17. Penyihir Yang Dibuang

633 59 0
                                    

"Nona, akhirnya anda menemui saya"

Alin memeluk Aletta dengan gembira, hingga membuat Louise cemburu saat melihatnya.
Sayangnya Aletta tidak peka dengan kecemburuan Louise.

"Ibukota akhir-akhir ini sangat kacau, bagaimana kabarmu?!"

"Saya sangat baik nona, teman saya telah menjaga saya dengan baik"

"Syukurlah kalau begitu"

Alin dan Aletta terus mengobrol hingga tak sadar hari sudah menjelang sore.
Aletta akhirnya harus mengakhiri obrolan mereka dan pamit pulang.

Di pintu gerbang Aletta dan Louise sempat berpapasan dengan Ken, kekasih Alin.
Setelah bertegur sapa ringan mereka segera berpisah.

* * *
[ Host, kamu terlalu meremehkan sang protagonis kali ini ]

[ Apa maksud mu?! ]

[ Gadis itu sangat pintar, saat ini ia tengah berkemas hendak kembali pulang ]

[ Aku masih belum mengerti, bisakah kamu menjelaskannya dengan lebih jelas?! ]

[ Host tunggu saja sebentar lagi, gadis itu telah mengirimkan surat untuk host, setelah membaca surat itu host akan mengerti apa yang Nini maksud ]

[ Baiklah, aku pergi sarapan dulu kalau begitu ]

Setelah mengatakan itu Aletta keluar dari kamarnya dan segera menuju dapur untuk membuat sarapan.

"Mumpung Louise tidak kemari, enaknya membuat mie instan saja"

"Sudah sangat lama aku tidak makan mie instan"

Louise beberapa hari ini sangat sibuk dengan rencana pelengseran raja.

Baru-baru ini Louise mengetahui alasan kenapa pemilik asli dijebak dan ia merasa sangat marah.
Begitu juga dengan Aletta.

Ternyata alasan kemalangan pemilik asli hanyalah karena pemilik asli pernah menolak pinangan raja.

"Raja yang tak tahu diri, sudah tua bangka bisa-bisanya mau menikahi gadis yang baru puber" seru Aletta.   

"Tapi apa Louise akan baik-baik saja?!"

"Saat pertama kali bertemu ia kan hampir dibunuh oleh keluarganya, bagaimana jika ia berhadapan dengan keluarganya lagi?!"

Aletta terus bermonolog sendiri di dapur, hingga ia tak sadar jika pintu rumahnya telah diketuk berkali-kali.

[ Host didepan ada pengantar surat, cepatlah buka pintunya]

'Sekarang Nini sudah semakin dewasa, bicaranya tidak lagi semanis dulu' batin Aletta.

Aletta bergegas ke depan untuk mengambil surat dari Alin.

Setelah membacanya Aletta segera tahu apa yang dimaksud Nini tadi.

Alin sudah tahu kebenarannya.
Sebenarnya ia sudah lama curiga pada Ken, tapi terlalu takut untuk mempercayainya.

Sampai saat Ken memintanya untuk menyakiti Aletta, Alin merasa masih tidak dapat mempercayainya.
Dan tiba saat Ken memberitahu rencananya, mau tidak mau Alin harus menerima kenyataan pahit itu.

Alin tidak serta merta menolak perintah Ken karena ia tahu dengan jelas jika menolak permintaan Ken ia tidak akan pernah lagi bisa keluar dari mansion itu.
Karena itu Alin memilih untuk membohongi Ken dan bergegas untuk pulang.

Aletta cukup terkejut karena mental Alin sangat kuat dan ia bisa dengan tenang menilai keadaan.

"Gadis ini ternyata tidak sepolos yang aku kira"

"Untuk mengelabuhi kekasihnya, ia bahkan memintaku untuk berakting dengannya"

"Untungnya ia bukan musuh"
.
.
.
Terimakasih sudah membaca..☺️☺️

Si Batu Loncatan Dan SistemnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang