Keesokan harinya Jenni mengantarkan kepulangan Jisoo dengan hati bimbang. Sebenarnya Jenni sudah menawarkan diri untuk ikut pulang juga dengan Jisoo ke Korea, namun Jisoo melarangnya. Hanya Jenni dengan Taehyung yang mengantar Jisoo, Taeyong tidak bisa ikut karna pria itu ada jadwal praktik. Jenni juga membekali Jisoo dengan beberapa petuah supaya teman nya tidak terlalu panik dan khawatir. Jenni tau bagaimana sifat dari temannya ini, jika sudah khawatir.
" Jisoo, tetaplah berfikir rasional saat kamu sangat panik okey, jangan gegabah dan telpon aku jika terjadi sesuatu "
" Ya, aku akan pulang. Kalian berdua pergilah "
" Jisoo, jangan sungkan terhadap kami jika kamu perlu bantuan telpon segera kami "
" Iya Taehyung, dan ingat jangan sampai membuat Jenni hamil lalu setelah itu kau minta di menggugurkan kandungan nya, jika aku mendengar itu dari Jenni maka bersiaplah aku akan membunuh aset mu itu "
" Jisoo, kau membuat ku malu "
" Lebih baik bicara terus terang, biar dia berjaga-jaga jika ingin meninggalkan mu "
" Baiklah, nona Jisoo aku akan mengingat nya. Kembalilah kemari dengan pikiran yang waras agar kau bisa memarahiku"
" Sialan kau Taehyung, bye aku akan segera masuk. Sampai jumpa kembali "
" Semoga selamat sampai tujuan Jisoo ku sayang, aku menantikan telpon mu nanti "
" Tentu, aku akan menelpon mu jika sudah datang "
Taehyung menatap wajah Jenni dari samping, Jenni terlihat sangat khawatir dengan temannya. Ia tahu bagaimana kisah persahabatan antara Jenni dan Jisoo, kedua sahabat itu tidak pernah bertengkar perkara percintaan. Jisoo dan Jenni sangat tulus dalam persahabatan, mereka seperti saudara yang dilahirkan dari rahim yang sama.
" Kenapa kamu menatap Jisoo seperti itu ?"
" Aku khawatir jika Lia tidak ditemukan, maka Jisoo bagaimana?"
" Lia pasti ketemu, kamu seharusnya berdoa agar Lia segera ketemu Jenni "
" Aku tahu, hanya saja jika benar Lia diculik lalu di bunuh, Jisoo akan gila karna saudaranya menjadi korban "
" Semoga tuhan melindungi Lia, Jenni berdoalah yang terbaik "
" Ya, aku ingin makan dulu sebelum pulang ke apartemen "
Mereka sampai di restoran, Jenni sudah tersenyum sumringah. Dia tidak sempat makan tadi karna buru-buru untuk mengantar Jisoo ke bandara. Taeyong mencari tempat duduk di pojok dekat dengan jendela besar yang langsung menghadap ke jalan.
" Jen, kamu ingin pesan apa ?"
" Ya biasa aja "
" Kenapa selera mu itu-itu saja "
" Jika aku mengubah selera ku, maka kau sendiri yang akan kesulitan nantinya "
" Benar juga, tetap aku yang akan repot dengan selera aneh mu "
Jenni termenung melihat jalan ramai dengan orang-orang, ia melihat banyaknya pasangan kekasih disana.
" Mengapa manusia harus punya hubungan ?"
" Maksudmu bagaimana ?"
" Disana orang-orang terlihat sangat bahagia saat bersama "
" Apa kamu merasa iri dengan mereka, kenapa tidak mencobanya saja "
" Kamu tahu, aku tidak pernah serius dengan hubungan percintaan seperti itu "
" Tapi kamu menyukai dari hubungan percintaan itu "
" Kamu benar, aku hanya menyukai seks saja "
" Cobalah untuk membuka hatimu kepada pria yang tulus mencintaimu "
" Apa kamu akan mendukung ku jika ada yang datang kepada ku dengan tangan terbuka lebar "
" Aku akan mendukung mu jika pria itu memang terbaik untuk mu "
" Tapi untuk sekarang aku masih belum memikirkan nya mungkin nanti "
" Lakukan apapun yang kamu inginkan, tapi ingat jangan sampai kamu melewati batasan yang kita pernah sepakati "
" Jika tiba-tiba aku menyukai mu, aku harus bagaimana "
" Hahahaha aku tidak yakin kau akan menyukai ku, kecuali yang dibawah sana "
" Kau benar "
Taehyung tertegun dengan perkataan Jenni, meski ia tahu kalau wanita didepannya tidak serius dalam ucapannya, tetapi entah kenapa jantung Taehyung berdegup dengan kencang. Jauh didalam lubuk hatinya terasa ada yang mengganjal, ia tidak pernah terpikirkan kesana namun akhir-akhir ini saat kedatangan Jisoo menemui mereka merubah sedikit-demi sedikit pandangan nya kepada Jenni temannya sendiri. Orang-orang mengatakan tidak ada hubungan pertemanan yang benar-benar berteman jika kamu adalah seorang wanita dan pria, karena disana pasti akan terselip rasa suka yang seringkali ditepis oleh diri sendiri. Setiap kali ia memandang wajah cantik Jenni, Taehyung seolah terlempar jauh ke masa lalu saat ia baru mengenal Jenni. Gadis cantik itu selalu tersenyum dengan manis melewati lorong-lorong kelas bersama dengan Jisoo. Mereka dahulu tidak terlalu akrab, namun saat SMA dan mereka tinggal bersebelahan membuat mereka sering bertemu dan mengobrol. Taehyung akui berteman dengan Jenni adalah hubungan pertemanan yang paling indah bagi Taehyung sendiri, hingga di suatu waktu Jenni menangis ditengah hujan menunggu Taehyung dengan basah kuyup. Taehyung tidak tahu permasalahan apa yang dialami oleh temannya itu, namun Jenni mendesaknya dengan sebuah pernyataan yang membuat nya hampir gila dengan permintaan Jenni kala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends With Benefit
RandomTentang para manusia muda yang sedang mencari kisah cinta mereka.