CHAPTER 43: KEJUJURAN JAY

826 47 7
                                    

YOU POV

Keesokan harinya..

Waktu masih menunjukkan pukul enam pagi saat aku terbangun dari tidurku. Dengan penuh kelembutan aku kecup pipi Jay yang memeluk tubuhku erat sambil berusaha melepaskan diri darinya. Setelah berhasil terlepas, aku kenakan kembali bajuku lalu membersihkan diri di kamar mandi yang berada dalam motorhome ini.

Setelah keadaanku telah bersih, aku keluar untuk menghirup udara pagi yang segar. Sempat merenggangkan badanku sebentar sambil memandang tenangnya danau di hadapanku. Suasana tenang seperti ini sangatlah menyejukkan hati dan pikiran, aku ambil handphone milikku dari saku celana dan mendapati sebuah pesan masuk dari Heeseung. Dia hanya mengabari ku kalau dia sudah sampai ke Korea dengan selamat. Aku putuskan untuk menghubungi lelaki itu melalui panggilan telepon tetapi tak kunjung di angkat.

"Morning, nunaa~" sapaan Jay itu mengejutkanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Morning, nunaa~" sapaan Jay itu mengejutkanku. Dia tersenyum lebar dengan mata yang masih tertutup dengan tubuh hanya berbalut selimut, jangan lupakan rambutnya yang kusut seperti harimau. Tapi hal itu tetap tak mengurangi kadar ketampanan seorang Jay.

Aku pun berjalan menghampirinya lalu membalas sapaannya, "Morning birthday boy!" Setelah aku masuki motorhome tersebut, aku peluk tubuh Jay sambil merapikan tatanan rambutnya. Kedua atensi lelaki itu pun terbuka untuk menatapku penuh kehangatan.

"Kita jalan lagi jam berapa nuna?" tanya Jay dengan suara yang serak. Aku tangkup wajah lelaki itu lalu menjawab, "Kamu tak ingin menghabiskan waktu disini dulu?" tanyaku. Jay menganggukan kepalanya lalu menjawab, "Mau, aku pakai baju dulu yaa nuna." setelah Jay mengatakan itu, aku lepaskan pelukan di tubuhnya untuk membiarkan dia masuk ke dalam kamar utama lagi.

Perutku berbunyi pertanda ingin diperhatikan juga. Aku buka tas milikku dan mengambil dua cup mie instans yang telah aku siapkan untuk sarapan kami berdua. "Sayang, mau makan mie juga?" tanyaku.

"Mau nunaa!" jawab Jay begitu bersemangat, dia berlari dalam kondisi bertelanjang bulat dengan membawa bajunya untuk menutupi miliknya saat melewati lorong menuju kamar mandi. Aku yang melihat tingkah lucunya itu pun tertawa, bisa-bisanya dia malu padahal semalam aku sudah melihat dan merasakan seluruh bagian di tubuhnya. Aku tak bisa berhenti tersenyum akrena tingkah Jay tersebut.

Setelah airnya panas, aku seduh dua mie untuk kami santap di meja yang berada di luar motorhome. Sambil menunggu mie tersebut matang dan Jay selesai dengan urusannya, aku coba hubungi kesayanganku yang lain melalui panggilan telepon. Aku yakin mereka belum bangun tidur tapi tak apa, aku coba saja.

"My baby~" panggilku begitu manja. Lelaki itu langsung menyingkirkan selimut yang menutupi wajah tampannya lalu tersenyum ke arahku dengan mata yang masih tertutup, "Nunaa~" suara Jake sangatlah serak menggemaskan.

"Good morning, yang lain belum bangun ya?" tanyaku. Jake pun bangkit dari tidurnya untuk membuka gorden agar cahaya dari luar dapat masuk ke dalam ruangan tersebut. Dia balik kameranya dan menunjukkan keadaan yang masih sepi pertanda belum ada yang bangun dari tidurnya. Setelah itu, ia balik kameranya agar menyorot dirinya lagi.

SUGAR BABIES (ENHYPEN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang