15 - Manja

6.1K 390 35
                                    

Tolong tandain typonya ya. Thanks♡


















.

.

.

.

.

















Mark, jisung dan chenle kini terlihat mengelilingi brankar rumah sakit yang ditempati si bayi. Mata sembab mereka menatap sendu pada haechan yang terbaring lemah dan masih tidak sedarkan diri itu.

Sementara jaemin dan jeno memilih untuk tetap berada di luar ruang rawat haechan. Mereka tidak kuat jika harus melihat keadaan si bayi yang tubuhnya penuh perban dan luka.

Renjun? Pemuda itu sudah hilang entah ke mana. Setelah haechan melewati masa kritisnya dan dipindahkan ke ruang rawat, ia hanya menjenguk haechannya sebentar. Kemudian ia langsung melesat pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun.

Ini sudah hari ketiga sejak hari di mana haechan harus dilarikan ke rumah sakit waktu itu. Namun sampai sekarang mata boba yang biasanya dipenuhi binar lucu itu masih belum terbuka.

Mereka bahkan sempat dimaki habis-habisan oleh johnny serta sang bubu tiga hari lalu sebaik saja semuanya berkumpul di rumah sakit. Bahkan johnny hampir melayangkan pukulannya pada renjun dan mark, namun ten dengan sigap menenangkan sang suami.

Jaehyun pula hanya memberi mereka nasihat serta peringatan tegas. Jika mau mengamuk seperti taeyong juga tidak ada gunanya, kerana semua sudah pun terjadi dan ia tahu anak-anaknya juga pasti sedih dengan apa yang menimpa kesayangan mereka itu.

Mata jisung terlihat kembali berkaca-kaca ketika memikirkan bagaimana keadaan haechan setelah sedar nanti. Bayi beruang itu pasti akan merasakan rasa sakit yang bukan main di sekujur tubuhnya.

Ia tidak sanggup jika harus melihat keadaan haechan yang seperti ini. Jika bisa, biarlah rasa sakit itu semua berpindah pada tubuhnya. Biar ia yang menahan semua rasa sakit itu untuk haechannya.

Chenle mengangkat tangannya, mengusap kepala si bayi yang terbalut perban itu dengan lembut dan penuh hati-hati. Isi pikirannya tidak jauh beda dengan pikiran jisung.

Jika dirinya memang bisa menukar tempat dengan haechan, tanpa perlu pikir panjang ia akan langsung melakukan itu. Tidak mengapa, yang penting bayi beruangnya ini tidak perlu menanggung rasa sakit di sekujur tubuhnya yang rapuh itu.

Sementara mark hanya berdiri diam sembari menatap kosong wajah pucat haechan. Kedua tangannya terkepal ketika mengingat penjelasan dari salah seorang bodyguard yang ditugaskan mengikuti renjun dan haechan waktu itu.

Ia merasa menyesal dan mulai menyalahkan dirinya sendiri kerana lebih memilih untuk mengurus berkas-berkasnya di kantor daripada ikut menemani si bayi bersama renjun ke taman waktu itu.

Cklek

Ten dan taeyong terlihat melangkahkan tungkai mereka memasuki kamar rawat haechan sembari menenteng bag plastik yang berisi makanan untuk para pemuda jung. Jeno dan jaemin juga ikut masuk ke dalam, mengikuti langkah sang bubu.

Taeyong hanya bisa menghela nafas sembari menggelengkan kepalanya ketika melihat anak-anaknya yang sudah seperti mayat hidup.

Ten membuka sebuah meja lipat yang ia ambil dari sudut kamar rawat haechan dengan dibantu oleh jaemin. Kemudian mulai menghidangkan makanan yang ia bawa di atas meja itu.

"Ayo makan dulu.. Kalian belum makan kan? Haechanie biar mae saja yang jaga." Ujar ten lembut sembari menarik pelan tangan jisung dan chenle yang terlihat seperti tidak mau beranjak selangkah pun dari brankar rawat haechan.

Our PriorityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang