Beberapa hari kemudian, Sakura datang ke kediaman sang bungsu Uchiha. Datang membawa beberapa kebutuhan sehari-hari untuk si pria, karna ia paling tahu Sasuke sangat enggan untuk keluar membeli perlengkapan sehari-hari karna sifatnya yang asosial.
Sakura berada di depan pintu berlambangkan klan Uchiha, lalu mengetuknya beberapa kali dan sesekali memanggil nama Sasuke dari luar, namun panggilan dari gadis itu tak kunjung mendapatkan jawaban.
Sakura sempat ciut dan hendak pergi, namun setelah beberapa langkah kakinya beranjak melangkah meninggalkan kediaman Uchiha, tiba-tiba terdengar deritan bunyi pintu yang terbuka. Dari depan pintu tampaklah sosok Sasuke yang melihat ke luar dimana Sakura berdiri dengan ekspresi malu-malu. wajah Sakura seketika berseri-seri melihat kehadiran sang pujaan.
"Sasuke kun, aku datang untuk membawakan beberapa keperluan kebutuhan untukmu" dengan penuh semangat Sakura menyodorkan barang bawaannya ke hadapan Sasuke.
"Hn" jawab sasuke datar, tak meraih sodoran sang gadis musim semi dan memilih untuk langsung masuk ke dalam rumah.
Sakura tak mempedulikannya, karna ia sangat tahu dengan sifat Sasuke yang minim ekspresi. Melihat lelaki pujaannya itu saja sudah cukup baginya. Sakura pun ikut masuk ke dalam rumah Sasuke dan meletakkan barang-barang bawaannya, sembari sekaligus membersihkan tiap sudut ruangan sang bungsu Uchiha tersebut.
Sasuke hanya diam tanpa penolakan, hanya melihat dan memperhatikan. Sehingga hal tersebut selalu Sakura lakukan hingga beberapa minggu kedepan.
Hari berganti hari, waktu berlalu dengan cepat. Selama satu bulan belakangan Naruto melakukan banyak misi, mau bersama tim maupun misi solo. Si blonde tengah berusaha mengalihkan kegundahan hatinya dengan melakukan banyak kegiatan, ia berusaha menenangkan pikiran.
Di tempat lain, tampak tim 8 yang baru saja keluar dari ruangan kantor Hokage. Mereka baru saja dari menyelesaikan tugas misinya dan hendak pulang ke tempat tujuan masing-masing.
"Huuufftt.., untung saja kita bisa kembali dan menyelesaikan misi ini dengan cepat, jadi kita bisa mengantarkan kepergian Sasuke sore nanti" ujar Kiba sembari berjalan dengan menautkan kedua lengan di belakang kepalanya.
"Eemmn!" Hinata mengangguk menjawab ujaran Kiba, sedangkan Shino tetap berjalan dan hanya diam. Mendengar nama Sasuke, Hinata jadi teringat akan janjinya yang terakhir kali pada sang Uchiha. Janji akan membuatkan onigiri dan jus tomat untuknya saat keberangkatannya sore nanti.
"Ngomong-ngomong, aku tak melihat Naruto akhir-akhir ini" Kiba melempar pandangan pada kedua sahabat yang berjalan di sampingnya, lalu matanya yang tajam memergoki Hinata "oi Hinata, apa kau tahu bagaimana kabar priamu itu?" sambung Kiba menjahili sang gadis nakama.
Hinata terperanjat kaget, terutama dengan kata 'priamu' pada ujaran Kiba, wajahnya mulai diwarnai rona merah muda "Kiba kun!" Hinata menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah bak tomat kesukaan Sasuke, sembari menyatukan kedua jari telunjuknya di depan dada dengan gerakan maju mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY ON KONOHA
Fanfiction[FF CANON] Karakter hanya milik om Masashi Kishimoto {} Apa jadinya jika Naruto dan Sasuke rebutan Hinata? 📌Note : hanya FANFICTION dan tidak akan merubah CANON, mohon bijak dalam membaca🙏 Fan Fiction adalah sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh pe...