Forty nine✓

4.3K 166 2
                                    

"Hidup memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi dengan tangan kita bisa membolak balikan dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hidup memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi dengan tangan kita bisa membolak balikan dunia."

- Haikal Mahendra.

Sore ini tepatnya pukul 15.00 Haikal dan juga Ella tengah berada di panti asuhan kasih bunda. Sebelum kesini mereka menyempatkan diri untuk membeli beberapa kotak makanan untuk anak - anak di panti asuhan ini.

Sekarang mereka tengah sibuk membagikan kotak makanan untuk anak - anak di panti asuhan satu per satu dengan bantuan ibu panti dan juga Devan yang bergelayut di gendongan Haikal - abang kesayangannya. Tidak butuh waktu lama, kegiatan membagi - bagikan makanan itu selesai juga. Haikal berjalan menuju taman bermain yang berada di panti itu bersama Devan di gendongannya dan Ella yang berada di gandengannya.


"Sayang, kenalin ini Devan malaikat kecil aku." Haikal berucap pada Ella saat mereka sudah duduk dengan nyaman di salah satu kursi di taman itu.

Ella tersenyum, Haikal memang lelaki baik, sangat baik malahan dan dia sangat amat beruntung bisa bertemu dan sedekat ini dengan lelaki seperti Haikal. Banyak hal yang dia pelajari dari lelaki itu, salah satunya adalah bagaimana caranya kita bersyukur dengan takdir yang kita dapatkan. Haikal selalu bilang bahwa banyak orang - orang di luar sana yang hidupnya tidak seberuntung kita saat ini.

Pandangan Ella beralih ke anak laki-laki yang berada di pangkuan Haikal, "hai Devan, kenalin nama kakak kak Ella." Ella mengulurkan tangannya ke hadapan Devan.

Devan menatap uluran tangan Ella dan beralih mendongak menatap Haikal untuk meminta persetujuan abangnya.

Haikal terkekeh, dia mengangguk menyuruh Devan untuk menerima jabatan tangan Ella.

Setelah mendapat anggukan dari Haikal, dengan polosnya Devan menerima uluran tangan mungil Ella. "Devan kak,"

Ella tersenyum puas, Devan ini kenapa lucu sekali. - pikirannya.

"Devan nggak perlu takut ya, mulai sekarang kak Ella ini kakaknya Devan juga sama kayak bang Haikal dan bang Cakra, oke boy." jelas Haikal sambil mencubit pelan kedua pipi chubby Devan gemas.

"Oke abang, oh iya Devan punya hadiah loh buat abang." Devan berucap sambil merogoh kantung bajunya guna mengambil kertas gambaran tangannya.

"Ini hadiah buat bang Haikal dari Devan, Devan gambar sendiri loh bang." bocah itu berusaha membuka lipatan kertas gambaran tangannya. "Happy Brithday abangnya Devan."

Karena belum tentu besok akan bertemu lagi dengan abangnya. Jadi Devan berinisiatif untuk memberikan kadonya hari ini, mumpung sekarang ia sedang bersama abangnya.

Rumah Tanpa Jendela [VER LENGKAP DI NOVELTOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang