"Hiks hiks hiks Pika lama sekali datangnya Mica? Hiks hiks, Adek kangen Pikaaaa huaaaaaaaa hiks hiks" Tangis Zaa semakin jadi
Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Walaupun Zaa belum bisa mengetahui jam, namun ia sangat hafal jika saat ini sudah waktunya Papinya untuk pulang kantor.
Sedari tadi ia sudah menanti kedatangan papinya di ruang tamu, namun hingga saat ini mobil yang di tunggu-tunggu masih belum nampak masuk ke halaman rumahnya. Rasa bosan dan kesal yang melanda membuatnya menangis sejadi-jadinya, ia berpikir jika Rony tidak akan pulang ke rumah hari ini karena kehadirannya yang tak kunjung datang.
"Sabar sayang, jalan nya pasti macet. Pika pasti pulang kok. Udah yaa, gausah nangis yaa" Bujuk Salma
"Huaaaaaaa mau ketemu Pikaaaa, Micaaaaaa. Adek mau Pikaaaaa hiks hiks" Tangis Zaa
Salma, Zoe dan Zee bingung bagaimana lagi caranya menghibur Zaa. Apalagi Rony tak biasanya pulang ke rumah telat, karena ia tau jika anak perempuannya ini sangat posesif padanya. Namun hari ini, Rony bahkan tak memberi kabar pada Salma jika ia akan pulang telat. Salma sudah mencoba menghubungi Rony, namun tidak di angkat oleh Rony.
"Adek, kita main barbie aja yuk di kamar kakak. Sambil nungguin Pika dek, yuk" Bujuk Zee
"Gamauuuuuuu, Mauuu Pikaaaa hiks hiksssssss" Tangis Zaa semakin kencang
"Sayang, jangan nangis terus nak. Nanti adek sesak nafasnya. Udah yaa, Mica udah telpon Pika. Pika masih kejebak macet nak" Bujuk Salma bohong
"Main sama Abang aja mau? Ayoo, Adek mau main apa sama Abang? Tapi Adek jangan nangis terus yaa" Rayu Zoe
"Gamaooooooooo, huaaaaaaaa. Pikaaaaaaa manaaaa Pikaaaaaa" Zaa semakin terisak
Selang beberapa menit, mobil Rony nampak memasuki halaman rumahnya. Salma yang melihat itu sedikit kesal sekaligus lega, ia kesal karena Rony sama sekali tak membalas pesan maupun telponnya. Namun ia juga lega, bahwa suaminya itu ternyata tidak apa-apa.
"Nah liat, itu mobil siapa tuh yang Dateng" Ucap Salma sembari menunjuk ke jendela
"Hiks hiks hiks, Pikaa hiks hiks" Balas Zaa yang tangisannya mulai mereda kala melihat kedatangan papinya
"Assalamualaikum" Salam Rony ketika memasuki rumahnya
"Huaaaaa Pikaaaaaaaa hiks hiks" Ucap Zaa menangis dan berlari menghampiri Rony
"Eh eh, jangan ke Pika dulu sayang. Pika kotor dari luar, nanti yaaa cantik. Pika mandi dulu boleh?" Ucap Rony sembari menunjukkan kedua tangannya di depan Zaa untuk melarang anaknya agar tak mendekat padanya
"Gaboleeee, mau gendong Pikaaa hiks hiks" Balas Zaa terisak
"Iya nanti yaa, gendong Pika nya. Pika mandi dulu yaa sayang" Bujuk Rony
"Ayo sayang, biarin Pika mandi dulu. Nanti adek baru boleh gendong Pika kalo Pika udah mandi yaa" rayu Salma
"Adek ikut Pika mandi" Ucap Zaa
"Aduh, ya gabole dong sayang. Udah yaa, Adek disini dulu sama Mica, Abang sama Kakak. Pika mandi dulu, Pika janji gak akan lama. Dahhh adekk" Balas Rony yang langsung kabur menaikki tangga dan masuk ke dalam kamarnya
***
Setelah melaksanakan sholat Maghrib, Rony menemani bocah kecilnya menonton tv. Bocah itu benar-benar tidak mau melepaskan Rony sedetik pun, ia terus memeluk Rony dengan erat sembari menonton cocomelon yang di tampilkan di TV nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tengil Ku, Suamiku?
RomanceKisah dua orang yang telah bersahabat sejak kecil tiba-tiba harus menikah karena perjodohan antara kedua orang tuanya. Mereka tidak bisa menolak dengan permintaan orang tuanya dan akhirnya mereka berdua pun di nikahkan. Apakah akan ada cinta dianta...