Evelyn membuka matanya perlahan, ia mengerutkan keningnya setelah melihat langit-langit kamar yang ditempatinya, ini jelas bukan kamarnya, dimana dirinya sekarang? Ia sontak mendudukkan badannya sembari menyapu sekitar, rupanya ia tertidur dikamar Felix.
"Kenapa aku tidur disini?" tanyanya monolog, ternyata ia semalaman tertidur di sofa yang ada di kamar Felix "Kenapa dia tidak membangunkanku?" gumamnya kemudian
Evelyn menengok kearah jam, ternyata masih dini hari, bahkan matahari belum menampakkan sinarnya.
Ia menyibak selimut yang menyelimuti tubuhnya kemudian beranjak pergi meninggalkan kamar Felix untuk kembali kamarnya
Saat ia masuk ke kamar, untung saja Ellie masih tertidur pulas, kalau tidak ia mungkin akan dicecar dengan berbagai macam pertanyaan karena kembali pada dini hari.
***
"Evelyn, kapan kau kembali kekamar?" tanya Ellie pagi ini pada Evelyn yang baru saja selesai mandi
Evelyn sedikit terkejut dengan pertanyaan Ellie, ia buru-buru memperbaiki raut wajahnya "Anu, aku kemarin kembali larut malam karena harus membantu tuan duke merapikan buku-bukunya, kau tau sendiri kan kalau tuan duke punya banyak buku dikamarnya" bohongnya sembari tersenyum canggung
"Sejak menjadi pelayan tuan duke, kau jadi sering kembali larut malam. Apa jangan-jangan kalian melakukan sesuatu?" Ellie menyungginkan senyum sembari menyiku lengan Evelyn, menggodanya
"A-apa maksudmu? Kami tidak melakukan apapun" timpalnya gugup
"Kenapa kau jadi gugup begitu, aku kan hanya bercanda. Aku percaya kalau kau bukan orang seperti itu" Ellie terkekeh pelan "Atau jangan-jangan memang benar ada hubungan diantara kaian berdua" Ellie kemudian menatap Evelyn penuh selidik
"Ti-tidak ada! sudahlah jangan perfikir yang tidak-tidak" ujarnya tanpa menatap lawan bicaranya
***
Pagi ini Felix dan Lorenzo sedang mengendarai kereta kuda menuju kediaman Seymour, Felix ingin menemui Priscilla untuk membahas soal pertunangannya yang akan segera ia akhiri.
"Apa anda yakin akan membatalkan pertunangan anda dengan lady Priscilla?" tanya Lorenzo ragu, kali ini ia diminta menemani Felix pergi ke kediaman Marquess Seymour
"Iya, aku akan membatalkannya setelah itu melamar Evelyn" ungkapnya lugas
"Apa anda yakin kalau lady Evelyn akan menerimanya? Terlebih, bukankah sebelumnya anda sendiri yang membatalkan pertunangan kalian sebelumnya" tanya Lorenzo yang tidak terlalu yakin kalau Evelyn akan menerima lamaran dari Felix
"tentu saja dia pasti menerimanya. Aku punya wajah yang tampan, gelar duke dan uang yang banyak. Tidak ada alasan untuk menolaknya bukan?" ujar Felix dengan percaya diri, ia sangat yakin kalau Evelyn pasti menerimanya
Lorenzo menepuk dahinya "Bukan itu yang saya maksud! bagaimana kalau lady merasa anda mempermainkannya? lagi pula apa lady Evelyn menyukai anda" tanya Lorenzo sedikit emosi, pria di depannya itu bahkan tidak peduli dengan apa yang diperbuatnya dimasa lalu terhadap evelyn
"Kalau itu, bukankah tinggal kubuat saja dia menyukaiku?" tanyanya, menarik salah satu sudut bibirnya
"Hah, terserah anda sajalah, dari dulu anda tidak pernah mengerti soal perasaan wanita" ujar Lorenzo yang malas bertanya lagi pada Felix, tuannya itu memang tak pernah pandai dalam urusan yang menyangkut wanita.
***
Disisi lain, Priscilla tengah heboh berdandan dibantu oleh beberapa pelayan kediamamnya. Ia sudah bersiap sedari pagi-pagi sekali setelah mendapat kabar kalau hari ini Felix, tunangannya itu akan datang ke kediamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex-Fiance's Obsession
Historical FictionKehidupan Evelyn yang sempurna berubah setelah kematian kedua orang tuanya. Ia harus menjual harta dan kediamannya untuk membayar hutang keluarga. Setelah kehilangan rumahnya, evelyn dan kedua adiknya tinggal disebuah rumah kecil yang ada di pinggir...