"Nani?! Itu bohong!!" Seru Naruto heboh.
"Merepotkan. Masih pagi, tapi kau sudah berisik." Gerutu Shikamaru seraya menutup sebelah telinganya.
"Tunggu disini! Aku akan berganti baju!" Seru Naruto seraya masuk kedalam kamarnya.
Mirei menggeleng melihat nya. Lalu matanya menangkap setumpuk sampah disebelah pintu kamar Naruto. Senyuman terukir di wajah nya kala melihat beberapa kotak yang familiar baginya kosong dan berada di tumpukan sampah itu.
'Sepertinya dia makan dengan baik. Syukurlah jika dia menyukai nya. Sehingga dia tidak akan selalu memakan ramen.' batin Mirei ketika mengingat dirinya yang selalu menyelinap kan makanan ke dalam kamar apartemen kecil Naruto.
"Ada apa?" Mirei tersadar dari lamunannya kala mendengar suara Shikamaru "Tidak, tidak apa." Jawab Mirei seraya mengalihkan pandangan.
Tak lama kemudian Naruto pun sudah siap dan mereka pun pergi ke tempat berikutnya yang adalah rumah Chouji. Sesuatu berlari dan melompat ke arah Mirei.
Mirei menangkap nya dan berseru senang "Akamaru!"
Seraya menunggu Chouji bersiap, Mirei bermain dengan Akamaru. Akamaru terlihat sangat senang ketika butiran-butiran kristal turun mengelilingi tubuhnya. Dan Mirei pun menjadi gemas lalu tertawa geli ketika Akamaru menjilati pipi Mirei.
Kiba tersenyum melihat pemandangan itu lalu bertanya "Mirei juga ikut?"
"Ya. Selain Mirei yang sudah Chunnin, Mirei juga menguasai medis." Jawab Shikamaru.
Tak lama Chouji pun keluar.
Mirei terlihat berpikir sejenak lalu menebak "Sepertinya hanya tinggal satu orang. Apakah itu Neji?"
Shikamaru terkejut sesaat namun setelah itu tersenyum "Ya." Jawabnya dan mereka pun segera mencari Neji.
Merekapun menemukan Neji bersama dengan Lee. Shikamaru menjelaskan misi ini kepada Neji.
"Jadi begitu." Ucap Neji.
Mirei tersenyum kearah Lee yang sedang menatapnya "Selamat bergabung kembali, Lee." Ucap Mirei saat mengetahui jika Lee akan menerima tawaran operasi Tsunade padanya. Mirei percaya jika Tsunade akan sukses pada operasi kali ini karena ia pernah melihat Tsunade yang berusaha keras untuk mencari cara serta belajar dari berbagai banyaknya buku di meja kerja Hokage nya.
Lee terlihat merona lalu mengalihkan pandangannya dan bertanya pada Shikamaru "Bahkan Mirei-chan juga ikut?"
"Ya. Selain dia sudah Chunnin, dia juga menguasai medis. Akan menguntungkan bila satu tim terdapat ninja medis, dan juga kemampuan bertarung nya yang kuat." Jelas Shikamaru.
Mirei menatap Lee yang sesaat terlihat sedih sebelum dia berbalik dan berjalan didepan tangga "Besok, aku akan menaiki tangga ini sendirian. Aku bisa sendiri, pergilah."
Mirei tersenyum "Semangat lah Lee! Kau pasti bisa!" Dan Mirei pun pergi menyusul langkah teman-temannya. Tak lama kemudian mereka sampai di depan gerbang desa Konoha.
"Kita akan bergerak dalam formasi satu baris. Pertama, ujung tombak yang penting., Kiba, itu tugasmu, melacak bau Sasuke dan memberi jalan. Di baris kedua ada aku, aku bisa mengawasi pergerakan dari belakang Kiba dan memberi perintah langsung kepada yang dibelakang."
"Kemudian Mirei, yang bisa bergerak lincah dan merespon cepat serangan dari depan. Lalu Naruto, karena kau juga bisa bergerak dengan lincah, juga merespon serangan dari depan dan belakang dengan Kagebunshin mu."
"Lalu Chouji, kecepatan mu kurang tapi serangan kekuatanmu yang terbaik. Dan yang terakhir, posisi paling sulit, Neji, gunakan Byakugan untuk terus memastikan tak ada celah formasi kita." Jelas Shikamaru panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reise
FantastikIa sudah mati. . . Atau setidaknya itu yang seharusnya terjadi. Namun ia terbangun dengan tubuh yang kembali menjadi seorang gadis berusia 10 tahun. Tidak hanya itu saja. Tubuhnya bahkan tidak beranjak dewasa walaupun bertahun-tahun berlalu. Dan ini...