26. KALUNA, HUJAN DAN PERASAAN ANEH

7 0 0
                                    

[JANGAN LUPA VOTE]


Hujan deras mengguyur saat jam pelajaran di SMA Mahanta selesai sepenuhnya. Beberapa ada yang nekat untuk melanjutkan perjalanan pulang entah basah kuyup atau terlindungi dengan jas hujan dan payung. Ada juga yang memilih menetap sampai menunggu hujan reda walaupun mereka tahu hujan akan bertahan sangat lama. Sisanya hanyalah beberapa manusia yang malas untuk pulang ke rumah.

Keempat inti Raksi itu tengah berada di lorong sekolah untuk menunggu hujan reda. Mereka lebih ke arah tidak selera untuk nekat menembus hujan.

"Ini si Lamuel sama Sagara gak balik?" Tanya Bragy.

"Mereka dapet tugas dari Pak Bondan." Jawab Sheo.

"Kasian amat." Jawab Bragy. Lelaki itu lalu menatap Catra yang berdiri menghadap mereka. "Cat, lo kenapa gak buruan balik, lo kan bawa mobil bro."

"Seleksi ekstra." Jawab Catra.

"Sampai jam berapa Cat, gue kira ditunda." Tanya Sheo.

Catra hanya mengangkat bahu acuh. "Don't know. Kenapa nanya-nanya?"

"Nanya tok."

"Kaluna udah pulang belum Kas?"

Kaisan mengangkat bahunya acuh sebagai jawaban atas pertanyaan dari Bragy. "Mana gue tahu."

"Kenapa seharian tadi lo gak ketemu sama Kaluna?" Tanya Bragy lagi.

"Sibuk kali dia, lagian gue juga sama kalian. Dari pagi sampai siang kita udah bahas Kaluna, sekarang mau bahas lagi, lo suka sama Kaluna Gy?"

Bragy langsung menggeleng dengan spontan. "Enggak anjir, gue cuma apa ya...gak tau ah."

"Bragy itu seneng karena lo udah gak sendiri lagi Kas, anak-anak yang lain juga ngerasa yang sama." Balas Sheo membantu Bragy memberikan jawaban yang tepat.

"Belum jadian." Jawab Kaisan.

"Semoga cepat jadian deh, jangan lupa PJ nya." Ucap Bragy. 

Setelahnya, Kaisan memilih tak melanjutkan obrolan. Hanya terpaut dua menit setelah itu, Bragy melakukan pergerakan yang mengejutkan. Lelaki itu menyenggol lengan Kaisan beberapa kali secara tiba-tiba. Matanya menatap ke salah satu objek.

"APASIH GY!" Gerutu Kaisan kesal karena tingkah Bragy yang selalu menyebalkan.

"Itu." Ucap Bragy pelan sehingga membuat Kaisan yang awalnya asyik bermain ponsel itu memfokuskan pandangannya pada objek yang dimaksud oleh Bragy.

"Cewek lo." Ucap Bragy lagi.

"Mata lo." Tandas Kaisan.

Kaisan kembali bermain ponsel, lalu kembali lagi melihat Kaluna yang kini berdiri di lorong depan sekolah seperti menunggu hujan reda. Tidak tahu juga.

"Kaluna gak lo anter balik aja?Kasihan itu mana dingin kaya gini lagi." Ucap Sheo.

"Gue aja bawa motor, ya kehujanan." Ucap Kaisan.

Catra memberikan kunci kepada Kaisan. "Anter lah."

"Lo?" Tanya Kaisan.

"Gue pulang nanti, bisa pakai motor lo."

Kaisan merogoh sakunya dan memberi kunci motornya pada Catra.

Sheo berdecak kesal dengan sikap Catra yang baginya sangat pilih kasih. "Giliran Kaisan, di support."

"Iri Cat dia." Ucap Bragy dengan tawa kecil.

"Jangan sama cewek yang gatel She." Ucap Catra lalu duduk.

KAISAN ; s e r a p h i cTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang