00

18 2 0
                                    

Grauella Leosandra atau yang kerap di sapa Leosa oleh teman-temannya di sekolah adalah seorang gadis muda yang baru menginjak umur 17 tahun. Leosa bersekolah di SMA Eleazar dan sekarang dia sudah berada di tingkat yang kedua.

Di sekolah Leosa memang tidak terlalu pintar, tapi setidaknya dia juga tidak bodoh. Paling tidak Leosa masih bisa mencapai 10 besar di setiap semesternya.

Pukul 06.20 Leosa sudah terburu-buru untuk berangkat ke sekolah karena jarak rumah nya yang cukup jauh dengan SMA membuat Leosa harus bangun pagi pagi.

Leosa hanya meminum segelas air putih yang telah tersedia di dapur. Karena dia tidak melihat ayah atau mama nya, Leosa segera buru-buru untuk berangkat dengan motor kesayangannya di garasi.

20 menit kemudian Leosa berhasil sampai di sekolah sebelum jam bel berbunyi. Sebenarnya bel masuk jam pertama di mulai jam 08.00 tapi—

“Leooo!” teriak suara seorang wanita dari arah parkiran sebelah nya.

Leosa menoleh sesaat, ya itu teman baiknya, Winda, salah satu alasan kenapa Leosa selalu berangkat pagi.

“Pas banget, gue juga baru aja sampe nih,” ujar Winda senang. Leosa selalu terpukau dengan penampilan Winda yang super rapi dan lengkap. “Yuk, jalan.”

“Hari ini enaknya sarapan apa ya? Nasi goreng? Atau soto?” tanya Winda dengan semangat selama berjalan menuju kantin.

“Pengen yang seger seger nih, soto aja nggak sih?” usul Leosa.

“Boleh tuh, kuy gasss ngenggg.” Winda langsung berlari begitu saja menuju kantin yang tak terlalu jauh dari parkiran.

Tapi,

Bruk

Winda yang mendengar suara jatuh tersebut lalu menoleh ke belakang dan melihat Leosa yang sudah jatuh pingsan di lantai.

“OH MY GOD! LEOSA??!! TOLONG, SIAPA AJA TOLONG!!” teriak Winda kemudian dengan panik.

Leosa terbangun karena mencium aroma minyak kayu putih yang lumayan kuat di hidungnya. Rupanya dokter di UKS sedang membuat Leosa sadar dari pingsan.

“Bu Arin, saya pingsan ya tadi?” tanya Leosa yang masih setengah sadar pada dokter di depannya.

Arin, salah seorang guru yang bertugas menjadi dokter di UKS hanya bisa menghela napasnya panjang. “Kamu nggak sarapan lagi? Vitamin yang ibu saranin lupa kamu minum?” tanya Arin kemudian.

Leosa menggigit bibir bawahnya sambil tersenyum. “Hehe, tadi saya niat nya mau sarapan di sekolah. Tapi malah pingsan duluan,” balas Leosa yang malah cengengesan.

“Leosandra, penyakit mu ini harus ditanggapi dengan serius kalau kamu mau cepat sembuh kamu nggak bisa terus terusan ma minum vitamin yang ibu kasih. Kamu harus konsultasi langsung ke dokter,” ujar Arin memberikan saran.

Winda yang sedari tadi menunggu ikut mengangguk. “Leo, nanti periksa lagi ya. Udah hampir setengah tahun lo belum check kondisi lo yang sekarang,” tambah Winda memberi saran.

Leosa hanya terdiam. Astaga penyakit yang di derita nya ini kenapa begitu merepotkan semua orang?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LeosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang