"F*ck this Covid!" umpat Namjoon begitu staf keluar dari ruangan. Hanya ada member sekarang, tanpa kamera dan orang lain.
"Jadi kita benar-benar membatalkan tournya?" tanya Taehyung masih tidak percaya.
"Ini menyebalkan. Tapi jika dilihat dari perkembangan yang ada, wabah ini tidak akan cepat berakhir. Kalaupun kita menundanya, itu bisa 2-3 tahun sampai semuanya kembali seperti semula, mungkin." jelas Yoongi tanpa menyembunyikan ekspresi kecewanya.
"ARMY akan kecewa." kata Jungkook dengan mata berkaca-kaca.
"Kita semua kecewa. Tapi kita tidak bisa melakukan apa-apa dengan kondisi ini. Yah selain menyiapkan banyak konten dan menulis lagu." jawab Hoseok.
Jawaban Hoseok mendapat respons tidak setuju dari vocal line secara umum. Mereka tidak masalah dengan membuat konten tapi menulis lagu bukan keahlian mereka.
"Untuk saat ini, cukup jaga kesehatan kalian, aku tidak ingin salah satu dari kita terkena virus itu lalu membuat kita semua benar-benar harus di karantina secara terpisah."
"Jin hyung benar, tolong lebih berhati-hati, kurangi bertemu dengan orang lain jika tidak penting." ucap Namjon menyetujui.
Walau saat itu semua member menangguk patuh, tapi beberapa bulan kemudian media heboh dengan pemberitaan maknae bangtan dan beberapa teman 97line nya yang hangout di tengah perintah untuk membatasi aktivitas di luar rumah. Membuat pemuda itu dimarahi oleh petinggi agensi dan Namjoon begitu selesai melakukan tes dan dinyatakan negatif.
"Jika hyung juga ingin memarahiku, besok saja. Aku butuh tidur." ucap Jungkook saat Jin memasuki kamarnya.
"Brat! Hyung membawakanmu makanan, kau pasti belum makan karena sibuk menelan omelan mereka." Jungkook menerima makanan yang Jin bawa tanpa banyak komentar. Memakannya dengan rakus seolah memang belum makan sejak kemarin.
"Kau tak apa Jungkook-ah?"
"Ini bukan pertama kalinya aku mendapat omelan, hyung. Setidaknya tidak seburuk saat aku membuat tatto tahun lalu."
"Namjoon tidak memarahimu saat itu." kata Jin membuat Jungkook menatap ke arahnya. Dulu saat membuat tatto, Namjoon memang tidak memarahi Jungkook karena bagi leader bangtan, itu semua keputusan pribadi Jungkook, tak ada yang berhak mengaturnya. Dia bahkan membela Jungkook di hadapan agensi.
"Kau tahu kenapa dia memarahimu sekarang?" tanya Jin yang dibalas tatapan penasaran Jungkook. Jungkook tidak bisa membohongi dirinya jika sedang kecewa dan sedih karena dimarahi Namjoon hari ini. Bagaimanapun juga Namjoon tetap jadi sosok yang Jungkook kagumi sampai sekarang.
"Karena aku menambah beban pekerjaannya?" tebak Jungkook.
"Well, bisa jadi. Tapi lebih dari itu, ia khawatir padamu, Kookie. Kami semua tidak ingin kau kenapa-napa. Bukan hanya soal skandalnya, tapi yang terpenting soal kesehatanmu. Aku tahu kau yang paling sehat dan bugar di antara kami, yang mana itu berarti kemungkinan untuk terserang virus itu semakin minim, setidaknya itu yang kubaca. Tapi tetap saja kami khawatir."
"Karena jika aku tidak ada kalian tidak bisa menyelesaikan rekaman untuk single dan album kita itu, kan? Aku lelah hyungnim." ucap Jungkook jujur. Seokjin terdiam, tidak menyangka Jungkook akan berpikir demikian.
"Kook-ah, jika kau menganggapnya begitu hyung merasa terluka. Aku perhatian padamu karena kau sudah ku anggap adikku sendiri. Terlepas dari peran besarmu di proyek yang sedang kita buat, hyung benar-benar peduli padamu." kata Jin sebelum meninggalkan kamar Jungkook. Jika Jungkook bilang dirinya lelah, Jin juga lelah.
Mereka tidak bicara selama beberapa hari setelah kejadian malam itu. Membuat member lain bertanya-tanya, sebab biasanya Seokjin bukan tipe orang yang marah hingga berhari-hari. Mereka mengira Seokjin juga memarahi Jungkook karena skandal maknae itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Special Love
FanficSebagai kakak tertua, Jin merasa bertanggung jawab Mengalah dan mengorbankan bahagia untuk adik-adiknya Menekan ego dan perasaannya Berusaha selalu menghidupkan suasana Lalu menyimpan sulit dan lukanya sendirian Sampai ia bertemu seseorang Seseoran...