Bab 18.

15 2 1
                                    

Pagi hari pun tiba

Di sebuah kamar yg bernuansa putih...

"Eughh"

Aul membuka matanya, dia melihat ke sebelahnya, aul melihat Atha yg memeluk nya dengan erat

"Apa yg terjadi semalam,,," ujar aul mengingat kejadian semalam

*Flashback*

"Auliyah.." bentak Atha

"Huwaaaa...kakak membentak ku,,,, aku ngak mau punya suami kayak kakak,,, " ujar aul sambil menangis

"Sekarang masuk ke kamar,,,,"perintah Atha kepada Aul

Aul tidak mau bergerak dia hanya berdiam diri di tempatnya,,,,

atha mengangkat aul ke pundaknya,, dia membawa Aul berjalan menuju kamarnya

Atha menjatuh kan tubuh aul ke atas ranjang over size... "Kamu sungguh keras kepala honey......hukuman apa yg cocok untuk istri yg keras kepala seperti mu.." ujar Atha yg menindih tubuh aul

"Aku ngak mau punya suami kaya kakak,, yg suka membentak aku.." ujar aul

"Maaf sayang tapi kamu sungguh keras kepala.." ujar Atha mengecup bibir aul

Cup

Cup

"Kakak,,,,ngak tau apa, orang lagi marah" teriak aul yg berusaha duduk

Aul yg merasakan pusing dan mual Karna minum begitu banyak

Huekk....

Huek..

Aul muntah di dada Atha... Bukan nya  marah,,,Atha malah panik...

"Apakah kamu ingin muntah lagi sayang...kamu pusing ya..kita ganti baju dulu ya.." Atha mengendong aul,, dia membawa aul kekamar mandi...

Atha mendudukkan aul di wastafel
"Tunggu sebentar ya,,cup" ujar Atha mengecup sekilas bibir aul

Atha berjalan kearah lemarinya,, dia mengambil kaus milik nya yg berwarna hitam

Atha masuk lagi kekamar mandi,, dia berjalan kearah aul yg menyandarkan kepalanya di dinding wastafel

Atha mengambil handuk kecil di laci wastafel "lain kali kakak ngak ijinkan kamu minum lagi,,, ini pertama dan terakhir kalinya,,, Jagan pernah coba coba lagi..kalo tidak Jagan salah kan kakak,," ancam Atha kepada Aul

"Hmm iya..." Ujar aul

Atha melepaskan semua pakaian aul,, sekuat tenaga menahan agar dirinya tidak tergoda dengan tubuh aul yg sangat menggoda,,,"aku mencintainya jiwanya, bukan tubuh nya.." ujar Atha

Atha mengelap tubuh dan wajah aul dengan handuk kecil yg dia basah kan tadi

Atha memakaikan kaus yg dia ambil tadi kepada Aul..

Selesai memakai kan aul Sebuah kaus,, dia membuka pakaian nya yg terkena muntah aul tadi

Atha mengendong aul menuju sofa,, Karna ranjangnya terkena muntah aul..

Atha Menganti seprei rajang dengan yg baru

"Dasar.." ujar Atha kepada aul yg sudah tidur di sofa

Dengan pelan pelan Atha memindahkan aul ke atas ranjang over size milikinya itu,,

Atha juga ikut naik keranjang,, dia memeluk aul dengan erat

Cup

Atha ngecup pipi aul sekilas...

"Te amo,,"

********

" Ohh... My good" ujar aul

Aul berusaha melepas kan tangan pemuda dari pinggang nya

Tapi dia merasakan pelukan itu semakin erat "iiih...kak sky lepaskan aku.... aku mau mandi ini udah pagi.."
Ujar aul

"Kamu Masi marah yaaa,, kejadian semalam,,,,maaf ya" ujar Atha, meminta maaf

"Ngak usah di bahas kejadian semalam,,,,,Lepas kak aku mau mandi,,"ujar aul

"Kalo,,gitu kita mandi bareng aja,,,biar hemat waktu" ujar Atha

"Ngak..ngak mandi sendiri diri aja,,"tolak aul

"Kalau gitu ngak usah mandi,,,kamu disini aja  berpelukan sama kakak,,,"ujar Atha.....

Atha menciumi tengkuk leher aul,,
Aul yg merasa geli berteriak

"kak,,Jagan di ciumi...geli.."

"Ini hukuman Karna kamu Ngak mau mandi bareng kakak"

Atha semakin menciumi tengkuk leher aul,

****

Di ruan makan...

"Ekhemm... Emm Umay,, kakak mintak maaf ya... Karna telah mengambil ciuman pertama kamu semalam, sungguh itu diluar perkiraan kakak...maaf ya" ujar Malino melihat kearah umay yg sedang mengoleskan selai coklat ke roti milik nya

"It's oke,, ngak usah di pikirkan" ujar santai Umay sambil memakan roti yg Uda dia selai kan tadi

"But...kakak  harus menikahi ku,,karna kakak telah mengambil first kiss ku" ujar umay

"Menikahi kamu adalah janji ku kepada tuhan, aku begitu mencintai mu gadis manis" ujar Malino menangkup pipi umay dengan kedua tangan nya

"Are you mine,honey... forever"

"Hmm,, iya aku milik mu, untuk selamanya"

"Morning semuanya,,," teriak Willy berlari menuruni anak tangga

"Wil, Jagan lupa terima hukuman mu nanti dari Atha.." ujar Gabriel dari belakang Willy sambil mengandeng tangan dehca

"Eh,, emang kak Willy punya salah apa..." Tanya deca dan umay

"Gara gara dia kalian mabuk,,dan gara gara kalian mabuk,, Atha jadi membentak aul semalam,," ujar Malino menarik kursi untuk diduduki decha

"Kan kami mabuk Karna kehendak kami,,, bukan di paksa..jadi kenapa kak Willy yg jadi di hukum, kalo gitu hukum juga kami" ketus decha menduduki kursi makan

"Iya kan, seharusnya kalian juga ikut dihukum,, di mana letak keadilan disini" ujar willy dramatis

"Iss..sumpah Wil geli gue liat lo yg kaya gitu..." Ujar Gabriel mengoleskan selai ke roti

"Ini makan.." Gabriel memberikan decha roti yg Uda dia selai kan tadi

Malino yg melihat itu tidak mau kalah,, dia mengoleskan selai keroti, lalu mengambil roti yg ada di tangan umay

"Yg ini aja makan..." Ujar Malino menyerah kan roti yg di selai kan tadi ke tangan Umay

"Eh! Terus kalo aku makan yg ini,, yg itu siapa yg makan, ngak mungkin di buang!! nanti mubazir kak kalo di buang,,,sini biar aku habiskan dulu..." Ujar Umay meminta kembali rotinya

"Siapa bilang ngak ada yg makan,, ini biar kakak yg makan..kamu makan yg kakak buat tadi" ujar Malino memakan roti bekas Umay

"Terserah Kakak lah! yg penting rotinya ngak kebuang.." kesal umay melanjutkan makan nya

Aul dan Atha keluar dari kamar mereka,,,

Mereka semua sedang duduk di meja makan sambil menikmati roti pangga dan segelas susu

"Willy,, kau Taukan konsekuensinya,, gara gara kamu istri ku jadi mabuk semalam,," ujar Atha dengan wajah datar sambil melihat kearah Willy

"Hmm tau..." Pasrah Willy

"Hah! Hukuman apa" tanya aul binggung

"Eh..tunggu Jagan bilang ini hukuman yg di terima kak Willy ini,, gara gara kami minum semalam... Kalo gara gara itu awas kakak kalo kakak hukum kak Willy" ujar marah aul melihat kearah semua orang

"Halo..anak anak,,,,"

******"

Wah!! bisakah kita berkenalan,,

"Tolong perkenalkan nama kalian ya... hehehe "

"Terimakasih telah mau membaca karya saya..."

EL ES MIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang