Seorang gadis cantik dengan rambut coklat panjang bergelombang dan mata coklat gelap dengan balutan dress selutut berwarna biru langit sedang duduk sendiri di sebuah cafe sambil memandangi jalanan dibalik dinding kaca cafe tersebut. Masih dengan senyum yang tak lepas dari bibir merah mudanya gadis itu masih sibuk dengan lamunannya tanpa peduli dengan kondisi cafe tersebut yang cukup sepi.
"Nona, ini pesanan anda.." sebuah suara menginterupsi lamunan gadis itu.
"Cake strawberry dan jus strawbery.." kata pelayan itu dengan ramah dan dibalas dengan senyum manis dan anggukan oleh sang gadis.
Drrttt....drrtt, sebuah getaran kecil dari atas meja menarik perhatian sang gadis dari pesananannya dengan senyum yang tak pernah bosan muncul di bibirnya, gadis itu mengangkat panggilan dari ponselnya.
"Halo Andrew?" sapanya dengan lembut.
"Philliaaaaa!!!! diamana kamu?" tanya orang bernama Andrew dengan sangat keras hingga membuat gadis itu, Phillia, menjauhkan ponsel dari telinga.
"Hahahaha..ada apa Andrew? aku di cafe biasa." balas Phillia dengan sabar.
"Phillia Quenna...Ayolah, sampai kapan kamu akan terus melakukan hal itu? aku akan datang kesana menjemputmu dalam 30 menit!" suara tegas Andrew, "dan tidak ada bantahan!" tambahnya dan langsung mematikan sambungan telepon mereka.
Phillia hanya dapat menarik nafas dalam dan mencoba tidak mempedulikan perkataan Andrew, setidaknya dia masih memiliki waktu 30 menit untuk menikmati kesendiriannya dengan ditemani cake dan jus strawberry kesukaannya.
Ya, Phillia sangat menyukai strawberry dan segala hasil karya strawberry. Dia bahkan bisa menikmati kesukaannya itu sepanjang hari tanpa rasa bosan. Namun Andrew kadang bahkan sering mengganggu kesukaannya itu dan hal itu membuat Phillia mulai tidak menyukai sikapnya. Tapi bagaimanapun Andrew adalah Andrew dan dia tidak bisa membenci lelaki itu terlalu lama.
Phillia masih menikmati jusnya ketika pintu cefe itu terbuka dan menampilkan sesosok laki-laki yang sangat tinggi, mungkin Phillia hanya sebatas bahunya, berambut coklat gelap acak-acakan namun tetap terlihat mempesona dengan mata biru dan setelan kerja yang membuat siapa saja berpikir bahwa dia bukan orang biasa. laki-laki itu masuk dengan gagah dan percaya diri, seolah kedatangannya ke cafe ini bukan sekali dua kali. Mungkin merasa diperhatikan, tiba-tiba lelaki itu menoleh ke arah Phillia dan tatapan mereka bertemu. Tatapan mereka saling terkunci dan tidak ada salah satu dari mereka yang ingin mengakhiri tatapan itu sampai seseorang menyentuh tangan Phillia dan membuat gadis itu menghentikan kontak mata aneh tersebut.
"Hai..ayo pulang!" kata Andrew seraya menarik tangan Philllia keluar dari cafe tersebut meninggalkan seseorang dengan iris biru yang sedari memperhatikan tanpa mendekat.
tbc
Halow, cerita ini saya repost ulang karena ada beberapa yang butuh perbaikan sana sini. Semoga yang ini makin bisa dinikmati ya, walaupun ya masih biasa aja gitu >,< untuk vote dan comentnya terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine Miss Strawberry
RomanceAll About Strawberry and..........You "aku mencintaimu seperti aku mencintai strawbery..." -Phillia Quenna Vallen- "kau adalah pemanis dalam hidupku." -Regard Ruby Sparkler- Bagaimana bila cintamu semanis buah strawberry, sesegar buah strawbery, dan...