Suara lenguhan dan desahan terdengar pelan di sela-sela ciuman dua insan yang tengah mabuk itu,saling melumat dan memagut bibir satu sama lain seolah tak ingin mengakhiri ciuman panas itu.
"Mmhhh.." tanpa melepas tautan bibir mereka pemuda itu membuka satu persatu kancing kemejanya. Ciumannya turun ke leher,membuat gadis di bawah tubuhnya mengerang.
Kegiatan panas mereka terhenti ketika handphone keduanya berbunyi dengan tidak sabaran,panggilan telepon yang terus berdering meminta untuk segera di angkat."Sialan..." ujar pemuda itu,meraih handphone di saku celananya.
"Bangsat jeno,lo dimana?!"
Jeno melirik gadis di depannya sebentar,sebelum menjawab"Apartemen nya nara." Jawabnya
"Jangan bilang lo mau tidurin dia anjing,jangan gila lo dia ceweknya kak taeyong. Balik sekarang,jangan cari masalah."
"Persetan,jangan ganggu gue." Jawab jeno,segera menutup teleponnya dan menyalakan mode dnd.
"Jen... we have to stop." Ujar nara ketika jeno hendak mencium bibirnya kembali.
"Kenapa?"
"Ini gak bener,kita gak boleh kaya gini,sorry... Lo harus cabut dari sini sekarang." Ucap nara sembari memperbaiki baju bagian atasnya yang sudah hampir terbuka tadi.
"Kenapa?"
"Cowok gue lagi otw kesini,sebaiknya lo cepat pergi."
Jeno mengangguk,dengan sedikit kesal ia membenahi bajunya.
Menyambar jaket kulitnya yang tergeletak di lantai dan pergi begitu saja......
Nara berangkat ke kampus bersama taeyong,pacarnya. Hubungan mereka sudah berjalan hampir 2 tahun,bukan rahasia lagi kalau nara adalah pacar si ketua himpunan yang tampan dan populer itu.
Semalam ia merayakan ulang tahun temannya di sebuah bar,ia minum terlalu banyak dan hampir saja ia tidur dengan jeno. Teman satu kampusnya yang juga anggota himpunan,kalau saja taeyong tidak meneleponnya mungkin ia akan benar-benar tidur dengan jeno semalam. Beruntungnya taeyong menelepon dan membuat kewarasan nara kembali.Gadis itu sedikit menunduk ketika mendapati jeno tengah memperhatikannya dari kejauhan,tatapan tajam pemuda itu cukup membuat nara tak nyaman dan salah tingkah.
"Are you okay?" Tanya taeyong,nara mengangguk dengan cepat.
"Aku ke kelas duluan ya." Pamit nara,taeyong mengangguk dengan senyum manisnya.
"Oke,sampai ketemu lagi nanti di rapat." Jawabnya.
Nara mempercepat langkah menuju kelasnya,berusaha menghindari jeno secepat mungkin. Ia tidak nyaman mengingat apa yang sudah ia dan jeno lakukan semalam,memalukan.
"Nara.." panggil jeno yang malah mengejarnya
"Ya?" Mau tak mau nara menghentikan langkahnya
"Bisa kita bicara?"
"Gue lagi buru-buru jen,nanti aja ya." Ujar nara,berusaha secepat mungkin menjauh dari jeno dan dapat ia lihat taeyong masih memperhatikannya.
.....
Untuk hampir seharian nara berhasil menghindari jeno,kecuali di rapat himpunan kali ini. Mau tak mau ia pasti bertemu dengan jeno,dan itu sudah membuatnya gelisah. Sedari tadi taeyong terus memperhatikannya,ia bukan tipe yang suka mengumbar hubungannya di depan banyak orang.
"Ada sesuatu yang ganggu kamu?" Tanya taeyong,nara menggeleng dengan cepat. Sesekali melirik jeno yang tengah memperhatikannya.
"Baiklah,ayo mulai rapatnya!" Ujar taeyong akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Dream (Exclusive)
FanfictionSekumpulan cerita oneshoot yang memuat konten dewasa,harap bijak dalam membaca dan berkomentar. semua cerita yang ditulis disini murni hasil pemikiranku sendiri,apabila ada kesamaan nama tokoh/atau alur cerita itu hanya kebetulan. disini aku hanya m...