BAB 17

24.4K 1.6K 20
                                    

Setelah perjalanan selama kurang lebih satu jam, akhirnya Felix sampai juga ditujuan. Ia turun dari kereta kudanya dan segera masuk ke rumah sakit itu. Kali ini Felix memakai jas coklat yang lebih sederhana, tak lupa ia juga memakai topi agar tidak terlihat mencolok. Ia segera masuk ke dalam rumah sakit itu untuk mencari keberadaan Evelyn.

Setelah berhasil mendapat informasi dari salah satu pegawai rumah sakit, Felix berjalan menyusuri lorong mencari ruang tempat Chloe dirawat.

Tentu saja ia tak akan masuk ke dalam, Felix hanya menunggu di luar ruangan dan duduk di salah satu kursi disana. Sudah beberapa menit berlalu, namun ia tidak terlihat tanda-tanda keberadaan Evelyn keluar dari ruangan itu.

Setelah penantiannya, akhirnya Evelyn keluar dari ruangan itu sembari mendorong kursi roda yang Chloe naiki.

Felix menaikkan salah satu sudut bibirnya dan sedikit menurunkan topinya. Ia kemudian membuntuti Evelyn di belakang dengan hati-hati agar Evelyn tidak menyadari keberadaannya.

Kali ini Evelyn sengaja membawa Chloe berjalan-jalan menyusuri lorong rumah sakit untuk mencari udara segar dan mengurangi rasa bosanya karena sudah lama berada di ruangan yang sama.

Beberapa saat kemudian, Evelyn menghentikan dorongannya pada kursi roda Chloe setelah ia merasa ada seseorang yang mengikutinya. Ia sontak menengok kebelakang, tidak ada siapapun disana.

Mungkin itu hanya perasaanku saja pikir Evelyn

"Ada apa kak, kenapa tiba-tiba berhenti?" tanya Chloe, menengok ke belakang

"Tidak apa-apa, kakak hanya merasa lapar" kemudian melanjutkan mendorong kursi roda itu.

Felix menghela nafas pendek, hampir saja ia ketahuan. Saat Evelyn tadi berhenti, untung saja ia segera bersembunyi di belakang sebuah patung besar yang kebetulan ada disana. Walaupun begitu, Felix tetap tak berhenti membuntutinya.

Setelah puas berjalan-jalan, Evelyn kembali membawa Chloe kedalam ruangannya untuk beristirahat.

"Kakak akan membelikanmu makanan, kau tunggu sebentar ya?" ujar Evelyn, ia menarik selimut sebatas dada Chloe yang sudat terbaring di ranjang

"Baik kak" timpalnya tersenyum tipis

Saat Evelyn membuka pintu, ia melihat seorang pria mencurigakan yang sedari tadi berada disana, ia tak tau siapa pria itu karena posisinya saat ini membelakanginya.

"Sebenarnya siapa dia? Kenapa dia seperti mengintai kamar Chloe? jangan-jangan orang jahat" duga Evelyn, Ia curiga kalau orang itu akan mencelakai adiknya nanti

Evelyn mulai menghampirinya, namun pria itu berjalan menjauh saat Evelyn mulai mendekat. Saat Evelyn mengikutinya dengan berlari kecil, pria itu juga berjalan dengan langkah lebih cepat. Saat Evelyn berlari, pria itu ikut berlari.

"Hei, tunggu sebentar, siapa kau?" pekik Evelyn sambil mengejar pria asing itu

Sialnya saat mencoba kabur dari Evelyn, Felix menemui jalan buntu sehingga ia tak bisa lagi kabur kemanapun.

Grep

Evelyn meraih tangan Felix dari belakang "siapa kau? Kenapa kau dari tadi mondar-mandir di dekat kamar Chloe?" tanyanya curiga

Felix menelan salivanya, tidak ada gunanya lagi ia kabur, pria itu kemudian berbalik badan, memperlihatkan wajahnya pada Evelyn. Akhirnya ia ketahuan, padahal sebelumnya ia hanya berniat melihatnya diam-diam.

"Felix? Bagaimana kau bisa ada di sini?" tanya Evelyn yang terkejut mendapati Felix di rumah sakit tempat adiknya dirawat

"Sebenarnya aku baru saja menjenguk temanku yang diawat disini. Aku tadi tidak sengaja bertemu denganmu" bohongnya, tanpa menatap mata lawan bicaranya

"Teman? Sejak kapan kau punya teman rakyat biasa?" Evelyn memicingkan matanya tak percaya karena di sini adalah rumah sakit yang khusus untuk rakyat biasa

"Aku tidak berbohong!" berusaha menyakinkan Evelyn

"Sebaiknya kau pergilah dari sini sebelum Claude melihatmu, dia membencimu. Jangan sampai kau bertemu dengannya" Evelyn sedikit mendorong bahu Felix untuk menyuruhnya segera pergi

"Kak, kakak dimana?" terdengar suara claude memanggil Evelyn, suara Langkah kakinya semakin dekat

Evelyn sontak segera mendorong tubuh Felix secara paksa, ia membuka gagang pintu yang ada di belakang pria itu, kemudian masuk bersamanya.

Mereka berdua berdiri tepat di belakang pintu, Evelyn meletakkan salah satu telapak tangannya di mulut Felix agar pria itu tak bersuara, membekapnya. Ia tak ingin adiknya itu bertemu dengan Felix karena mungkin ia akan bertengkar nantinya.

Felix menelan salivanya saat tubuhnya dan Evelyn berada dalam jarak yang dekat. Jantungnya berdetak tak karuan sementara telinganya memerah. Tak pernah ia sedekat ini dengan Evelyn sebelumnya.

Sebenarnya claude dan nyonya matilda baru saja kembali dari rumah, Evelyn menyuruh mereka untuk beristirahat sementara ia yang akan menggantikan mereka menjaga Chloe.

Claude tak langsung pergi, ia celingukan mencari keberadaan Evelyn "Sepertinya aku tadi mendengar suara kakak, apa aku salah dengar ya?" tanyanya monolog sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal

Setelah tak mendapati keberadaan kakaknya, Claude segera pergi untuk mencari ditempat lain.

Evelyn menghela nafas lega setelah Claude pergi, ia baru sadar kalau telapak tangannya masih menempel di mulut Felix, ia kemudian buru-buru melepaskannya.

"Ma-maafkan aku" ucapnya merasa bersalah menyentuh orang lain tiba-tiba

Setelah keheningan beberapa saat karena suasana yang terasa canggung, Evelyn mulai membuka suara "Hampir saja kalian bertemu, kalau begitu segeralah pergi dari sini" usir Evelyn tanpa menatap lawan bicaranya

Kruk, kruk Terdengar suara perut Felix berbunyi

Sebelum kembali pulang, Evelyn membawa Felix ke salah satu rumah makan yang ada didekat rumah sakit. Rumah makan sederhana yang memang untuk rakyat biasa.

"Makanan apa ini? Apa ini bisa dimakan?" tanya Felix sembari menyipitkan mata kearah makanannya, ia mengaduk-aduk makanan didepannya sebelum memakannya, baru pertama kali ia menemui makanan seperti ini

"Itu sup jamur, cobalah sedikit pasti kau langsung menyukainya" timpal Evelyn yang duduk didepannya, sebenarnya makanan itu adalah makanan yang sudah biasa dimakan rakyat biasa, sedangkan seorang bangsawan seperti Felix pasti merasa asing dengan makanan itu.

Felix menyendok sup itu sedikit dan perlahan mendekatkan ke mulutnya, untuk kemudian dimakan. Awalnya ia tak yakin kalau makanan itu akan cocok di lidahnya namun setelah mencobanya ia mulai menyantap itu dengan lahap sampai tak bersisa.

"Kapan kau akan kembali?" tanya Felix kemudian setelah menghabiskan supnya

"Aku hanya mengambil cuti selama seminggu, dua hari lagi aku akan kembali bekerja. Kalau sudah selesai pulanglah" ujarnya kemudian beranjak dari kursinya

"Kau tidak makan?" tanya Felix heran karena Evelyn sedari tadi hanya melihatnya makan

"Aku sudah makan, aku kesini hanya mau membelikan makanan untuk adikku" jelasnya sembari memperlihatkan bungkusanmakanan yang dibawanya

"Tunggu, setidaknya belilah makanan untuk dirimu sendiri" Felix menahan lengan Evelyn, ia kemudian memanggil pelayan untuk membungkus makanan untuk Evelyn

"Apa yang kau lakukan? kau tidak perlu memesan makanan sebanyak itu untuk ku" protes Evelyn setelah Felix memesankan banyak makanan untuknya, bagaimana bisa Evelyn menghabiskan semua makanan yang Felix pesan untuknya

"Setidaknya makanlah yang banyak, apa kau tidak sadar kalau tubuhmu itu sangat kurus!" Felix melipat kedua tangannya

Evelyn sudah menolaknya namun Felix tetap bersikeras memberikan banyak makanan itu untuknya.

"Terima kasih. Tapi ini benar-benar terlalu banyak, aku tidak bisa makan semuanya. Mungkin nanti aku akan membaginya dengan keluarga pasien yang lain" ujar Evelyn, tangannya sudah penuh dengan bungkusan makanan

"Terserah kau saja"

"Segeralah pulang! Aku akan segera kembali. Pasti mereka sedang mencariku sekarang" Evelyn segera beranjak dari restoran itu untuk kembali ke rumah sakit.

Ex-Fiance's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang