Hai, ketemu lagi di cerita inii
Ga banyak bicara, semoga suka sama ceritanya yaaa!Vote dulu guys!⚠️
***
"Kehilangan yang paling pedih adalah, kehilangan jiwa dari raga yang masih utuh di tempatnya,"
***
Terduduk di tepi trotoar tempat sang ibu terakhir kali menatap dunia, itu yang dilakukan gadis berambut sepinggang sekarang.
Sudah beberapa hari semenjak kepergian nezza, dirinya memang sudah tak ada lagi tempat untuk pulang. Difto yang menghilang entah kemana, dan seseorang yang selalu mengisi hari-harinya berlalu begitu saja.
Dari kejauhan, tampak seorang lelaki dengan motor sportnya membonceng seorang gadis, netra hazel itu menangkap pemandangan yang membuat ulu hatinya terasa diremas kuat.
Motor itu berhenti tepat di sebuah supermarket, mereka turun dan memasuki pusat perbelanjaan itu.
"Farka?" Ujarnya sendiri, masih betah berdiri di tempat yang menjadi saksi bisu mamanya direnggut tuhan.
"Bodo," lain di mulut lain di hati, gadis itu menaiki motornya lalu membelah jalanan kota jakarta yang cukup padat pada sore hari.
"Shilla," merasa terpanggil, dia menolehkan kepalanya ke arah seseorang yang tengah berdiri di ruang tamu tersebut.
"Ya," ketusnya tak mau berbasa-basi.
"Mulai hari ini, tante akan jadi mama kamu. Tolong terima tante ya sayang?" Ujar wanita cantik yang kini berada di depannya itu, jika dilihat wanita itu pasti orang kaya setara dengan ayahnya. Dari cara bicara dan penampilannya saja shilla sudah bisa menilai.
"Mama gue cuma satu, dan selalu satu!" Setelah itu dia beranjak pergi meninggalkan wanita yang sebentar lagi menjadi ibu sambungnya.
"Mas, aku akan berusaha buat Shilla nerima aku. Dia butuh ibu mas," Difto mengangguk lalu merangkul wanita yang kini didekatnya.
Di dalam kamarnya, Shilla terdiam dengan kepala yang sudah akan pecah. Bagaimana bisa baru beberapa hari setelah ditinggal nezza, ayahnya sudah mencari pengganti baru.
"Ma, adek ga mau ma." Air matanya kini jatuh perlahan membasahi pipi cantik itu.
"Kak, hancur gue kak. Adek Lo berantakan kak! Ga teratur, sakit! Perih kak sumpah!"
Dalam diam, gadis itu menangis sendirian. kehilangan dua pilar kehidupan membuatnya menjadi tak terarah. dia buntu, sepi dan sunyi, sakit yang selama ini tercipta semakin parah berdarah-darah busuk, dan bernanah. Dia bahkan lupa caranya untuk tertawa bahagia di depan semuanya.
"Mama cuma satu, selamanya satu," Ujarnya sembari memejamkan mata cantik itu.
***
Seperti biasa pada pagi hari, semua orang akan sibuk melakukan aktivitasnya masing-masing, ada yang ingin kekantor dan ada yang ingin berangkat ke sekolah.
Dengan tatapan datar, seolah tak ada tanda-tanda kehidupan dimatanya, Shilla berjalan santai melewati dua orang yang tengah duduk di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Forever
Genç Kurgu⚠️jangan lupa vote & follow⚠️ Ini tentang keluarga, persahabatan dan kisah percintaan yang nantinya akan berakhir sempurna. Semoga saja semesta merestuinya. Arshilla Veriska Byantara, gadis yang selalu saja menanggung sesuatu yang sangat diluar bata...