Say I Love You - Chapter 5

22 5 1
                                    

Judul: Say “I Love You”

Author by: #Didihindriawan

Disclaimer: Naruto (c) Masashi Kishimoto

Pair: Sasuke Uchiha x Sakura Haruno

Rating: T

Genre: Hurt/Comfort, Romance

Chapter: 5

.

-oOo-

.

.

.

Beberapa hari ini kami menghabiskan waktu bersama lebih sering dari sebelumnya. Bahkan di tempat sempit dengan penerangan redup dan sedikit berdebu pun tak apa-apa. Ruang peralatan itu seperti sudah jadi tempat rahasia kami berdua. Kalau dulu tahu begini, mungkin meski diam-diam pacaran kami bisa lebih sering berduaan di sekolah. Walau yang kami lakukan juga tak lebih dari sekedar mengobrol dan menghabiskan bekal makan siang bersama.

Bel tanda masuk jam pelajaran jadi makin terdengar menyebalkan. Empat puluh lima menit yang dihabiskan terasa begitu singkat. Dan sampai hari ini pun Sasuke tak pernah mengatakan soal kepindahannya. Aku pun tak pernah membahasnya. Padahal aku menunggu dia bicara sambil bersikap tak tahu apa-apa. Apa sampai akhir dia akan diam saja dan pergi tanpa memberitahuku? Atau tanpa kuketahui rencana itu sebenarnya batal? Jadi Sasuke tak perlu bilang apa-apa. Aku masih mengharapkan ada keajaiban seperti itu. Tapi mengingat bibi Mikoto bahkan sudah mengurus semuanya, rasanya mustahil. Sasuke mungkin benar akan pergi lusa besok. Ya, tinggal dua hari lagi. Kalau benar itu terjadi.

Sesaat sebelum aku membuka pintu hendak keluar, tiba-tiba Sasuke menahanku. Aku kembali berbalik dan menengadah menatap sosoknya yang jauh lebih tinggi itu berdiri di belakangku.

“Ada ap—” Aku tak sempat selesaikan ucapanku, terhenti ketika tiba-tiba dia mengecup sudut bibirku. Meletupkan sesuatu dalam dada. Aku mengerjap sekali dan kembali menatap onyx kelamnya yang teduh. Wajahnya begitu dekat, hingga aku tak bisa melihat dengan jelas ekpresinya sekarang seperti apa. Sasuke letakkan kedua tangannya diatas bahuku. Aku menahan nafasku saat hidung kami bersinggungan. Menutup mata saat bibir kami kembali bertemu.

Dalam dan menyesakkan. Di setiap kecupan yang dia berikan, aku berdebar-debar. Senang tapi juga menyakitkan. Saat cengkeraman tangannya terasa kuat, aku balas mendekapnya tak kalah erat. Sampai-sampai rasanya tak ingin aku lepaskan.

Kami berhenti setelah pasokan udara benar-benar habis. Aku sedikit terengah dan bibirku terasa kaku seperti masih digulumnya. Melihat Sasuke memalingkan pandangannya dariku makin membuatku tersipu malu.

“Sampai jumpa besok.” pamitnya sebelum pergi.

Aku mengangguk dan bersandar sejenak di balik sebelah pintu ruangan yang tertutup. Menahan diriku yang nyaris terisak. “Besok masih bisa bertemu. Tapi setelahnya…” gumamku pedih. Kurasakan cairan bening lekas terkumpul di atas iris.

“Kita bolos, yuk!”

Aku melohok dengan tampang bodoh tatkala mendengar ajakan itu terucap dari mulut Sasuke. Aku datang ke tempat rahasia kami di jam istirahat seperti biasa, tapi kemudian dia menyuruhku untuk membawa tas sekolahku dan kami akan kabur bersama-sama. Tadinya aku kira dia hanya bercanda, tapi Sasuke bahkan sudah membawa tasnya. Maka tak jadi membuka bekal, aku lekas kembali ke kelas, mengambil tasku dan kami diam-diam melarikan diri bersama lewat jalan rahasia di gerbang belakang sekolah yang rusak.

Aku tak menyangka aku melakukan hal nekat seperti ini. Pengalaman menjadi murid berandalan. Dan lebih tak menyangka lagi Sasuke yang mengajakku. Dia seperti sudah terbiasa. Apa jangan-jangan dia sering melakukannya? Hahaha, rasanya mustahil.

Say I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang