1 Tahun yang lalu...
Terlihat Leonid berdiri di depan stand minuman yang berada di dekat tempat bermain yang ada di mall. Leonid berdiri dengan celana sekolah dan kaos berwarna hitam yang di lapisi jaket DEVIL.
Disaat Leonid berdiri sambil memainkan handphonenya, tiba-tiba seseorang dari belakang menutup matanya dan seketika senyuman manis pun muncul di wajah Leonid.
"Hoya, apa lo selalu suka muncul dari belakang gue." Ucap Leonid sambil menuruni tangan kecil yang menutup matanya.
"Leo, kenapa lo bisa tau kalau itu gue?" Tanya Hoya sambil tertawa berdiri dihadapan Leonid.
"Gue tau dari sentuhan lembut lo Hoya." Leonid pun langsung menggenggam tangan Hoya dan Hoya pun tersenyum senang.
"Jadi sekarang kita mau kemana? Gue cuman punya waktu tiga jam sebelum gue kerja paruh waktu lagi."
"Hmm, kalau gitu kita makan dulu. Setelah itu terserah lo mau kemana, gue akan nemanin lo."
"Oke! Kalau gitu gue yang pilih tempat ya!" Jawab Hoya antusias.
Sedangkan Leonid hanya tertawa kecil sambil menganggukkan kepalanya. Kemudian Leonid mengusap kepala Hoya penuh kelembutan. Setelah itu Hoya menggenggam tangan Leonid dan menarik tangan Leonid untuk keluar dari mall.
Leonid pun mengerutkan keningnya karena heran bahwa Hoya menarik dirinya keluar dari mall. Hoya hanya tertawa melihat wajah kebingungan Leonid.
"Hoya, kenapa kita malah keluar dari mall? Lo mau makan apa sebenarnya?" Tanya Leonid sambil mencubit pipi Hoya.
"Karena gue mau makan itu!" Tunjuk Hoya ke seberang jalan yang terdapat penjual cilok menggunakan sepeda.
"Apa?!" Leonid tidak percaya dengan permintaan Hoya itu.
"Iya Leo, gue mau makan cilok itu!" Ucap Hoya yang sangat antusias.
"Baiklah, kalau gitu ayo kita nyebrang tuan putri." Ucap Leonid dan semakin menggenggam erat tangan Hoya.
"Terima kasih Yang Mulia pangeran." Ucapan Hoya sontak membuat Leonid tertawa.
Setelah itu mereka berdua menyebrangi jalanan dan berjalan ke tempat bapak tua yang menjual cilok dengan sepeda. Setelah menyebrangi jalan dengan aman, Hoya melepaskan genggaman tangan Leonid untuk menghampiri bapak tua itu.
"Bapak, aku mau ciloknya. Bikinin dua porsi ya." Ucap Hoya.
"Baik neng." Ucap bapak tua itu dengan ramah.
"Kalau gitu aku tunggu di bawah pohon disana ya pak."
"Siap, nanti bapak antarin ke sana." Mendengar ucapan Hoya bapak tua itu pun menganggukkan kepalanya.
Sedangkan Hoya langsung berlari menuju bawah pohon. Tapi Hoya melihat Leonid yang berjalan menuju tempat penjual minuman, dan setelah beberapa menit kemudian Leonid langsung menghampiri Hoya yang berdiri menunggunya sambil tersenyum.
"Kenapa? Lo senang banget ya mau makan cilok." Ucap Leonid yang sekarang duduk disamping Hoya.
"Gue senang karena bisa makan cilok itu berdua sama lo." Ucap dengan senyuman manisnya.
"Makanya terima gue, kan gue udah nyatain perasaan gue sama lo."
"Kan gue udah bilang, lo harus ngejar gue dulu."
"Iya tuan putri, gue akan terus ngejar lo sampai luluh." Ucap Leonid dan Hoya pun tertawa kecil.
Kemudian Hoya meletakan kepalanya di bahu Leonid. Leonid pun mengusap kepala Hoya penuh kasih sayang. Leonid mengambil tangan Hoya dan menggenggamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose War (On Going)
Подростковая литератураLeonid Xavier Handomo adalah ketua DEVIL generasi ke-3. Anak bungsu dari dua bersaudara dan anak dari pasangan komandan TNI dan seorang guru. Leonid menjalani hari-harinya seperti biasa, hingga dia mengetahui kebenaran tentang keluarga seorang perem...