Disarankan lagu IU-Love Wins All untuk membaca^^
°°°°
Gevario yang sudah panik sekaligus penasaran itu tanpa babibu langsung bergegas menghampiri suara Aslan berasal, masa bodoh dengan tiang infusan yang ia seret kemana-mana dan sebelah tangan yang di gips, kepala yang diperban serta 2 kancing baju rawatnya yang memperlihatkan dada kiri yang diperban juga.
Karvino bersama perawat yang kebetulan hendak ke kamar Gevario malah bertemu dengannya dipertengahan jalan membuat keduanya kaget sekaligus khawatir.
"Bang, jangan kemana-mana dulu! Lo rentan drop!!" Cegah Karvino
"Pak Geva jangan kemana-mana dulu ya, tolong jaga kesehatan anda dulu supaya cepat pulih!" Tegur perawat tersebut menahan Gevario
"Lepasin!! Gue mau ke Aslan!! Gue ada denger dia neriakin nama Bulan!! Lepasin!!!"
Gevario memberontak sekuat tenaga membuat sang perawat tak sengaja menyikut tangan kanan Gevario yang di gips membuat laki-laki kelahiran 2001 itu mengerang kesakitan.
"AKH!! SAKIT BANGSAT!! UDAH LEPASIN GUE!!"
Gevario berhasil memberontak lalu mengangkat tiang infusannya supaya ia tidak kesusahan saat berlari, mengetahui Gevario lolos Karvino yang terjatuh dilantai akibat dorongan Gevario langsung bangkit dan mengejar Gevario.
Gevario nyaris terpeleset karena hampir melewati ruang IGD dimana ada Aslan dan yang lainnya disana tengah terkejut melihat kedatangannya sambil berlari.
"Kenapa Bulan???"
Gevario langsung bergegas menghampiri Aslan, Ezra, Rion, dan Raidan yang masih shock melihat keadaan Gevario saat ini.
"Bang, astaga kondisi lo se kacau ini" Kaget Ezra
"Bang, lo baru siuman dari koma loh padahal kita mau ke lo"
Timpal Raidan yang masih shock melihat Gevario yang berlari bahkan nyaris terpeleset, tepat saat Rion hendak membuka mulut ada Karvino yang sama seperti Gevario sebelumnya ikut terpeleset karena nyaris melewati ruangan.
"Bang!! Lo baru siuman banget!! Lo dari mana sampe arahnya dari luar kamar rawat???" Oceh Karvino dengan nafas yang tersengal
Aslan semakin terkejut mendengar Karvino yang mengocehi Gevario yang penuh dengan perban mendominasi disetiap inci tubuhnya, bahkan beberapa dari perbannya terlihat berdarah karena mungkin lukanya terbuka kembali.
Begitupun Karvino sendiri yang terdapat perban kecil didahinya dan tangan kirinya.
"Gue baru sadar pas Karvi keluar nyari perawat, nah disitu gue mutusin keliling rumah sakit bentar pas didepan kamar gue kaget denger samar suara Aslan teriak manggil dokter sama nyebut nama Bulan" Jelas Gevario dengan nada yang masih panik
"Yaampun bang, lo langsung bangun jalan kaki padahal baru siuman banget" Sanggah Ezra
"Bang Geva yang dirawatnya, gue yang linu nya anjrit" Timpal Raidan bergidik ngilu
"Tuh pak perbannya berdarah, mari ganti perban dulu" Ajak perawat tadi mengajak Gevario kembali
"Gak!! Gue gamau balik!! Gue mau nemenin Bulan!!" Tolak Gevario mentah
Gevario sampai diseret-seret oleh Karvino dan Aslan tetap saja ketua tim eagle eye itu memberontak menolak untuk dibawa pulang.
"Duh daripada ganggu pasien lain, mending pindahin Bulan deh ke satu ruangan sama bang Geva, kasian banyak ke ganggu" Saran Raidan
"Seruangan?? Padahal ruangan vip banyak yang sebelahan sama kamar bang Geva???" Kaget Ezra
"Kalo dibedain bakal jarang istirahat, kalo seruangan pasti dia bakal mau istirahat" Ujar Raidan lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
My Intel Boy [END]
Romance[End] "Rahasiain apa yang lo lihat atau jadi pacar gue sekarang?" -Jefran Start : 4 Januari 2024 Finish : 19 Maret 2024