18 - Pacifier

7.4K 447 81
                                    

Sebelumnya, maafin aku yaa guys.. Cerita Our Priority bakalan aku tamatin di chapter ini. Yang bermaksud, chapter 18 ini merupakan chapter terakhir aku up.

Maaf ya kalo ada yang gak setuju.. tapi ini udah jadi keputusan aku. Aku juga udah pikirin mentah-mentah buat semua ini.











{Our Priority}














"kapan echan bisa pulang~ leo sama max pasti kangen sama echan.. echan mau pulang.." Cicit si bayi yang kini terlihat menyandarkan pipi bulatnya pada dada bidang sang daddy.

Johnny tersenyum tipis mendengar cicitan anak semata wayangnya itu. Haechan sama sekali tidak mau lepas darinya sebaik sahaja dirinya pulang bersama jaehyun tadi.

"Nanti daddy tanyakan pada dokter ya kapan bayinya daddy ini bisa pulang. Tapi kalo dokter bilang masih belum bisa pulang, haechanie gak bisa protes oke?" Ujar johnny lembut sembari mengusap sayang punggung kecil si bayi.

"eum, yaudah deh.. tapi daddy harus bawa leo sama max ke sini yaa? echan kangen~ mau main sama kucing besar echan lagi.. boleh?"

Johnny seketika terkekeh gemas ketika melihat si bayi yang mendongak lucu untuk menatapnya. Mata bulat itu terlihat penuh dengan binar harap di dalamnya.

"Hahaha iya baby.. Tentu saja boleh~" Haechan langsung memasang senyum lebarnya. Hehe mau ia pulang ke mansion ataupun tidak, ia tetap bisa bertemu kedua kucing besar kesayangannya itu.

"hihi~ thank you daddy!!" Seru haechan antusias sembari bertepuk tangan riang.

Cupp!

Johnny yang mendapat kecupan dari si bayi pada rahang tegasnya itu langsung mengukir senyum lebar. Ahh.. ia rindu sekali dengan dengan tingkah-tingkah menggemaskan bayi beruangnya ini~

"ugh.. daddy, echan mau pipis.." Ujar si bayi pelan sembari memilin gugup ujung pakaian rumah sakitnya. Sebenarnya ia sudah menahan pipis sedari tadi lagi.

Johnny yang peka langsung dengan sigap menggendong bayi beruangnya menuju ke kamar mandi.

Haechan mengayunkan kakinya lucu meminta diturunkan setelah sang daddy membawanya memasuki kamar mandi.

Setelah tubuh mungilnya diturunkan, bayi beruang itu langsung mendorong pelan sang daddy menggunakan kedua tangan mungilnya.

"daddy keluar saja~ echan bisa sendiri.."

"Iya iyaa daddy keluar.. Jika ada apa-apa teriak saja oke? Panggil daddy." Ujar johnny. Ia menyempatkan dirinya untuk mengacak gemas surai haechan sebelum melangkahkan tungkainya keluar kemudian menutup pintu kamar mandi.

7 menit berlalu..

Haechan yang baru saja selesai mencuci tangannya ingin segera beranjak keluar, karena ia bisa mendengar suara si kembar renjun, jeno dan jaemin yang sepertinya baru saja kembali.

Namun ketika tangan mungilnya terangkat untuk membuka pintu kamar mandi, kepalanya tiba-tiba terasa berdenyut disusuli pandangannya yang langsung mengabur dalam hitungan detik.

"ugh sakit.." Gumam haechan lirih sembari mencengkeram surainya kencang ketika rasa sakit yang mendera kepalanya semakin menjadi-jadi.

Our PriorityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang