Bab 3 (Kambuh)

1.5K 126 10
                                    

Selamat membaca




Skip bel istirahat...

"Akhirnya belnya bunyi juga, udah laper gue," ucap Leon sambil merapikan bukunya dan ingin menuju ke kantin sekolah.

"Bu, pesen nasi goreng seafood satu sama es teh manis satu," ucap Leon memesan makanan saat sampai di kantin sekolah.

Sambil menunggu pesanannya jadi, Leon memainkan game di hpnya atau memainkan media sosial.

"Nak, ini udah jadi nasi goreng seafoodnya sama es teh manisnya. Totalnya 35.000 ya," ucap ibu kantin tersebut. Setelah itu, Leon langsung membayar makanannya.

"Ini uangnya, bu. Kembalian buat ibu aja," ucap Leon sambil menyerahkan uang sebesar 50.000.

"Beneran, nak. Makasih," ucap ibu tersebut. Setelah itu, Leon pergi untuk mencari kursi kantin yang kosong.

Tiba-tiba ada yang menyandung kaki Leon sehingga ia terjatuh dan dadanya membentur lantai.

"Akhh..." ringisan keluar dari mulut Leon saat dadanya membentur lantai.

Sedangkan di sisi Leo,

"Leo, itu adik lu digangguin sama Alaric," ucap Andre saat melihat kejadian itu.

"Biarin aja, ga bakal mati juga tu anak," ujar Leo santai karena ia tahu jika jiwa Dika yang ada pada tubuh Leon bukanlah seorang anak cupu, melainkan anak geng motor seperti dirinya.

Setelah mendengar jawaban dari Leo, teman-temannya hanya bisa melihat kejadian tersebut seperti hari-hari sebelumnya.

Kembali ke sisi Leon,

"Lemah seperti biasanya," ucap Alaric terkekeh sinis saat melihat tubuh Leon terjatuh.

"BANGSAT LU!" umpat Leon ketika sudah berdiri dan langsung memukul Alaric. Alaric juga membalas pukulan Leon, sehingga mereka saling memukul.

Murid-murid yang lain juga heboh karena tidak biasanya Leon balas melawan Alaric. Biasanya ia hanya menunduk sambil berharap jika Leo akan menolongnya.

"Akhh" ringisan keluar lagi dari mulut Leon karena Alaric menendangnya lagi tepat di dadanya, sehingga membuatnya terjatuh.

"Gua kira lu udah berubah, ternyata masih sama aja CUPU," ucap Alaric dengan menekan kata "cupu". Setelah itu, Alaric mengepalkan tangannya dan ingin memukul Leon kembali, namun ada tangan yang menghalanginya.

"Berhenti, Alaric," ucap Leo yang menghalangi pukulan Alaric lagi karena ia melihat keadaan Leon yang sepertinya tidak baik-baik saja.

"B..bang Leo, kenapa lu ngalangin gue si buat mukulin ni anak penyakitan? Bukannya kalau dia mati, lu bakalan seneng," ucap Alaric kepada Leo.

Leo tidak menjawab perkataan dari Alaric dan langsung menggendong Leon ke parkiran sekolah untuk membawa Leon ke rumah sakit karena Leon sepertinya kesulitan bernafas.

Sedangkan Alaric, yang diacuhkan Leo, diam-diam mengepalkan tangannya.

"Gara-gara Leon, gua didiemin bang Leo, dasar anak penyakitan," batin Alaric menatap kepergian mereka.

Teman-teman Leo juga mengikuti Leo dari belakang dan masih sedikit kaget karena Leo mau menghentikan kegiatan Alaric, tidak seperti biasanya yang malah ikut menendang dan memukul Leon walaupun Leon sambil memohon untuk melepaskan dirinya.

"Gua pinjem mobil lu, nanti gua balikin," ucap Leo kepada Angga yang membawa mobil karena motornya sedang dibengkel.

"Lu ama Leon dibelakang aja, biar gua yang nyetir," ucap Angga. Setelah itu, Leon, Leo, dan Angga segera memasuki mobil dan menuju ke rumah sakit, diikuti Juan dan Andre yang mengikuti dari belakang.

Setelah sampai di rumah sakit, Leo langsung memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Leon.

To be continued...

Halo guyss..aku update lagi nih.Tapi minggu depan aku Hiatus ya soalnya mau Ujian.Semangat juga buat kalian yang mau ujian ..semoga nilai kalian bagus yaa.

Jangan Lupa bantu vote sama komen biar aku semangat...
Byeee

Transmigrasi TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang