Changes?

12 4 0
                                    

Rabu, 7 Februari

Sekolah kami mengadakan pembagian nasi kotak.

Naayaika menelpon temannya untuk menawarinya bantuan, namun temannya menolak bantuan Naayaika mentah mentah.

Naayaika berangkat ke sekolah dengan raut wajah kesal.

Beberapa jam kemudian temannya tersebut menelponnya kembali.

"Cepat kemari, saya butuh bantuan!!" Tegas temannya itu.

"Kenapa tadi tidak menerima bantuan saya? Sekarang kamu kesusahan sendiri kan?!" Balas Naayaika kepada temannya dengan tegas.

Naayaika yang terus mengoceh langsung dihampiri Aliandra namun tanpa dugaannya Aliandra hanya melewatinya.

"Banyak bicara saja." Tegas Aliandra sambil melewati Naayaika.

Naayaika seketika langsung terdiam mendengar ucapan Aliandra.

"Ia marah karena saya berbicara kurang baik atau memang risih mendengar ucapan saya?!" Lirih Naayaika.

"Saya memang salah karena terus berbicara tapi apakah saya tidak boleh meluapkan emosi saya?" Lirihnya dalam hati.

"Saya akan dengan cepat menemukan cara untuk berhenti." Lanjut Naayaika dalam hatinya.

Naayaika yang seorang perasa terus terdiam.

Aliandra kembali ke kesal dengan wajah datar tanpa memperdulikan ucapannya tadi.

"Naayaika ayo main di rumahku!!" Ajak temannya.

"Hmm sepertinya tidak bisa.." Sahut Naayaika sembari melirik Aliandra.

"Drugg.."

Satu tendangan bola dengan keras menabrak dinding.

"Apa yang kamu lakukan Aliandra? Berisik sekali" Tanya teman Naayaika.

"Sudah sudah jangan bertengkar, aku Tidak akan ikut bermain." Balas Naayaika.

"Ayo ke kantin, aku haus" Ajak Naayaika kepada teman temannya.

Aliandra yang berada dibelakang Naayaika lantas bertanya.

"Naa mau kemana?" Tanya Aliandra.

"Mau ke kantin" balas Naayaika.

"Naa Tolong beliin air minum Ini uangnya, makasih" imbuh Aliandra.

Saat kembali ke kelas Naayaika mencari Aliandra tetapi ia tidak melihatnya.

"Kemana AL pergi?" Tanya Naayaika.

"Aliandra sudah pulang." Balas teman Aliandra.

"Lalu bagaimana dengan air minumnya." Tanya Naayaika.

Lantas teman Aliandra mengambil air minumnya.

Naayaika nampak kesal karena Aliandra pulang terlebih dulu tanpa memberitahunya.

[Semua siswa disuruh berkumpul dilapangan]

"...Diberitahukan bahwa mulai besok sampai hari Sabtu kalian belajar dirumah, jadi kita bertemu kembali hari Senin."

"Horee...."

[Riuh tepuk tangan para siswa]

Semua siswa keluar dari gerbang sekolah.

Naayaika berpapasan dengan seorang guru, sambil bersalaman satu tepukan mendarat dibahunya.

"Aliandra kemana? Udah Jadian Naa?!" Tanya gurunya sambil tersenyum.

"Nggak pak!!" Tegas Naayaika sambil tertawa.

"Pak saya pulang duluan ya!" Sahut Naayaika.

"Pak saya pulang duluan ya!" Sahut Naayaika.

"Yasudah kalo begitu, hati hati dijalannya langsung pulang ke rumah yaa jangan main dulu ke rumah Aliandra!!" Balas pak guru.

Naayaika pun tersenyum.

Hari libur berlalu begitu cepat dan Naayaika hanya menghabiskan waktunya menonton drama korea.

Selasa, 13 Februari

Hari kedua masuk sekolah setelah beberapa hari libur.

Pada siang hari Naayaika berkumpul dengan teman-temannya, Aliandra juga ada disana.

Seorang teman Naayaika bertanya kepada Aliandra.

"Kenapa kamu belum memiliki pacar?" Tanya temannya itu.

"Saya tidak memiliki paras yang tampan karena itulah beberapa orang yang pernah bersama saya tidak mau mengakui saya kepada publik bahkan tidak untuk postingan Instagram." Ucap Aliandra.

Naayaika pun geram mendengar ucapan Aliandra.

"Apa maksud ucapanmu? Kamu pantas untuk diakui, jika mereka tidak mengakui mu aku ada disini, jangankan untuk postingan Instagram bahkan jika perlu akan aku abadikan dalam berbagai karya hingga bisa dilihat diforum Google." Tegas Naayaika dalam hatinya.

Naayaika hanya terdiam kesal sembari menatap Aliandra.

14:30Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang