28. Kemarahan Justin

79 2 0
                                    

Uhuy, balik lagi nih ya. Maaf gue terlalu lama gak update, dikarenakan gue yang sibuk dengan segala tugas yang menumpuk🙏

 Maaf gue terlalu lama gak update, dikarenakan gue yang sibuk dengan segala tugas yang menumpuk🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Aksa menatap tangannya yang menjadi alasan jatuhnya Alexa itu dengan tatapan marah. Salah satu tangannya bergerak untuk melukai tangan yang sudah membuat Alexa terluka itu.

"AKSA! LO GAK PAPA, KAN?!"

Dan untungnya, Kenzi dan Bayu datang tepat waktu. Mereka berdua membopong tubuh Aksa yang sudah lemas itu dengan hati-hati.

"G-gue... gue penyebab Alexa jatuh dari rooftop i-itu, Ken..." lirih Aksa penuh dengan penyesalan.

Kenzi dan Bayu saling berpandangan. Lalu, mereka berdua menghela nafas kasar. "Gue udah tau, lo gak sengaja. Mana mungkin sahabat gue ini sengaja."

Akhirnya mereka bertiga telah sampai di bawah, tempat tubuh Alexa berada. Sudah banyak siswa-siswi lain yang mengerubuni tubuh Alexa yang berlumuran darah itu. Bianca? Entahlah, Aksa tidak tau ke mana kepergian perempuan itu setelah tubuh Alexa jatuh. Fokusnya kali ini hanya satu, Alexa.

"Hiks hiks... b-bangun, Alexa! Bangun! Buka mata lo! Hiks hiks... lo mau apa? Bilang ke gue, biar gue turutin. Tapi dengan syarat, lo harus buka mata lo dulu, Alexa!" Aksa meraung dengan sangat keras, sembari menguncang tubuh Alexa yang tidak bergerak itu.

Kenzi dan Bayu hanya bisa menatap prihatin keadaan sahabatnya yang terlihat sangat kacau balau itu. Saat sedang asik menenangkan Aksa, terdengarlah suara sirine ambulance.

Ninu

Ninu

Ninu

Dengan cepat Petugas Medis keluar dari dalam ambulance itu dengan membawa sebuah brankar rumah sakit. Mereka membawa tubuh Alexa yang sudah kehilangan banyak darah itu masuk ke dalam ambulance.

"GUE MAU IKUT SAMA ALEXA!" teriak Aksa tiba-tiba.

Salah satu Petugas Media menatap Aksa. "Maaf, untuk saat ini tidak boleh ada yang ikut masuk ke dalam mobil ambulance kecuali petugas medis," jelas Petugas Medis tersebut.

Kenzi dan Bayu menahan lengan Akaa agar tidak gegabah. Aksa semakin memberontak saat melihat mobil ambulance itu berjalan menjauh.

Tubuh Aksa meluruh. Dirinya kembali menatap tangannya yang menjadi alasan jatuhnya Alexa dari rooftop. Aksa memukul-mukul kepalanya sendiri.

"AKSA! LO GILA, YA?!" bentak Langit yang tiba-tiba saja datang dan menghentikan aktivitasnya itu.

"LEPAS! LEPASIN GYE! BIARIN AJA GUE MATI! GUE ADALAH PENYEBAB ALEXA JATUH DARI ROOFTOP ITU! JADI, BUAT APA GUE HIDUP TENANG?!" teriak Aksa histeris. Bahkan, pukulan pada kepalanya sendiri itu semakin kuat dan keras.

The Obsesion [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang