Aku Rindha Putri Margaretha. Aku anak 3 dari 3 bersaudara. Aku punya 2 kakak laki² namanya Alvaro argatha dan Alvero argatha. yaps betul mereka kembar, dan kami sudah tidak tinggal bersama sejak kedua orang tua kami bercerai.
"Bund.. Rindha ijin keluar ya? Rindha keluar sama temen Rindha kok." Ujar Rindha meminta ijin.
"Iya sebelum jam 5 sore harus pulang ya?" Ujar bunda Rindha
"Iya bunda, Rindha pergi dulu ya assalamu'alaikum" pamit Rindha
"Waalaikumsalam" balas Rindha
" Gimana Rin? Di ijinin nggak sama bunda?" Tanya Gibran
"Boleh kok tapi.. sebelum jam 5 aku harus udah ada dirumah" tutur Rindha
"Iya aman kok, yaudah ayo naik" Ucap Gibran
"Iya,pelan² bawa motornya" ucap Rindha
"Iya² astaga bawellll" ejek Gibran
"Ihhhh nyebelin" ucap Rindha kesal
"Nggak usah marah², entar cantiknya ilang" goda Gibran
"Gombal tau nggak" kesal Rindhaku~skip ditempat tujuan~
"I-ini dipantai? Gibran Lo serius?" Tanya Rindha
"Iya Rin, gw tau Lo suka pantai mangkanya gw ajak Lo kesini" ujar Gibran
"Makasih ya gib, terakhir kali gw kepantai 1 tahun yang lalu" ucap Rindha
"Jangan pernah Pendem masalah Lo sendiri ya? Gw bakal selalu ada buat Lo dan gw janji nggak bakal ninggalin Lo gimana pun kondisinya" ucap Gibran berjanji
"Iya gib, makasih" ucap Rindha yang lantas memeluk Gibran
"Sama² Rindha, udah jangan nangis ya" ujar Gibran
"Emang nya gw nangis?" Tanya Rindha yang melepas pelukan nya
"Lah itu mata Lo berkaca-kaca, dasar cengeng" ledek Gibran
"Awas Lo ya" ucap Rindha yang kesal
"Hahahaha lucu banget" ucap Gibran gemas
"Gib.. pulang yuk udah sore" ajak Rindha
" Yaudah ayok, angin sore nggak baik buat kesehatan Lo" sahut Gibran
"Iya gib takut dicariin bunda juga" ucap Rindha~skip sampai rumah~
"Thanks ya gib buat hari ini" ucap Rindha
"Sama² Rin, udah Sono masuk" ujar Gibran
"Iya gib, assalamualaikum" ucap Rindha
"Waalaikumsalam" jawab Gibran
"Assalamualaikum bunda, Rindha pulang" ucap Rindha
"Waalaikumsalam ank bunda" jawab bunda Rindha
"Bun.. Rindha kangen sama ayah" ujar Rindha
"Maaf ya syng, mungkin kalo ayah kamu nggak selingkuh kita masih bisa kayak dulu" ujar bunda Rindha
"Yaudah bunda Rindha masuk ke kamar dulu" ujar Rindha
"Iya syng" jawab bunda Rindha
"Maaf ya syng, kamu harus nanggung semua kesalahan ayah sama bunda. Mas Erik liat anak kamu si Rindha, dia nyariin kamu, kamu bahkan nggak pernah ngasih kabar ke Rindha mas" monolog bunda RindhaTok.tok.tok
"Assalamualaikum, ank bunda lagi ngapain?" Ujar Bunda Rindha
"Waalaikumsalam bunda ini rindha lagi ngerjain tugas buat besok" jawab Rindha
"Udah dulu ngerjain tugas nya, ayo turun makan malam dulu" ajak bunda Rindha
"Iya bunda, sebentar lagi ya" ucap Rindha tersenyum
"Cepetan ya syng" ujar bunda Rindha
"Iya bunda nanggung Dikit lagi selesai kok"Saat dimeja makan Rindha hanya termenung, tampak ada sesuatu yang sedikit mengganjal dipikiran nya sampai akhirnya dia dikejutkan oleh suara seseorang yang dia rindukan
"Putri ayah sedang apa?" Sapa nya
" A-ayah ini ayah?" Tanya Rindha tak percaya
"Iya putri kecil ayah ini ayah" ujar sambil tersenyum
"Ayah Rindha kangen banget sama ayah" spontan Rindha langsung memeluk ayah nya itu
"Aduhh bunda terlupakan ceritanya ini" canda bunda Rindha
"Hehehehe maaf bunda habisnya Rindha seneng banget" ujar Rindha
"Iya² sayang bunda ngerti kok" ujar bunda Rindha
"Oh iya ayah, kak varo sama kak Vero mana? Kok nggak keliatan" tanya Rindha
"Kakak kamu lagi persiapan ujian syng" jelas ayah Rindha
"Ouh, ayah kesini naik apa?" Tanya Rindha lagi
"Ayah kesini naik mobil syng ku" jawab ayah Rindha
"Udah² tanya nya nanti lagi ya Rindha, makan dulu" ujar bunda Rindha
" Hehehehe iya bunda" ucap Rindha cengengesanYaps malam itu mereka bertiga makan malam bersama jujur momen seperti ini lah yang Rindha rindukan karena apa sudah hampir 2,5 tahun mereka tidak makan malam bersama sejak kedua orangtuanya bercerai.
Tapi Rindha merasakan ada yang berbeda karena kedua kakak kembarnya tidak dapat ikut makan bersama dikarenakan ada kepentingan tertentu. Tetapi jujur Rindha bisa tersenyum kembali karena momen yang selama ini Rindha harap kan bisa terulang kembali. Rindha harap kedua orangtuanya dapat kembali seperti dulu lagi, jujur saja Rindha sering melihat bunda nya menangis karena rindu kepada ayah nya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Разноеkamu yang memberikan kebahagiaan sementara tapi mengapa kamu memberikan luka sedalam samudra ~Rindha aku yang menghancurkan mu, kata maaf berkali-kali ku ucapkan untuk mu Rindhaku ~Gibran