08. Dia Siapa?

16 1 0
                                    

Haiii
Welcome back🎉

Gess
Boleh minta saran ga?

Aku pengen ganti judul cerita ini:(
Apa ya?
Boleh yang punya saran komen
Siapa tau kepake sama aku

Hehe
Makasih ya

Happy reading📖📚

***

Sehabis sholat subuh Ziva kembali ke kamarnya bersama dengan Azzam.

"Hari ini aku ada kelas, kamu mau ikut?" Tanya Azzam pada Ziva yang sedang melipat mukena nya

Ziva menoleh, ia menggeleng. "Aku mau bantu umma, hari ini mau ada pengajian 'kan?"

Azzam mengangguk. "Yaudah, aku mau siap-siap dulu."

Sore ini setelah ashar pesantren akan mengadakan pengajian malam jumat. Sekalian mengadakan munggahan menyambut bulan suci ramadhan, yang 3 hari lagi akan datang.

"Mas, kamu mau sarapan sama apa?"

"Apa aja boleh."

"Yaudah aku ke dapur dulu, ya. Aku bikinin kamu sarapan."

Azzam menangguk sekilas.

Sesampainya di dapur, Ziva menoleh ke sana kemari. Otaknya berpikir keras harus masak apa.

"Mbak?"

Ziva terkejut.

"Ya Allah kaget, kenapa Ning?"

"Mbak kenapa ko kaya bingung?"

"Ini lagi mikir bikin sarapan apa buat Mas Azzam."

"Oalah. Bikinin aja telor ceplok mata sapi, soalnya mas Azzam suka banget sarapan pake menu itu."

"Serius?"

Ayra mengangguk.

"Yaudah, makasih yah Ning."

"Jangan panggil saya pake Ning, mbak. Panggil aja Ayra."

"Aku nya kagok tau."

Ayra terkekeh. "Plis jangan pake Ning lagi ya. Biar serasa temen, lagipula umur kita ga jauh beda."

Ziva mengetuk-ngetukan dagunya. "Hm, yaudah deh, aku coba dikit-dikit."

"Sip!" Ayra mengacungkan kedua jempolnya.

Setelah telor setengah matang nya siap, Ziva segera membawanya pada Azzam, sekalian ia membawa dua teh dan satu roti untuk dirinya.

"Nih, aku bikinin telor katanya Ayra kamu suka ini kalo sarapan."

Azzam yang tengah duduk di shofa kamar, mendongakkan kepalanya,ia sedikit tersenyum. "Saya suka makanan apapun, apalagi yang masaknya kamu."

"Halah! Aku masakin batu mau?"

Azzam berdecak ia bangkit dan mencubit pelan pipi Ziva. "Itu mah bukan makanan dong, sayang."

Ziva tertawa tipis, "yaudah nih makan dulu."

"Kamu ko cuma sarapan roti?"

Ziva hanya menjawab bahwa ia belum mau makan nasi, selesai sarapan Azzam segera pergi menuju kelas. Selesai Azzam pergi Ziva segera bergegas mandi, karena pagi ini ia harus ke pasar membantu umma.

***

Setelah memakai rapi baju gamis dan kerudungnya, Ziva menghampiri umma yang sedang menyiram tanyaman di teras ndalem.

"Assalamu'alaikum, umma."

"Waalaikumsalam, kenapa nduk?"

"Hari ini mau ke pasar kan? Biar Ziva aja boleh." Ujarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang