5. Papa Kenapa?

445 37 6
                                    

Di tengah malam yang sunyi Jaehoon terbangun lantaran tidak menemukan sang papa tidak ada di sampingnya. Dengan perlahan-lahan dia turun dari kasur dan yah giginya juga masih sakit.

Jaehoon berjalan gontai menuju pintu kamar yang sedikit terbuka. Dan menemukan papanya yang sedang ber- telponan dengan seseorang, dan tak luput senyum bahagia di wajahnya sang papa.

Jaehoon lantas menarik ujung baju papanya membuat Jake terkejut. dan menghentikan ucapannya pada orang di sebrang sana,

"Jaehoon kenapa bangun? Hmm?" Ujar Jake sembari mengelus surai sang anak

"Papa Jae mengantuk mau papa peluk" Ucap Jaehoon sambil memegang pipinya.

"Sebentar papa matikan telpon nya dulu ya? Jae balik ke kamar saja nanti papa susul" Setelah sang anak masuk ke kamar. Jake pun mendengar kembali suara sang teman di sebrang telpon.

"Jae bangun?" Tanya seseorang itu itu

"Ya. Dia menyadari jika aku tidak di sampingnya"

"Yasudah kembali tidurlah"

"Baiklah. Good night"

"Good night Jakie"

———————————————————

"Jae sayang ayo minum obat!" Jaehoon berlari kesana kesini karna tidak ingin meminum obatnya. Dengan cepat Jake mengejarnya dan menggendong Jaehoon ia dudukan di kursi pantry,

"No! obatnya pahit Jae ti- akh hiks akit papa" Jaehoon memegang pipinya dengan menangis kencang,

"Ayo makanya Jae minum obat ya? Ini tidak pahit sayang" Ujar Jake sembari menyodorkan sendok takar berisi obat sirup Dan dengan berat hati Jaehoon meminumnya,

"Pahit?" Jaehoon menggeleng sebagai balasannya. Tak berselang lama suara ketukan pintu terdengar.

Tok tok tok

Dengan cepat Jake membuka pintu rumahnya. Sambil menggendong Jaehoon yang masih sesegukan dengan sebelah tangan.

"Hai Jake Hai Jaehoon" Sapa dua orang itu

"Oh Suno sama Jungwon. Kenapa?" Ketus Jake

"Ini kita berdua di suruh kasih ini buat lo" Suno menyodorkan paper bag dan terlihat ada banyak mainan. Makanan. Bahkan barang mewah dari brand terkenal.

"Dari siapa?" Tanya Jake bingung.

"Itu loh Jake yang itu. Kesayangan lo" Ujar Jungwon memberi kode

"Yang benar?" Suno dan Jungwon menganggukkan kepala mereka bersamaan. Lantaran kesal karna Jake malah melamun akhirnya mereka masuk ke dalam ruang tengah.
Dan menaruh semua paper bag itu.

lalu mereka berdua kembali ke luar dimana Jake masih mematung, dengan Jaehoon yang menyapa Jay dan Riki yang memang datang bersama Jungwon dan Suno.

"Sudah jangan melamun. Nikmatin aja semua itu" Ujar Suno sembari menepuk pundak Jake. Membuat Jake sadar dan mengucapkan terimakasih sebelum mereka pergi,

Setelah Jake membuka semua barangnya. dan Jaehoon bermain dengan mainan baru nya lagi. Jake terus bermain handphone sambil tersenyum membuat Jaehoon heran. Papa kenapa?. Batin Jaehoon

Tapi Jaehoon tidak terlalu peduli tentang itu yang penting dia bermain mainan barunya. Selama dia punya mainan baru orang teriak pun dia hiraukan.

———————————————————

Tengah malam sudah tiba dan lagi-lagi Jaehoon terbangun karna ingin susu, dia keluar dari kamarnya dan menuju pintu kamar papanya. Saat dia menarik knop pintu. Papa kunci?. Batin Jaehoon

Ctaaaarrrr!!!

Gitu gk sih suara petir?

"PAPA!!!" Jaehoon pun berteriak membuat suaranya memenuhi seisi rumah.

Ctik ctik kriieettt

Pintu kamar Jake terbuka dan menampilkan Jake dengan keadaan berantakan?. Rambut tidak rapi. Tatapan nya sayu (?). Baju yang tidak rapi (?). Jaehoon langsung memeluk Jake dan menangis kencang di gendongan papanya.

Jaehoon mengedarkan pandangannya ke seisi kamar. Gelap dan sunyi. Kasur berantakan. Seprai yang kusut
dan selimut setengah di lantai. Satu lagi....... Jaket hitam di lantai (?)

Jake menepuk punggung sang anak agar lebih tenang, dan setelahnya dia mendengar dengkuran halus di pundaknya. Dan segera menuju kamar sang anak untuk membaringkan Jaehoon dan kembali ke kamar untuk tidur (?)






To be continued

Maaf klo ada typo

Hahaha menasaran gak Jake ngapain? Hayoooo. Jujur aku seneng bgt komen positif dari kalian semua.

Aku jadi lebih semangat dan kalian tau? Aku nulis setengah dari cerita ini di saat lagi nonton pentas seni😭

Jadi aku malah fokus nulis cerita di banding nonton. Dan akhirnya selesai juga. Aku belum baca ulang buat mastiin jadi maaf klo ada typo atau kata" Yang gk nyambung. Muuachhh

see you~

Papa and Daddy Lopyuu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang