21. Prom Night

143 18 0
                                    

Kini lagi-lagi terjadi perdebatan antara Karvino, Gevario, dan Aslan karena berebut soal pasangan Bulan untuk prom night nanti malam pukul 8.

"Gabisa dong, Aslan kan Wali murid nya Bulan masa jadi couple prom night dia juga??" Sanggah Karvino tak terima

"Yaudah gue" Sanggah Gevario enteng

"Gak gak gak! Gue pokonya!"

"Kak!! Rulesnya baru dibagiin di gc! Katanya harus cowo anak sekolah juga!"

Teriakan Bulan dilantai atas membuat Karvino tertawa menang, bahkan laki-laki bersorot elang itu menjulurkan lidahnya mengejek Aslan dan Gevario.

"Kejadian waktu itu bikin gue gak percaya sama lo! Pokonya gue ngikutin lo berdua dari belakang!!"

"Bang, please lah jangan ungkit itu lagi"

"Biarin! Suruh siapa lo gegabah!!"

Kini Aslan yang tertawa puas karena Karvino diomeli oleh Gevario, kini gantian Aslan yang mengejek Karvino membuat Karvino mendengus kesal.

Malamnya diruang tengah rumah Bulan dan Rion, semua ada disini bersama couple masing-masing, bahkan Aslan dan Gevario ikut datang bersama rekan kantor polisi mereka.

Hanya Bulan yang bersiap dikamarnya yang terletak dilantai atas membuat Karvino yang sudah siap itu berdecak kesal karena mulai bete.

Tak

Tak

Tak

Baik Karvino atau Aslan dan yang lainnya spontan melihat kearah tangga dimana suara heels beradu dengan lantai terdengar mendekat.

"Nunggu lama ya?? Sorry tadi make up tipis gue ketumpahan eyeliner jadi bikin ulang"

Semua menghiraukan ucapan Bulan malah memperhatikan mulai dari kaki Bulan yang mulai terlihat disusul kaki jenjangnya yang dibalut dress memperlihatkan kakinya sampai pertengahan paha.

Semua kini tertuju pada wajah cantik Bulan yang rupanya memakai full make up memberikan kesan elegant pada Bulan apalagi make upnya senada dengan dress nya.

"You're so beautiful, girl"

Karvino jalan menghampiri Bulan meraih tangan Bulan untuk menuruni tangga karena Bulan fokus dengan dress yang menyapu lantai, apalagi Bulan sedikit kesusahan menuruni tangga karena heelsnya.

Gevario mendekati Bulan disusul Aslan dengan senyuman memuja yang sama sekali tidak luntur diwajah mereka, bahkan Gevario mengusak pelan pucuk kepala Bulan merasa sayang.

"Cantiknya kesayangan kita, jangan kecapean ya cantik"

Word affirmation Gevario sukses membuat pipi Bulan merona membuat semua yang melihatnya terkekeh gemas.

"Semenjak pulang dari rs, kamu kurusan ya? Tapi tetep cantik kok malah tambah manis" Tambah Aslan sambil mencolek pipi tirus Bulan

"Udah gausah digodain lagi, pipinya panas pasti tuh" Ucap Karvino menengahi

"Udah semua kan? Ayo berangkat, keburu telat tar"

Akhirnya semua berangkat bersama couple masing-masing, Rion Ezra dan Raidan bersama crush mereka sedangkan Gevario dan Aslan bersama kenalan mereka yang kebetulan rekan kerja dikantor polisi.

⋆★ ✿⁠ ★ ⋆


Kerumunan itu terbagi dua saat Gevario mendahului disusul Karvino lalu dibelakangnya ada Aslan kemudian Ezra dan paling belakang Raidan, semua datang bersama couple masing-masing.

Semua menjadi pusat perhatian apalagi Eagle Eye yang sempat menghangat karena menangkap pelaku disekolah Bulan yang kini misi para Eagle Eye sudah tuntas.

Acara semula berjalan lancar sampai dimana Bulan yang tiba-tiba keluar tanpa sebab membuat atensi para tim Eagle Eye teralihkan.

"Kalian tetep disini jaga situasi semisal ada apa-apa, biar Bulan urusan gue"

Karvino dan Aslan bersama couple masing-masing mengangguk paham mendengar arahan Gevario yang sudah berlari keluar menyusul Bulan.

"Bulan!"

Bulan hanya menoleh lalu kembali menatap kedepan sambil mengusap lengannya seperti kedinginan, lalu Gevario melepas jas nya ia gantungkan di bahu Bulan saat Gevario sudah ada disampingnya.

"Kenapa? Ada masalah kah?"

"Gaada kak, cuma aku ngedadak ngerasa gaenak aja makanya aku mau nyari udara seger"

"Bener loh ya? Gaada masalah apapun?"

"Gaada kak"

Gevario mengangguk kecil, tapi telinganya sayup mendengar keributan dari arah aula sekolah yang semula hanya ada suara mc dan dentuman musik kini kedua suara itu seperti tergantikan oleh arahan bentakan seseorang.

Namun ia tetap berusaha tenang agar tidak membuat Bulan panik karenanya.

"Udah mau ke dalem lagi?"

"Ayo kak"

Gevario merangkul pinggang Bulan agar jaraknya tidak begitu jauh darinya karena Gevario sangat merasa tidak enak sekarang.

"DIAM DITEMPAT!!"

Gevario yang diambang pintu aula dengan sigap menarik Bulan ke belakangnya lalu mengeluarkan pistol tugas miliknya siaga mengarahkannya ke beberapa orang didepan.

"JATUHKAN PISTOL KALIAN!! BRIGJEN GEVA DISINI!!"

Satu persatu menurunkan senjatanya namun salah satu penyusup itu langsung menarik Rion dan mengarahkan pistolnya tepat kearah kepala kakak Bulan, membuat gadis itu panik tak karuan.

"RION JANGAN GERAK!! LEPASIN DIA!!"

"Gak bakal gue lepasin kalo lo gak jatuhin senjata lo! Lo nembak gue bakal nembak cowok ini!!"

"GABISA! Saya leadernya disini!! serang saya aja!! Jangan orang lain!!"

Tak disangka pelatuk tersebut melesat begitu saja membuat semua orang disana meneriaki nama Gevario.


"BANG GEVA!!!!"

"KAKAK!!!"








Bersambung...

My Intel Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang