🥤71. Kesambet

24 7 0
                                    

"Gu-gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gu-gue... Perasaan gue-"


Drrrrttt ....


Drrrrttt ....




Jovan melepas rengkuhan pada tubuh gue dan mengambil handphone nya di saku celana, sepertinya ada yang menghubungi.

"Hmm?"

Ia menghela nafas melihat nama yang tertera di layar, namun saat pandangan Jovan beralih lurus pada satu titik dan gue mengikuti arah itu barulah gue mengerti, Aron telah mendekat ke arah kami dengan motornya.

Tak sampai lima detik pria itu sudah berhenti dan mengampiri Jovan dengan raut serius.

"Sorry ganggu, Mel. But gue perlu bicara berdua sama Jovan dulu. "

Gue mengangguk sekenanya, Jovan menitipkan handphonenya ke gue mungkin dia takut gue gabut dan mereka berdua berbicara serius sembari berjalan kaki menjauh.

Meratap kepergian Jovan sesaat, gue berbalik dan melangkah menaiki tangga tribun lalu duduk di sana.

Merasa pemandangan ditempat ini cukup menarik gue putuskan untuk memotret beberapa spot yang menarik perhatian, itung-itung buat stok upload-an Story whatsapp kapan-kapan kan haha

Usai mengambil beberapa jepretan gue memeriksa hasilnya di galeri, dan sesuai perkiraan Isi Galeri handphone seorang Jovan memang se-membosankan itu. Banyak file foto berupa artikel-artikel kesehatan, beberapa potret organ-organ yang tak gue pahami apa. Baru hendak menyudahi kekepoan gue malah menemukan sebuah file berjudul
'Mela' yang mengundang rasa penasaran dan saat gue membukanya, gue mengernyitkan dahi. Ada lebih dari dua puluh file foto di sana, dan semuanya adalah potret... gue?

Dua foto masa kecil yang gue ingat terpajang di dinding rumah gue, "Astaga... Kapan Jovan sempet ngefoto ini? Coba kita cek tanggalnya... Beberapa bulan lalu, apa pas mama bohong biar gue dan Jovan pulang waktu itu? "

Lalu selebihnya adalah foto-foto Candid yang jelas diambil sembunyi-sembunyi. Namun melihat lokasi-lokasinya yang kebanyakan di kampus dan sekitaran kelas, sepertinya tidak mungkin Jovan yang memotret sendiri.

"Hmmm, kalau begini ceritanya keberadaan Reno yang paling sering disekitar gue emang paling layak dicurigai sih. Kayaknya firasat gue selama ini bener, kalau Mahen dan Reno itu jadi temen gue karena ada yang nyuruh mereka... Hmmm... "

Gue memperhatikan satu persatu foto itu masih tak percaya, "Jovan... Lo emang sesuatu banget yah orangnya, ternyata dibelakang selama ini lo sering ngintai gue? Cih... Gue kira lo cuma ngomong doang bakal ngejaga gue sesuai permintaan Ibu, ternyata... beneran... " Tanpa sadar sebuah senyum tersungging begitu saja di bibir gue.

"Lagi lihat apa kamu, Mel? Serius banget!"

Gue terkejut dan langsung menoleh ke asal teriakan, dimana Jovan tampak tengah berlari ke arah gue.

Our Blue Sky : JOVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang