Sepulang latihan basket, Anton memasuki rumahnya dan bergegas ke kamar untuk segera membersihkan diri. Usai mandi, ia turun untuk makan malam.
"Ma, papa belum pulang?"
"Belum. Masih ada kerjaan sayang"
Anton pun mulai menyantap makanan yang disiapkan. Na Yoon duduk di hadapan anaknya dan ikut menyantap masakannya.
"Oiya nak, tadi waktu mama pulang dari belanja bulanan, mama liat Sa Ra keluar naik mobil orang. Terus yang buat mama kaget, (Yn) tiba-tiba keluar rumah dan masuk ke taksi yang habis mama pakai. Bahkan (Yn) keliatan buru-buru banget. Mama takut deh kalau ternyata (Yn) ngejar Sa Ra sama selingkuhannya"
Anton yang mendengar itu terkejut bukan main.
"Terus (Yn) dimana sekarang ma? Udah pulang belum?"
"Mana mama tau"
Anton langsung meneguk minumannya dan berdiri.
"Anton cari (Yn) dulu ma"
"Ha? Eh habis--
"Udah kenyang ma. Anton pergi dulu"
"Hati-hati nak"
Anton keluar rumah sembari menelfon ponsel (Yn). Namun gadis itu tak mengangkatnya.
"Aishh,, lo dimana sih (Yn) jangan buat gue khawatir"
Anton berlari mencari (Yn) di beberapa tempat yang sering dikunjunginya bersama. Hampir 30 menit ia berkeliling namun tak menemukan keberadaan gadis itu.
Sampai ia melihat (Yn) tengah berjalan lesu tak jauh darinya. Anton menghela nafas dan segera menghampirinya.
"(Yn)"
Yang dipanggil pun mendongak menatap Anton.
"Anton?"
Anton sontak memeluk gadis itu. (Yn) yang mendapat pelukan itu pun terkejut bukan main.
"Anton? Kenapa sih?"
Anton melepaskan pelukannya dan menggenggam lengan (Yn).
"Lo dari mana aja hah? Kenapa lo ngga angkat telfon gue? Nyokap gue bilang lo buru-buru naik taksi. Gue khawatir"
(Yn) yang melihat itu tersenyum getir.
"Gue laper"
Anton menghela nafas ketika mendapat jawaban itu.
"Ayo makan dulu"
Anton membawa (Yn) ke sebuah subway makanan cepat saji yang ada di dekat mereka.