"Apa Nilaa datang?" Tanya Arthur sembari meremas pinggang Elena.
"Entahlah."
"Emma dan Sanssika tidak jadi datang."
"Bagus!" Elena tersenyum senang.
"Kalau Julian dan Nilaa tidak datang..."
Elena menatap tajam Arthur. "Kalau mereka tidak datang, kita akan datang ke apartemen mereka."
"Oke." Arthur tersenyum. Dia mengecup bibir Elena.
Beberapa saat kemudian, Nilaa dan Julian datang ke rumah rahasia Arthur yang kini bukan lagi rumah rahasia karena seluruh keluarga sudah mengetahu rumah Arthur.
"Aku senang sekali kalian datang." Elena menyambut Nilaa dan Julian dengan senyum tuan rumah yang ramah.
"Di mana Emma dan Sanssika?" Tanya Nilaa.
"Mereka tidak jadi datang." Jawab Arthur.
"Ini pesta kecil kita berempat. Well, alangkah lebih baiknya kalau Nilaa membantu Elena memanggang daging." Arthur menatap Julian. "Aku ingin mengajakmu bermain game, Julian."
"Aku sudah lama tidak pernah bermain game."
"Ayolah."
***
Dua jam waktu yang cukup untuk membuat paman dan keponakan itu kembali akrab. Dan dua jam juga waktu yang cukup membuat Nilaa dan Elena akrab—namun, Nilaa bukan wanita bodoh dan polos yang percaya begitu saja. Dia sedang memainkan peran yang diinginkan Elena. Yaitu, percaya pada apa saja yang dikatakan Elena. Hal itu membuat Elena yakin kalau Nilaa sudah mempercayainya sebagai seorang teman.
"Sekarang kita bukan musuh lagi, Nilaa. Kita teman dan keluarga." Elena tersenyum pada Nilaa.
Nilaa tidak membalas apa-apa pernyataan Elena, dia hanya tersenyum kecil pada istri paman suaminya itu. Atau lebih jelasnya mantan kekasih Julian.
"Terima kasih untuk pesta kecil ini." Kata Nilaa.
"Ya, kami akan sering bikin pesta untuk kita. Untuk mempererat pertemanan dan kekeluargaan kita."
Julian menggandeng tangan Nilaa sebelum mereka pergi dari sana. Elena melihat tangan Julian dan Nilaa menyatu. Dia tersenyum getir. Arthur bergerak cepat merangkul bahu Elena.
***
Versi lengkap Bab 84 dan 85 update di Karyakarsa. Akun : Sabrinawd
Link : https://karyakarsa.com/Sabwd/boss-an
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss and Secretary (Adult 21+)
Romansa"Well, aku tahu kamu membenciku, Nilaa." Julian mendekati Nilaa. "Aku tahu keinginanmu untuk resign dari kantor. Mungkin kalau hutangmu lunas kamu akan resign dari kantor." Dahi Nilaa mengernyit. "Hutang?" "Kamu memiliki hutang atas nama ayahmu...