• Home Birth

9.1K 60 4
                                    

Happy reading.

Namjoon dan Seokjin adalah sepasang pasusu yang sudah menikah hampir 2 tahun.Beberapa bulan yang lalu, kabar bahagia tak berhenti mereka dapatkan ketika Namjoon mendapatkan kabar bahwa Seokjin tengah mengandung buah cintanya.

Kini usia kandungannya menginjak 9 bulan, dimana mereka menunggu kelahiran buah hati nya. Sudah dari sore kemarin Seokjin merasakan kontraksi tetapi ia abai sebab Seokjin mengira itu hanya kontraksi palsu.

Namjoon sejak Seokjin hamil 8 bulan sudah mengambil cuti alasannya agar bisa menjaga Seokjin lebih ekstra.

Seokjin sedari tadi berbaring dikasur dengan Namjoon yang memeluknya dari belakang sembari mengelus perut buncit Seokjin yang Namjoon rasa terkadang mengencang.

"sayang, kamu ga lagi kontraksi kan?. saya rasakan dari tadi perutmu rasanya nengencang terus lemas lagi" tanya Namjoon sembari tetap mengusap lembut perut Seokjin

Seokjin pun perlahan membalikkan badannya menghadap sang suami, Namjoon tentu terkejut ketika melihat wajah Seokjin terlihat kurang nyaman.

"Kamu kontraksi sayang?" tanya Namjoon lagi memastikan

Seokjin mengangguk "iyaa.., dari kemarin cuman kemarin masih hilang timbul sekarang udah lumayan rutin.Aku minta tolong kamu siapin perlengkapan buat lahiran aku yaa"

"Yakin buat lahiran sendiri dirumah dengan saya?" tanya Namjoon memastikan lagi rencana Seokjin waktu itu dilain sisi Namjoon berusaha tenang karena dia nanti yang harus menyelamatkan Suami dan Anaknya. Tapi tak bohong jika ia juga merasakan khawatir ketika melihat sang suami sudah sangat gelisah karena merasakan sakit kontraksi.

"iya sayang aku yakin, aku juga percaya kamu bisa bantu aku. Yakinin aku ya kalo aku bisa bawa dede ke dunia" ucap Seokjin

Namjoon mengangguk sembari mencium kening Seokjin lalu beranjak menyiapkan peralatan yang sudah mereka siapkan jauh jauh hari.

"shh..ahh" seokjin merintih ketika merasakan perutnya semakin mengencang

Namjoon yang mendengar Seokjin merintih kesakitan segera menghampiri Seokjin yang berada disisi kanan kasur, beruntung kontraksi datang Namjoon sudah selesai menyiapkan semua yang mereka perlukan.

"masih kontraksi sayang?, saya mau cek pembukaan kamu" ucap  Namjoon sembari mengelus kepala Seokjin guna menenangkan suaminya yang sedang mengalami kontraksi

"udah hilang kontraksinya mas, cek aja pembukaannya aku dari tadi udah pengen ngeden soalnya " ucap Seokjin sembari membenarkan posisi nya agar lebih nyaman.

Namjoon yang sudah mendapatkan persetujuan dari sang suami untuk mengecek pembukaannya pun mengangguk lalu beranjak untuk duduk diarea pertengahan kaki Seokjin yang sudah menekuk dan sedikit terbuka.

Namjoon melebarkan kaki Seokjin guna melihat jalan lahir buah hatinya nanti, perlahan Namjoon melepas celana dalam Seokjin ia sedikit menelan ludahnya ketika melihat hole Seokjin sedikit kemerahan dan berlendir sebab kontraksi nya itu.

"saya masukin jari saya ya sayang, tarik nafas perlahan" ucap Namjoon mengarahkan Seokjin agar tidak terlalu tegang

"ughh...engghhh sakit mass..." ucap Seokjin sedikit mengejan ketika merasakan dua jari Namjoon memasuki lubangnya untuk mengecek pembukaannya

"maaf sayang sebentar lagi ya, tarik nafas hembusin perlahan sayang" ucap Namjoon dibawah sana sembari fokus mengecek pembukaan Seokjin jarinya ia lebarkan sedikit demi sedikit guna mengecek pembukaan

"huh...fyuuu.." Seokjin berusaha untuk tidak tegang dan terus mengatur nafasnya

Namjoon dibawah sana ternyata memiliki otak sedikit jahil, jarinya ia mainkan didalam lubang Seokjin dimana itu semakin merangsang kontraksi Seokjin

"ahhh...engghhh maashhhh...jangan dimainin kontraksi ku makin berasahh" ucap Seokjin merasakan sakit sekaligus nikmat karena lubangnya dimainkan oleh sang suami

"sorry baby, but itu enakkan.pembukaan mu sudah sampai di pembukaan 7 sayang tinggal beberapa pembukaan lagi dan tunggu ketubannya pecah.

Beberapa jam berlalu kini jam menunjukkan pukul 10.00 pagi sejak mereka bangun tidur lagi belum sama sekali beranjak dari kamar, Namjoon sedari tadi menuntun Seokjin untuk berjalan jalan memutari kamar mereka guna mempercepat pembukaan.

"hnghhh..." Seokjin sedikit berjongkok sembari mengejan Namjoon yang berada disampingnya reflek menahan tubuh Seokjin dan membiarkan Seokjin menyelesaikan rasa kontraksinya.

"Udah sayang? mau balik ke kasur?. biar saya cek lagi pembukaannya" ucap Namjoon

Seokjin mengangguk lemah karena menahan ejanan nya sedari tadi ia juga merasa ada sesuatu yang berusaha keluar dari bawah sanah.

Setelah Seokjin berbaring diatas kasur, Namjoon langsung kembali mengecek lubang Seokjin dibawah sana Namjoon sedikit terkejut sebab ia melihat bulatan hitam kecil di lubang Seokjin

"sayang dede udah mau keluar ternyata, kepalanya sudah terlihat" ucap Namjoon

Seokjin tentu saja terkejut sebab beberapa jam yang lalu Namjoon bilang bahwa pembukaannya masih berada di pembukaan 7, pantas saja ia sedari tadi merasa ada yang mengganjal.

"Dengarkan saya, ketika kontraksi berikutnya datang, kamu mengejan pelan pelan ya, jangan lupa untuk bernafas" ucap Namjoon memberi arahan

Seokjin mengangguk paham sembari menunggu kontraksi berikutnya, beberapa menit kemudian ia merasa kontraksi Seokjin mengambil nafas panjang dan mulai mengejan sebisanya.

"engggghhhhhhhh.....Hnghhhhh....Aghhhh"

Ejaan pertama Seokjin berhasil membawa kepala anaknya keluar sebatas dahi, Namjoon yang berada dibawah sana merasa gemas melihat kepala anaknya menyembul keluar dari lubang kecil milih suaminya.

Saat Seokjin menarik nafas untuk menunggu kontraksi selanjutnya, tanpa Seokjin tahu Namjoon sengaja memasukkan kembali kepala anaknya yang sudah keluar sebatas dahi itu.

"ughhh" erang seokjin ketika merasakan kepala bayinya masuk kembali

"ahh...mass, dede masuk lagii??" tanya Seokjin

"iya sayang dorong lebih kuat yaa nanti biar cepet keluar dedenya" ucap Namjoon berlagak seperti tidak melakukan apapun

"kok bis....engghhhhh.....aghhhh...ENGHHHH" ucapan Seokjin terpotong ketika kontraksi kembali datang

"terus sayang terus saya lihat kepalanya" ucap Namjoon sembari mengelus area lubang peranakan Seokjin yang sedikit ikut mengembung dengan jari jarinya

"ENGHHHHHH...come on baby out....ANGHHHHH....ENGHHHHH...HAH..."
PLOP!

Dorongan kuat Seokjin berhasil membuat kepala bayinya keluar seluruhnya, Namjoon yang melihat itu merasa takjub dan tentunya kali ini ia tak berani lagi memasukkan kepala anaknya.

"good boy, kepala dede udah keluar semua sayang. beri saya sekali lagi dorongan yang kuat bisr saya bantu tarik dede biar keluar" ucap Namjoon

Seokjin mengangguk lemas dilain sisi ia merasa lega sebentar lagi akan selesai, hingga akhirnya kontraksi kembali datang Seokjin sudah siap berada di posisi mengejan.

"NGHHHHHHH....HANGGGGH...ENGHHHH...AKHHH" ejan Seokjin

"good sayang, ngeden lagi yang kuat sayang sedikit lagi ditahan sayang nghh..." ucap Namjoon sembari berusaha menarik tubuh bayinya yang sudah keluar sebatas perut

"enghhhh....ANGHHHHH....AKHKKK SAKITT"  teriak Seokjin

Oek...oek...oek

suara tangis bayi memenuhi ruangan kamar mereka Seokjin merasa lega bayinya sudah keluar dan langsung dibawa Namjoon kedekapannya .

"thank you baby, you are the best" ucap Namjoon sembari mencium kening Seokjin dengan sayang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MPREG BIRTH 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang