11. Penyihir Yang Dibuang

890 72 0
                                    

Setelah menonton tayangan dari dunia itu, Aletta jadi semakin yakin jika mimpinya memiliki arti.

[ Nini, bisakah Luise bereinkarnasi ke dunia ini?! ]

[ Jika jiwanya kuat, itu bisa saja terjadi host ]

[ Anggap saja ia memang bisa kemari, menurutmu ia akan menjadi siapa?! ]

[ Louise host ]

[ Kenapa pria itu, ia sama sekali tidak mirip dengan Luise ]

[ Tapi namanya mirip host, lalu ia juga sangat suka mendekati host ]

[ Itu karena ia ingin meminta bantuanku ]

[ Host coba saja untuk lebih dekat dengannya dan memastikannya ]

Aletta mengangguk walaupun ia merasa ragu.

* * *
Keesokkan harinya saat Aletta tengah membeli sarapan disebuah kedai, ia bertemu dengan Louise lagi.

"Nona, kita bertemu lagi" sapa Louise dengan senyum khasnya.

Aletta hanya membalasnya dengan anggukan.

Mungkin karena sudah terbiasa dengan respon dingin Aletta, ekspresi Louise sama sekali tidak berubah dan tanpa basa-basi langsung duduk didepan Aletta.

"Anda hanya makan roti ini untuk sarapan, pantas saja anda begitu kurus"

Aletta ingin menjawab tapi segera disela oleh Louise dengan berbagai macam celotehannya.

"Baru kali ini saya merasa kalah menghadapi seseorang"

Louise menaikkan alisnya.

"Benarkah, siapa orang yang telah berhasil mengalahkan anda?!"

Aletta menatap lekat Louise, hingga membuat pria itu sedikit salah tingkah.

"Mengapa anda memandang saya seperti itu?!"

"Saya tidak akan berbasa-basi dengan anda, anda tahu kalau saya seorang tentara bayaran bukan?!"

"Saya sangat tahu, apa anda ingin meminta saya untuk menyewa anda?!"

"Anda sangat cerdas, itu jika anda tertarik untuk memperkerjakan saya?!"

Louise sedikit tercengang mendengar ucapan Aletta ini, tapi itu tidak berlangsung lama dan Louise segera tersenyum cerah.

"Saya pasti akan membuat penawaran yang bagus untuk anda"

"Oke, saya tunggu kerja samanya"

Yang tidak Aletta sangka, keesokan harinya saat matahari baru saja terbit Louise telah berdiri didepan pintu rumahnya dengan membawa beberapa kantong uang.

Aletta hanya bisa menggelengkan kepala tapi tidak berniat untuk mengusirnya.

'Sepertinya aku sudah terbiasa dengan tingkah aneh pria ini' batin Aletta.

Setelah menyajikan teh dan camilan, Aletta ingin segera berbicara tentang bisnisnya.

"Saya memiliki syarat, saya ingin menyembunyikan identitas saya, dapatkah anda memenuhinya?!"

"Tentu saja bisa, itu bukan masalah besar"

Aletta sangat puas dengan jawaban Louise.

"Baiklah, kalau begitu senang bekerjasama dengan anda"

Louise terlihat terkejut karena Aletta menyetujui kerjasama mereka dengan mudah.
Itu membuatnya sedikit ragu.

"Apa nona tidak akan menegosiasikan harganya?!"

"Tidak perlu, saya percaya anda akan memberi saya upah yang pantas"

"Saya baru tahu anda sangat mempercayai saya dan menilai saya begitu tinggi"

Aletta mengernyit saat menatap Louise.
Untungnya Louise peka dengan tatapan mata Aletta.
Ia tidak lagi mengeluarkan omong kosongnya dan dengan serius menjelaskan apa yang akan Aletta kerjakan nanti.
.
.
.
Terimakasih sudah membaca..☺️☺️

Si Batu Loncatan Dan SistemnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang