19 - Kabur

6.1K 463 54
                                    

























Si bayi sudah diperbolehkan pulang sejak tiga hari lalu dari rumah sakit. Dan selama tiga hari itu, haechan bersama ten dan johnny menginap di mansion utama Jung atas permintaan taeyong.

Perban yang berada di tubuh si bayi juga sudah dibuka semuanya. Keadaan bayi beruang itu benar-benar membaik dengan begitu cepat, berkat para ortu yang memberikan bayi mereka obat termahal yang pastinya cepat bekerja untuk memulihkan keadaan si bayi.

Ten dan Johnny tentu saja tidak menolak ajakan taeyong. Mereka malah senang karena bayi beruang mereka kan jadi ramai yang jaga, lagipula johnny bisa berleluasa berbincang bersama jaehyun mengenai hal-hal kerja dan perusahaan.

11:00 am KST

Bayi beruang itu kini terlihat anteng menonton shinchan di ipad milik mark sembari tengkurap dengan semangkuk penuh buah strawberry yang ia letakkan di samping ipad.

Dan jangan lupakan chenle di samping si bayi yang sedari tadi tidak berhenti menganggu. Ia merasa gemas saja, haechannya hari ini terlihat lebih imut karena sang bubu sempat mendandan bayi beruang itu tadi.

"ishh jangan ganggu echan! nanti echan gigit mau?!" Pekik si bayi kesal ketika pinggangnya lagi-lagi dicuit oleh chenle.

Sementara chenle malah semakin gencar menganggu acara menonton si bayi. Surai madu yang dikuncir apel itu terlihat bergoyang lucu mengikuti pergerakan sang empu, membuatnya semakin tidak bisa menahan rasa gemas.

Karena surai madu haechan yang sudah terlihat memanjang sehingga mengganggu penglihatannya, taeyong memilih menguncir surai halus itu lalu memasangkan jepitan lucu bergambar beruang di sana.

"Mengapa suka sekali menonton si bulat pendek itu hm? Gak ada seru serunya sama sekali. Mending main sama lele aja yukk?"

Plakk!!

"ndak boleh shinchan shaming!! shinchan tuh imut tauu! makanya echan suka~" Chenle seketika mendelik.

"Celah mana imutnya coba? Jelek gituu.." Gumam chenle sinis yang malangnya masih bisa didengar oleh si bayi.

"ihh ndak boleh ngatain shinchan nya echan jelek yaa! lele lebih jelek tuhh!" Sarkas si bayi.

Chenle yang mendengar si bayi balik mengatainya jelek langsung melototkan mata merasa tidak terima. Wah wah wahh, bisa bisanya wajah tampannya ini dibilang jelek.

"Hehh! Lele tampan yaa! Buktinya rame yang mau sama lele! Gak percaya tanya aja sama bubu noh!"

Haechan mendelikkan matanya kemudian mengubah posisinya yang sedang tengkurap menjadi duduk bersila dengan tangan yang masih mendekap erat mangkuk strawberry nya.

"echan ndak mau percaya tuh! pokoknya lele jelek karena udah ngatain shinchan nya echan!"

Chenle menatap tidak percaya pada si bayi. Cukup lama mereka terdiam sembari saling melemparkan tatapan tajam sebelum sebuah idea untuk menjahili si bayi muncul dalam pikiran pemuda jung itu.

"Huhh! Yaudah, terserah echan aja. Lele gak mau lagi main sama echan karena echannya nakal. Nanti lele bilang aja sama bubu buat nyariin pengganti echan. Pokoknya lele gak suka anak nakal." Sinis chenle bersedekap dada.

Ia lalu memilih bangkit dan berjalan menuju kamarnya, meninggalkan si bayi yang terdiam membeku akibat ucapannya barusan.

Chenle memang berniat hanya bercanda saja. Namun haechan yang berpemikiran polos sudah tentu menganggap serius apa yang chenle katakan tadi.

Our PriorityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang