Asher sekarang berada didalam kamar Jovian. Setelah adegan drama yang dibuat oleh adek tirinya tadi akhirnya Asher bisa merasakan hawa bebas dari rumah sakit, Asher melihat sekeliling kamar yang dipenuhi ornamen biru muda kombinasi putih membuat suasana seperti anak remaja yang ceria, Berbeda dengan kamarnya dahulu.
'Gak terlalu buruk.' Setelahnya Asher memilih untuk membersihkan dirinya dan mencari clue apa yang terjadi pada dirinya saat ini.
Seperti apa dosa dia dimasa lalu sehingga harus bertransmigrasi ditubuh seorang anak yang kurang akan kasih sayang karena keserakahan kedua orang tua mereka.
Jika bisa memilih lebih baik dia kembali di kehidupannya dahulu walaupun jarang bertemu namun, mereka tetap saling menyayangi dan perhatian terhadap satu sama lain.
Baru sehari berada disini saja Asher sudah merasakan tidak nyaman dengan lingkungan barunya.
Dia begitu kangen dengan keluarganya bahkan kekhawatiran menghinggapi hatinya saat mengingat bagaimana kondisi tubuh aslinya saat ini. ' apakah akan baik baik saja?'
Kryukkkk
Kryukkkkkk
" Perut sialan! Udah numpang banyak mau pula anjing." Dengan malas Asher menuruni anak tangga dengan kondisi lampu remang remang.
'Darren' pria paruh baya yang menjabat sebagai kepala keluarga itu langsung menatap Asher yang baru saja menuruni anak tangga dengan tatapan yang sulit diartikan.
Walau bagaimanapun Asher tetaplah dirinya yang dulu tidak perduli akan dengan sekitar, sesuai dengan kehidupannya yang penuh akan kesendirian.
" kapan kamu sampai jov?" Asher yang melewati mereka terhenti karena deep suara yang terletak diruang keluarga itu.
' aduh, males banget gue anjrt.'
" Cacing saya minta diisi asupan gizi om."
Asher langsung berjalan kedapur setelah berucap demikian, bahkan Darren yang dikenal tidak perduli dengan anak bungsunya itu seketika merasa aneh dengan reaksi tubuhnya saat anak yang tidak dianggap itu berucap.
" Ada apa tuan muda jovian. "
Asher yang mendengar tersebut sungguh geli saat dipanggil tuan muda karna selama ditubuhnya dahulu seluruh maid dirumahnya hanya memanggil nama karna memang sudah kebiasaan agar bisa dianggap seperti keluarga sendiri.
" Lapar. " Bibi yang mendengar cukup bingung apa yang tuan mudanya bicarakan, senyum tipis langsung merekah saat tau bahwa saat ini tuan muda mereka sedang lapar.
" Baik tuan muda biar bibi buatkan nasi goreng sebentar ya."
" Tolong antar kekamar."
Saat Asher akan kembali melewati ruang tengah Asher melihat orang yang menjadi topik utama yang membuat dirinya harus terasingkan dikeluarganya sendiri.
Walaupun bukan tubuh dia yang asli tapi ikatan batin mereka sudah menyatu, Asher bahkan bisa merasakan degup jantung cepat padahal jika dipikir dirinya tidak ada hubungan dengan mereka semua.
" Kak Jovian kok mau keatas, sini dulu kita ngumpul bareng.
SUNGGUH! suara itu membuat asher sangat jijik dengan nada sok imutnya itu.
' Qella Azurra Quertuoza.' anak yang diambil saat umurnya baru beranjak 5 tahun, sejak saat itulah masa kecilnya harus direnggut paksa oleh keadaan. Anak perempuan yang memang ditunggu kehadirannya terpaksa harus sirna akibat kelahirannya didunia ini.
" Kalau orang bertanya itu dijawab Jovian!"
Selain Avan yang bermulut pedas Asher juga baru mengetahui bahwa kembarannya tidak kalah pedas ia adalah reyvander lelaki yang lebih tua 2 tahun darinya itu bukan hanya tampangnya yang seperti singa tapi mulutnya juga begitu tajam.
" Maaf saya tidak bisa bergabung mengingat saya baru keluar rumah sakit dan butuh istirahat khusus."
' huft... Sabar ingat Lo sekarang ditubuh orang.'
Asher langsung melesat kekamar sebelum makin mendengar celetukan tak bermutu dari saudara jovian ini.
Dikamar yang tenang, syahdu, dan rindu. Desiran pawana menyala daksa dan menyampaikan renjana. Keheningan, hanya suara angin dan jangkrik yang terdengar, membuat suasana semakin tenang dirasakan.
Waktu dimana semua insan beristirahat atas sekelumit cerita lelahnya hari tadi, merenungi apa yang terjadi.
' jovian lo dimana sebenarnya...'
' tuhan bagaimana keadaan papa dan mama disana?'
daripada mementingkan tubuhnya Asher lebih memikirkan bagaimana perasaan kedua orang tuanya saat melihat tubuhnya nanti, bahkan dirinya sendiri tidak tau dimana tubuh aslinya berada.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Asher Altazfar
Teen Fiction'HANCUR' anak yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya terpaksa harus pupus akibat keegoisan mereka, rumah yang harusnya menjadi tempatnya berlindungi kini bahkan menjadi neraka yang begitu kejam. Bagaimana reaksi keluarganya saat...