Author Point Of View On
Gulf kini sedang menunggu tubuh Mew dibersihkan oleh orang suruhannya dengan sabar. Selama satu minggu, Gulf selalu menunggu di ruang tamu ketika tubuh Mew sedang dibersihkan setelah Mew melakukan buang air besar atau air kecil. Setelah selesai dibersihkan, biasanya salah satu orang suruhan Gulf datang menghampiri Gulf dan memberitahu Gulf bahwa dia telah membersihkan tubuh Mew.
"Sudah selesai Tuan.." Ucap Day kepada Gulf dengan nada yang lirih.
Selama tinggal di apartemen itu, mereka tidak boleh sama sekali mengeluarkan suara yang keras. Itu adalah peraturan yang Gulf sengaja buat. Gulf juga tidak memperbolehkan mereka berbicara di dekat Mew. Mereka harus hening selama berada di dalam kamar Mew.
"Hmm..."
"Apakah Tuan memerlukan hal lain?"
"Dimana kalian berdua menyimpan cambuknya?"
"Sebentar Tuan, saya akan mengambilkannya."
"Hmm..."
Day segera mengambilkan cambuk yang diminta oleh Gulf itu. Gulf mengambil cambuk dan kembali mencambuk tubuh Mew dengan cambuk itu. Setiap kali Gulf mengingat traumanya, dia akan mencambuk tubuh Mew hingga mengeluarkan darah. Selama satu minggu ini, Gulf telah melakukannya sebanyak tiga kali. Gulf mencambuk tubuh Mew dengan kejam dan tanpa belas kasih.
"Ampun! Ampun! Sakit!!! Hentikan!" Ucap Mew yang merasakan kesakitan.
"Inilah yang kamu lakukan dulu kepadaku, Mew. Apakah kamu mendengarkan aku ketika aku memintamu berhenti?" Batin Gulf
"Aaaaa, sakit!! Sakit!! Hiks.. Hiks.."
"Nikmatilah Mew, karena ini hanya berlangsung sebentar sedangkan kamu membuat hidupku seperti di neraka selama dua tahun." Batin Gulf.
"Aku mohon, berhenti! Jangan cambuk aku lagi!"
"Aku tiba-tiba ingin melakukannya." Batin Gulf.
Setiap kali luka di tubuh Mew mengering, Gulf akan kembali mencambuk tubuh Mew. Gulf mencambuk tubuh Mew dengan cambuk yang sama yang kemarin dia gunakan. Setelah selesai mencambuk tubuh Mew, Gulf kini mengoleskan salep ke semua luka-luka Mew itu.
"Si-siapa kamu sebenarnya? Kenapa kamu melakukan ini kepadaku?"
"....."
"Aku minta maaf jika aku memiliki salah denganmu. Tolong lepaskan aku, karena istriku pasti mencariku!"
"Apakah dia sedang membicarakan tentang aku?" Batin Gulf.
"Siapa nama istrimu?" Gulf bertanya dengan cara menuliskan sesuatu di tangan Mew.
"Gulf, namanya Gulf Kanawut."
"Apakah kamu mencintainya?" Gulf kembali bertanya kepada Mew dengan cara menuliskan sesuatu di tangan Mew.
"Aku sangat mencintainya. Aku ingin meminta maaf kepadanya."
"Kamu berbohong kepada aku kan?"
"Aku tidak berbohong! Aku tidak berbohong kepadamu!"
"Kamu masih membully dia kan sampai sekarang? Kamu bahkan di beritakan telah memukulinya sebelum acara pernikahan kalian."
"Bagaimana kamu bisa tahu?"
"Kamu memang seorang bajingan yang pantas mati!"
"A-ampuni aku! Aku mohon, ampuni aku!"
"Kenapa kamu membully Gulf dulu?"
"Ak-aku tidak suka kepadanya, karena dia terlihat sangat lemah. Aku tidak suka kepada cowok-cowok yang lemah."
"Banyak cowok yang seperti Gulf di sekolah itu, tapi kenapa hanya Gulf yang kamu siksa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNWRITTEN STORY (END)
FanficGulf tidak mengerti dengan dirinya sendiri, mengapa dia jatuh cinta kepada seseorang yang pernah membully dirinya pada saat masa SMA dulu. Cinta itu berkembang menjadi sebuah obsesi dimana Gulf hanya ingin memiliki orang itu sendirian, padahal orang...