orangnya?" Tanyaku "Orangnya baik, jauh 360 derajat berbeda dengan orang ini. Orangnya ramah. Tapi kalau marah, ya...begitulah, dan dia mengajar bahasa Inggris, juga matematika. Kau akan senang dengannya. Aku yakin dengan itu" ucapnya "Siapa yang berambut merah itu Jeremy?" Tanyaku
"Oh! Dia yang namanya Chung, dia anak guru bahasa Mandarin disini, orangnya pekerja keras, dan bukan orang yang boros. Berbeda 180 derajat dengan Ameron yang sukanya foya-foya" ucapnya seraya mencibir "Plus, mereka rival"
"Oh!" Ujarku singkat

"Baiklah, ini dia taman sekolah milik akademi" ujar Pak Elbert. Taman itu ditumbuhi beberapa bunga tulip, bunga matahari, bunga lavender, dan bunga mawar. Disitu juga ada ayunan, dan ada air mancur yang cukup besar ditengah-tengah, diberi pagar kayu berwarna cokelat muda disekelilingnya. Ada juga beberapa bangku di sana "Indah sekali" ucapku memuji
"...tempat ini digunakan untuk bersantai selama jam istirahat dan juga untuk pelajaran ilmu pengetahuan alam, di sana ada..."
"Kau bosan Jeremy?"
"Pake banget"
"Aku sudah pernah liat taman ini, kau ingat kan? Bagaiman kita pertama bertemu?
"Tentu saja! Aku bukan kakekku yang udah lupaan"
"Pak!" Ucap ku seraya mengangkat tangan "Ya? Ada pertanyaan?"
"Bisa kita segera ke tempat berikutnya?" Tanyaku tak sabar "Ya...kita baru akan berpindah ke laboratorium" sahutnya "Oh Baiklah" jawabku singkat. Kami semua berjalan menuju ke arah laboratorium, saat tiba-tiba bel berbunyi menandakan bahwa sekarang adalah jam istirahat "Huh, baiklah, nanti silahkan temui saya di ruang guru untuk melanjutkan tur! Terimakasih" serunya sembari membuang muka "Ish, Adab pun macam tu, macam mana lah nak jadi cikgu?" Ujar Aisyah "Weh Ruchvin! Jom lah ikut aku, Indra tengah cari kau tadi!" Sambungnya mengajak Ruchvin "Ayo" jawabnya singkat "Aku ke kantin sekarang ya Jeremy?" Tanyaku "Ya! Silahkan!" Jawabnya dengan nada yang suram "Konnichiwa, Paveru-san!" Sapa adik dari Jashira, Jun "O-oh, Hai"
Aku ingat Jashira dan Jun tidak biasa membaca huruf "L" karena bahasa jepang memang tidak punya huruf "L". Jadi diganti dengan huruf "R"

"Heh! Culun!" Aku menoleh ke belakang dan melihat si aNaK KEpaLa SeKOlAh itu sedang bersama seorang anak laki-laki berambut putih dengan mata birunya, pakaiannya berwarna hitam dengan bendera Israel di dada sebelah kanannya "Ini sahabat gua, Rafael Yuri" ucapnya "Aku sama sekali gak nanya" jawabku ketus "HEH!! Yang sopan dikit dong sama kakak kelasmu!?" Gertaknya, Sayangnya Rafael adik kelasku>:) "Mungkin kalau denganmu iya, tapi sahabatmu? Gak deh~ makasih...dia kan adik kelasku"
"KURANG AJAR?!!!" Jeritnya menantang "Sudahlah" ucap Rafael "Aku gak mau buang-buang waktu dengan anak sok ini" ucapnya mencibir

Berjam-jam telah berlalu dan bel telah berbunyi menandakan waktu pulang telah tiba "Akhirnya!!!" Sahutku gembira "Hai Pawel!!!" Seru seseorang dari belakang ku, aku menoleh dn melihat anak laki-laki yang dikenal kan Malik, Indra, murid yang kelihatannya biasa-biasa aja, tapi cukup membuat si Ameron itu ketar-ketir beberapa tahun setelah 'Kemerdekaannya'
"Pa kabar? Malik bilang Lo orangnya menarik banget! Kapan lagi coba gue punya temen eropa? selain Ruchvin ama Natan sih"
"B..baik" jawabku singkat
"Oh iya! Ini sahabat gue ama Malik! Philip! Ini orang yang Malik ceritain!! Dan Pawel ini sahabat gue! Akur yaw:)" ucapnya dengan nada riang "Kamusta!!"
"Dia kagak ngerti Tagalog Phil, itu artinya Halo, Btw:v"
"Btw?"
"By the way"
"Oh! Kau...berasal dari?..."
"Indonesia, gue dari Jakarta pusat, tenang, gue gak sefrekuensi kok ama si paling anak kepala sekolah:)" ucapnya, seperti sepakat tentang apa yang kupikirkan tentang Ameron "Aku dari Warsawa, Polandia, dan kau Philip?"
"Manila, Filipina:)" sebenarnya kami tak perlu repot-repot memperkenalkan diri karena kami sudah kenal, tapi tak mungkin bukan kami bilang "Aku Polandia!!" FBI akan langsung menemukan kami nanti:)

(Trivia dihilangkan agar Author tidak pusing dan sakit kepala. Makasih atas perhatiannya:))

Everpeace Academy [Old]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang