Rumah sakit
" Kek.."
" Mhm, kenapa sayang.." sambil melirik Mon. " Km kenapa Mon, kayak lagi kesal gitu?."
" Kek, Mon mau tanya.."
" Mhm.."
" apa hukumnya memaki orang tua?."
" Apaa?." Kagetnya sambil melihat Mon meremas botol air plastik nya.
" ..."
" Mksd km siapa Mon?."
" ..."
" ..Mommy km?."
" Bukan kek.."
" Terus.." kenapa nih anak batin Roby.
Mon tanpa menjawab pertanyaan kakek langsung turun dari kursi dan berjalan masuk ke ruang ICU.. Kakek yang melihat pun panik sambil mengikuti Mon dari belakang
" Mon, jangan.. kita belum dikasih ijin kan?." Kagetnya melihat Raffa yang ternyata sedang duduk di ranjang nya sambil memegangi handphone nya yang terlihat sehat hanya mukanya sedikit pucat dengan bibir membiru. (Raffa sudah sadar...batin Roby.)" Mon?." Ucap Raffa Kaget melihat Mon dan tuan roby di ruangannya..
" ..."
" Ka..kamu dsini sayang.. hehe." Paniknya, Mon menggeser kursi sampingnya agar sedikit mendekat dengan Raffa.
" ..."
" ..."
" Sejak kapan Daddy sudah sadar?.."
" Apa??." Paniknya melihat Mon terlihat marah dan sedikit berair matanya.
" MON TANYA SEJAK KAPAN DADDY SADARRR..." teriaknya, Roby langsung memegang pundak Mon tapi langsung ditepis nya..
" ..."
" JAWAB DAD??."
" mhm, ba.. barusan.."
" Ufh.." Mon menutup matanya dan menghapus airmata.. " hehe, Mon hanya nanya begini aja Daddy masih bohong?.. kenapa sih dad?? Apa pertanyaan Mon terlalu berat.."
" ..."
" ..."
" Sini sayang, ngobrol sm Daddy dsini." Raffa yang mencoba bangun dan hampir menarik tangan Mon pun ditepis Mon, yg mundur satu langkah sambil menggelengkan kepalanya.
" Jangan sentuh Mon dad.."
" Ah.." kaget
" ..."
" Apa hobi Daddy adalah menjadi seorang pembohong.. sejak kapan..ah..?."
" ..."
" Apa ada lagi yang Daddy tutupi dari Mon? Ngomong dad?."
" ..."
" Daddy tau.. Mon benci banget sama Daddy??." ucap Mon.
" ..."Raffa hanya menunduk sambil meremas selimut nya.
" ..."
" Kalau Daddy mau pergi.. pergilah.. Mon sudah ikhlas dad.."
" ..."
" ..." (serentak Raffa dan Roby pun langsung melihat Mon terkejut.)
" Daddy minta maaf sayang, Daddy ga ada maksud untuk tutupin penyakit Daddy ini.. Daddy ga mau Mon sedih nanti.."
" ..."
" ..."
" Hanya itu.."
" Mhm.."
" Yakin hanya itu dad?."
" ..."
" ..."
" Apa maksud km Mon?." Panik dan Bingung.
" Siapa Maria dad?."
" ..." Kaget.
" Kenapa diam?."
" ..."
" Jawab dad?."
" Jadi.. mon sudah tau?." Lemas
" ..."
" PERTANYAAN MON BELUM JAWAB DAD, SIAPA MARIA ITUUU??.." teriak.
" ..." Kagetnya sambil memegang dadanya yang semakin sakit dan panas.
" JAWAB DAD?.." teriak Mon yang semakin kencang.
" Mon, cukup nak.." ucap Roby yg panik melihat Raffa sambil memegang dadanya.
" Kakek diam..." ucapnya
" ..."
" Dad?.."
" Maafkan Daddy Mon?."
" ..."
" Maria.. Maria selingkuhan nya Daddy." Ucapnya yg membuat Roby terkejut.
" ..."
" Km bilang apa rob?."
" ..."
" Saat itu.. saat itu saya sedang mabuk berat dan.. dan Maria yang berkerja dsana mengantarku ke kamar di bar.. tapi.. saya.. khilaf.."
" ..."
" Dan.."
" ..."
" Dan maria hamil.."
" ..."
" Maafkan aku.."
" ..."
" ..." Mendengar nya roby mengepal tangan nya berharap bisa memukul nya. Tp ia terkejut melihat Mon tertawa didepan nya.
" Hehehe.."
" ..."
" Mon."
" Jadi.. Mon punya saudara tiri dad?."
" ..."
" maafin Daddy Mon."
" ..."
" ..."" Matilah dad.. Mon sudah gak perduli." Ucapnya sambil pergi dari ruangan Raffa..
" ..."
" Raff, km betul betul brengsek.."
" ..."
" Becky.. apa Becky tau?."
" ..."
" Sial.." ucap Roby langsung pergi berlari mengejar Mon.
Lalu
" Saya baru tau, ada ruangan di rumah sakit yang menggunakan kartu akses.." ucap Rossa yang menuju lift drumah sakit
" Jadi lantai 5 itu sudah di beli oleh dokter freen madam, untuk kebutuhan pribadinya.. dan yang saya dengar, setelah dokter freen membelinya ia langsung mensetting sistem penggunaan menjadi kartu akses yang hanya di miliki beberapa orang terdekat dan pihak rumah sakit madam.." ucap pelanyanya saat didalam lift bersama Rossa.
" Mhm, freen sendiri yang membeli nya atau ada campur tangan Roby?."
" Sepertinya sendiri madam, setelah dokter freen balik ke sini dia juga langsung membeli apartemen atas namanya sendiri."
" Mhm, hebat juga.."
" Silahkan madam.."
Saat pintu lift terbuka, hanya berjalan beberapa langkah Rossa dan pelayannya kaget melihat Roby duduk di lantai sambil memeluk Mon dengan histeris.." Hiks hiks, Kakekkk, Mon mau matii aja kekkk.. mon ga sanggup.. huwwaaa.." ucap Mon sambil mencengkram baju Roby di pundaknya sambil bergetar hebat..
Apartemen freen
Ting
Nong
Krekk" Nam, gimana freen baik baik aja kan? Tadi aku mampir sebentar ke mini market beli beberapa makanan yang mudah di makan nti. Ohya, tadi aku mampir juga ke apotik nam beli beberapa obat flu.. aku tau km udah bawain obat tp takut kurang aja, jadi aku persiapin semua.." paniknya Becky yang heran melihat nam hanya diam saja.
" ..."
" Nam.."
" Ah,.. hehe iya iya.. masuklah.."
" Dimana freen?."
" Itu sedang tidur." Ucapnya sambil menunjuk freen yang tertidur di sofa. Becky langsung menghampiri nya sedikit mendekat dan memegang tangan.. leher.. dan kepala nya.. ia lalu mengeluarkan selimut yang ia beli barusan smbil memakaikannya..
Nam yang melihat nya pun hanya tersenyum dan mengambil kunci mobilnya..
" Aku tinggal ya Beck.." (kyy gw mesti persiapin list apa aja deh yang mau gw beli nti.. lumayan black card unlimited gw pake setahun, hihihi.. batin nam)
" Iya, km hati hati ya.."
" Okeh.."
Setelah nam pergi, Becky langsung ke dapur sambil menyiapkan bubur yang barusan dia beli, freen yang tidak tidur pun hanya melirik Becky sambil tersenyum senang.." Hehe, kalau begini mending gw sakit terus aja kali ya.."
Semoga suka 😊