SEPARATED [Vol. 2]

Epilog

Kerajaan Nebbia, Kota Ferreira, Tahun 2023

723 tahun setelah wafatnya Ratu Karina V dari Nebbia

Sistem monarki pada Nebbia tidak berubah. Nebbia dijuluki sebagai negara paling damai, tentram, dan tak memiliki musuh dari negara manapun walau memiliki perbedaan sistem, budaya, dan bahasa. Nebbia adalah lambang perdamaian dunia.

Klan Murphy tetap memimpin Nebbia dengan generasi baru setiap tahunnya. Saat ini, yang memimpin Nebbia adalah Ratu Karina XI. Nama Karina menjadi nama ratu yang paling banyak digunakan, juga sebagai nama yang paling banyak digunakan di Kepulauan Alejarse. Aturan lama itu dihapus: rakyat biasa boleh menggunakan nama Raja dan Ratu Nebbia sebagai bentuk penghormatan atas pengabdian mereka kepada Nebbia.

Di sebuah Sekolah Menengah Akhir ternama di Ferreira, pada jam sebelum mata pelajaran pertama dimulai, empat orang siswa sedang berdebat di kelas—dua perempuan dan dua laki-laki. Mereka disaksikan oleh beberapa siswa di kelas yang hanya bisa berdiam diri.

"Alejarse itu sebenarnya nyatu!" ucap salah satu siswa perempuan sembari menunjukkan peta Alejarse. "Lihat, nih! Kepulauan ini, kalau disatuin bakalan nyambung dan serasi kayak puzzle."

Siswa laki-laki di hadapannya menolak tak setuju. "Enggak mungkin! Dari dulu Alejarse udah gitu kali! Namanya juga Kepulauan!"

"Emangnya kamu tahu sejak kapan Alejarse bernama Kepulauan? Di catatan sejarah Raja Ian II, aku bacanya Pulau Alejarse! Bukan Kepulauan Alejarse!" Perempuan lain menyahut dengan geregetan.

"Itu karena zaman dulu orang belum tahu peta keseluruhan, jadinya keliru. Harusnya namanya KEPULAUAN, bukan PULAU." Siswa laki-laki yang lain menjawab dengan pelan.

"Aku, sih, berasumsi kalau ada gempa teknonik bermagnutido besar di Bumi, jadinya Alejarse pecah," ucap siswa perempuan.

"Terus pecahnya juga nyambung sama batas-batas negara lain. Misal, nih, Kerajaan Nebbia sama Republik Mataland. Enggak hanya Kerajaan Nebbia sama Republik Mataland aja, negara-negara di Kepulauan Alejarse juga sama." Rekan siswa perempuan ikut mengeluarkan teorinya.

"Teorimu salah—"

"Itu benar."

Sebuah suara yang tiba-tiba muncul mengejutkan siswa di kelas. "Master Phoenix!" Mereka langsung senyap dan duduk di kursi masing-masing saat melihat seorang pria berkaca mata dengan rambut bergaya undercut.

Eric—yang menggunakan nama Pheonix, menjadi guru Geografi di SMA ini. Dia pernah menjalani perkuliahan S1 di Republik Pulchran lulusan 2012 dan lanjut S2 di universitas yang sama sampai tahun 2015. Berkat kecerdasannya di bidang ini, Eric menjadi guru Ilmu Pendidikan Sosial dalam sub-bidang Geografi.

Eric telah mendengar perdebatan asyik empat siswa itu.

"Siapa nama kalian?" tanya Eric pada keempat siswa yang telah berdebat.