Chapter 27 : Runyam

233 29 2
                                    

Happy reading!
______________________________________

Di lapangan indoor, Sunoo duduk sendiri di tribun yang tersedia di sana. Sibuk sendiri dengan gawai yang sedari tadi dia mainkan.

Sekedar informasi, lapangan indoor SMA Belift gak kalah luas dari lapangan outdoornya.

Kembali pada Sunoo.

Ini masih terlalu pagi sebenarnya untuk dia datang ke sekolah. Latihan demo juga dimulai nanti jam setengah 9, itupun cuma buat pemantapan buat tampil besok.

Gak bakal latihan yang berat-berat juga. Jadi bisa santai. Alasannya dia mau bangun lebih lagi dan datang ke sekolah lebih awal ya apalagi kalau bukan Ni-ki.

Dan sekarang Sunoo harus rela dirinya terdampar di lapangan indoor sendirian.

Cowok itu duduk di tribun dengan sedikit merenung, ucapan Ni-ki saat di parkiran sedikit mengganggu pikirannya.

Ucapan cewek itu ada benarnya, mungkin dengan tersebarnya video perundungan itu pelakunya bisa dapat sanksi sosial dan bisa membuat mereka menyesali perbuatannya.

Disisi lain hanya akan membuat masalahnya semakin runyam. Apalagi hal ini bisa menyeret nama baik sekolah, juga akan menimbulkan kegaduhan diantara orang tua murid.

Sunoo gak mikir sampe sana, dia cuma mau pelaku yang hampir ngebully Ni-ki dapat hukuman yang semestinya. Jika dari sekolah mungkin akan lama, jadi Sunoo memberi mereka sanksi sosial.

Asik dengan semua pemikiran yang ada dalam kepalanya, hingga cowok Juni itu gak sadar dengan kedatangan seseorang.

Saat pintu lapangan indoor terbuka, muncul Jake yang melihat sekitar sebelum melangkah masuk ke dalam lapangan.

Cowok Depok blasteran Aussie itu berjalan menghampiri Sunoo yang sama sekali gak menyadari kedatangannya.

"Tumben amat lo datang kepagian gini." Ucap Jake dengan dahi mengerut setelah duduk disebelah Sunoo membuat fokus si scorpio teralih.

Jake tadinya mau ngecek lapangan yang akan dijadikan tempat latihan demo, yang harusnya ini adalah tugas Sunghoon sebagai anggota OSIS. Tapi dengan gak ada adabnya Sunghoon melimpahkan tugasnya untuk mengecek lapangan yang akan dipake latihan demo semua ekskul pada Jake.

Untung aja Jake ini manusia paling sabar dimuka bumi, jadi punya temen akhlakless kaya Sunghoon juga Jake mah tabah aja.

Nah kebetulan banget di lapangan indoor malah ngeliat Sunoo yang asik sendiri dengan dunianya sampe gak nyadar Jake datang.

Sunoo mendelik lalu menatap Jake malas. "Gak boleh emang? Gua datang siang lu ngomel, gua datang pagi lu malah terheran-heran."

Jake tertawa untuk menanggapi perkataan sarkas Sunoo. Ya gimana yang dibilang Sunoo gak salah.

"Oh iya bang, thanks ya." Ucap Sunoo tiba-tiba.

Bikin Jake mengentikan tawanya, lalu cowok itu berdehem. Tumbenan ni cowok jelmaan rubah Artik bilang makasih."Buat apaan?"

"Udah ngasih tau gue kalo Ni-ki dilabrak anak OSIS kemarin. Kalo bukan karena lo, gue gak mungkin bakal tau kalo itu bocah hampir dirundung."

"Ah soal Ni-ki." Jake ngangguk-ngangguk faham. "Sans lha, emang anaknya gak bilang apa-apa sama lo?"

Sunoo menggeleng pelan sebelum menjawab. "Tu anak gak bakal bilang apa-apa, kalo menurut dia masalahnya masih bisa dia atasin sendiri."

Jake cuma ngangguk faham. "Ngomong-ngomong Ni-ki gakpapa 'kan? Kemarin gue liat mukanya rada pucet, atau itu efek kaget kali ya gara-gara mau dipukul, untung aja cepet ditahan."

Thanks for loving meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang