Saat ini, Kakashi dan beberapa tim medis serta Jounin sedang dalam perjalanan pulang menuju desa Konoha dengan Naruto yang berada di gendongan punggungnya. Ia tidak menyangka kalau semuanya akan terjadi sejauh ini.Sasuke benar-benar pergi dan karena mengejar Sasuke, teman-temannya yang lain juga ikut terluka. Gin serta Sasuke bahkan pergi ketempat Orochimaru dengan keinginan nya sendiri. Terlebih saat ini Naruto berada dalam kondisi tidak sadarkan diri.
"Bagaimana dengan Genin yang lain nya?" Tanya Kakashi.
"Sesuai dengan perintah Hokage-sama, aku sudah menyuruh tim medis satu dan dua untuk memberi pertolongan pada Genin yang lain. Shikamaru hanya terluka ringan, Neji dan Kiba hanya mendapatkan beberapa luka bagian dalam. Chouji yang seharusnya kritis menjadi tidak terlalu parah dikarenakan klon Mirei yang telah memberikan pertolongan pertama. Namun keadaan Mirei saat ini kritis."
'Mirei..' Kakashi berdehem. Semuanya sudah berjuang semampunya dan ia berharap untuk kedepannya tidak akan ada lagi hal semacam ini terjadi walau mungkin itu mustahil.
...
Didepan ruangan Unit Perawatan Intensif, terlihat Shikamaru, tiga shinobi Sunagakure yaitu Temari, Kankurou dan Gaara sedang menunggu perkembangan kabar Mirei juga Chouji yang sudah beberapa jam berada di ruangan itu.
Kankurou duduk bersandar sementara Gaara hanya berdiri terdiam seraya bersedekap dada. Sesaat kemudian satu tangan nya bergerak naik lalu menggenggam kalung yang berada di lehernya.
Temari dan Shikamaru terlibat perdebatan singkat sebelum akhirnya Shikamaru memutuskan untuk pergi. Namun ternyata Shikaku yang juga berada disana menceramahi Shikamaru yang terlihat takut dan pengecut karena melarikan diri bahkan berpikir untuk berhenti menjadi shinobi.
CKLEK!
Suara pintu yang dibuka sontak membuat semua perhatian tertuju pada pintu itu.
"Huft~" seraya menghela nafas, Tsunade keluar menatap semua orang yang diam menanti jawaban nya.
"Nozotsuki Mirei sudah keluar dari masa kritis. Chouji baik-baik saja." Ucap Tsunade seraya tersenyum lalu duduk di kursi panjang didepan ruangan itu.
"Aku tak menyangka, Mirei seperti mengetahui apa yang akan terjadi lalu bertindak cepat untuk pertolongan pertama." Tsunade merogoh saku celana nya dan mengeluarkan sesuatu. Terlihat benda yang berkilauan.
Tsunade menatap benda itu "Bahkan dia bisa menghidupkan kembali beberapa sel mati yang disebabkan oleh efek samping pil klan Akimichi tanpa penawar dari buku pengobatan rahasia klan Nara yang kau berikan padaku, Shikaku."
Shikaku terlihat terkejut "Mustahil! Aku membuatnya dari hasil penelitian intensif. Bagaimana bisa?!"
Tsunade tersenyum seraya memasukkan kembali benda berkilauan tadi kedalam saku celananya lalu menatap Shikaku "Yah, tidak ada yang mustahil di dunia ini. Tetapi aku juga ingin berterima kasih padamu. Buku itu sungguh membantu, Shikaku."
Lalu Tsunade menatap Shikamaru "Sepertinya akan kukatakan jika misi ini gagal, Shikamaru. Tetapi semuanya selamat, dan itulah yang terpenting."
Tubuh Shikamaru bergetar lalu sesaat kemudian terlihat air mata yang mengalir dan membasahi lantai "Lain kali.. Akan ku selesaikan dengan sempurna!"
...
Perlahan kedua kelopak mata terbuka, memperlihatkan netra unik juga indah. Mirei mengatur cahaya yang masuk melalui retina matanya dengan pelan. Ditatapnya langit kamar rawat serta dihirupnya bau obat-obatan yang memasuki hidungnya.
Dengan susah payah Mirei mendudukkan dirinya. Meringis pelan saat merasakan nyeri di bagian perutnya. Diedarkan pandangan nya dan mendapati hanya dirinya seorang yang berada di ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reise
FantasyIa sudah mati. . . Atau setidaknya itu yang seharusnya terjadi. Namun ia terbangun dengan tubuh yang kembali menjadi seorang gadis berusia 10 tahun. Tidak hanya itu saja. Tubuhnya bahkan tidak beranjak dewasa walaupun bertahun-tahun berlalu. Dan ini...