BAB 1

585 33 11
                                    



Suara riuh tepuk tangan dari tamu undangan, menggema dipenjuru gedung tempat pernikahan berada. Gedung yang tampak megah dengan segala pernak pernik hiasan di sekeliling nya. Segala properti mahal sebagai pelengkap menambah kesan kemewahan hingga hidangan diatas meja.

Terlihat seorang pemuda yang duduk di kursi paling depan menatap datar pada dua insan yang saling berciuman. Tatapan yang tertuju pada mempelai wanita yang tengah tersenyum dengan bahagianya.

Choi Beomgyu, seorang remaja 18 tahun yang menghadiri acara pernikahan ibunya dengan seorang pria yang berprofesi guru. Setelah permohonan ibu nya yang menangis karena ingin sang putra mau menghadiri saat saat hari bahagianya. Lantas, akhirnya pemuda itu menyetujui permohonan sang ibu meski dengan berat hati.

Akan tetapi, ia tetap tidak habis pikir dengan sang ibu yang memutuskan untuk menikah kembali setelah sekian lama hidup tanpa seorang suami.

Hidup mereka selama ini memanglah pas pas an bisa dibilang sedikit kekurangan. Bahkan gedung yang mereka sewa saat ini jauh lebih besar dari pada biaya hidup nya dalam satu bulan.

Mungkin tidak mengapa jika ibunya akan menikah dengan orang kaya raya dan berpangkat tinggi. Itu akan lebih mempermudah hidupnya selama kedepan. Namun Beomgyu tidak pernah menyangka jika harus berbagi kamar dengan pemuda yang kini juga duduk disampingnya, menatap kedua mempelai dengan tatapan tajamnya.

Pemuda dingin yang sebaya dengannya, yaitu Kang Taehyun. Pemuda yang akan menjadi saudara tirinya nanti.

Dua kali ini mereka bertemu setelah perkenalan satu bulan lalu saat kedua orangtua mereka memutuskan untuk menikah. Pertemuan yang tergolong sedikit buruk, karena saling acuh tak acuh akan kehadiran masing masing.

Keduanya kini hanya diam dalam atensinya masing masing. Tidak ada yang berniat untuk menyapa atau hanya sekedar berbasa basi agar terlihat sedikit akrab. Mereka tidak peduli akan hal itu, karena baik Beomgyu maupun Taehyun, mereka sama sama tidak menyetujui pernikahan orang tuanya saat ini.

Karena kedua orangtua nya lebih memilih kebahagiaan mereka sendiri tanpa memikirkan bagaimana dengan anaknya.

Beomgyu menghela nafas panjang menatap calon ayah tiri nya yang sedang berpidato dengan senyum lebarnya. Mengingat sebelum nya dia mengatakan pada ibunya bahwa, dirinya menyetujui pernikahan mereka namun tidak mau jika harus berganti marga dari ayah baru tersebut. Meskipun sebenarnya ia juga benci dengan marganya sendiri. Karena itu akan mengingatkan nya pada seseorang.

Ayah baru nya menunjuk dua anaknya yang mungkin berniat untuk mengisi pidatonya di altar. Keduanya masih diam menatap mata sang ayah yang penuh harap. Selang beberapa waktu, Kang Taehyun berdiri dan berjalan kedepan. Beomgyu hanya melirik nya sekilas lalu menatap kearah lain.

"Saya turut bahagia atas pernikahan ayah saya dengan bibi Nara, semoga kedepannya mereka saling mengasihi dan menyayangi satu sama lain... Dan juga saya sangat bahagia telah memiliki saudara baru yang baik, yaitu Choi Beomgyu... "

Beomgyu menatap Taehyun karena telah menyebut namanya. Tatapan keduanya bertemu dan terlihat datar.

"...Semoga kedepannya kita bisa lebih akrab, dan saling menyayangi seperti saudara kandung, Terimakasih... "

Tepuk tangan dari tamu undangan menutup pidato singkat dari Taehyun. Pemuda itu kembali duduk di kursi nya.

Dan kini giliran Beomgyu yang berpidato di depan. Pemuda itu terdiam sejenak menatap beberapa tamu yang terlihat menunggu. Bahkan dirinya tidak menyiapkan skrip pidato sebelumnya. Alhasil Beomgyu hanya mengatakan seperlunya saja.

"Terimakasih untuk para tamu yang telah datang diacara pernikahan orang tua kami, saya sangat bahagia melihat ibu saya yang telah menemukan pendamping baru di hidupnya, semoga kita menjadi keluarga yang saling melengkapi untuk kedepannya dan untuk saudara baru, senang bertemu denganmu.. Terimakasih... "

BELOVED BROTHER || TAEGYU ||TAEHYUN X BEOMGYU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang