TWBD#24

26 2 0
                                    

Sekar akhirnya menyelesaikan pekerjaannya, kini dengan mata yang sudah lelah ia membereskan laptopnya serta mengambil tasnya dan pergi meninggalkan meja kantornya.

"lo gak mau disini aja apa, nemenin gue atau gak bantuin gue" ucap ranti yang masih belum selesai bekerja

"ogah, gue ngantuk" ucapnya lalu benar-benar pergi dari ruangannya

Lift yang dinaiki sekar terbuka dilantai loby kantornya, ia memilih untuk meninggalkan mobilnya di kantor, karena matanya yang lelah ia takut tidak fokus dalam menyetir mobilnya, ia memutuskan untuk naik taksi. Sekar pun berjalan keluar loby untuk melihat masih adakah taksi didepan kantornya yang sering mangkal itu.

"udah selesai mbak?" tanya satpam kantor yang tadi mengantar makanan untuk sekar

"udah pak" jawab sekar dengan lelah

"bagus deh mbak, kasian tuh suaminya nunggu dari tadi"

"hah" bingung sekar

"itu suami mbak nungguin dari tadi, tuh mbak dia bela-belain nunggu mbak lembur dimobilnya" jelas satpam sambil menunjuk mobil gian yang terparkir di parkiran luar kantornya.

Tanpa berkata apapun sekar langsung berjalan menuju mobil gian. Ia tidak menyangka gian menunggunya, sekar pikir gian yang tadi mengantarkan makanan untuk dirinya langsung pulang ternyata dia menunggunya di parkiran.

Sekar melihat ke dalam mobil, terlihat gian yang tengah tertidur didalam mobilnya. Sekar pun mengetok kaca mobil gian, dan gian yang terbangung langsung menurunkan kaca mobilnya.

"udah selesai?" tanya gian

"udah, lo dari tadi nungguin gue disini?"

Gian menganggukkan kepalanya "udah yu pulang" ajak gian, sekar pun masuk kedalam mobil gian.

"gue kira lo udah pulang" ucapnya ketika mobil berjalan

"enggak"

"eh iya, makasih ya makanannya" ucap sekar yang tak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada gian karena mengiriminya makanan

"sama-sama" jawab gian dengan senyuman

"oiya, gimana ceritanya, kok lo bisa ke kantor gue, terus bawain makanan lagi?"

"ya gimana aku gak ke kantor kamu, aku nungguin kamu pulang gak pulang-pulang, ditelpon gak diangkat ya aku khawatir makannya aku cek ke kantor kamu, terus kata satpam kantor katanya lagi pada lembur, yaudah aku inisiatif buat beli makanan buat kamu" jelas gian

"oh iya, sorry gue lupa ngabarin, sorry juga gak angkat telepon lo, seharian ini gue gak buka hp sama sekali, sorry ya udah bikin lo khawatir" ucap sekar merasa bersalah, seharusnya ia mengabari gian.

"iya gak papa, lain kali kabarin kalo mau lembur"

"siap" ucap sekar

Sepanjang perjalanan pulang sekar terlelap tidur, matanya benar-benar ngantuk dan lelah. Sampai di penthousenya sekitar jam satu malam, sekar yang sudah sampai kamar tidurnya tak kuasa untuk mandi, ia hanya mengganti pakaian dan mencuci muka serta menggosok giginya lalu langsung tidur.

Gian tak langsung tidur ia memilih untuk mengerjakan sedikit pekerjaannya untuk besok. Sekitar jam tiga pagi gian yang ingin bersiap untuk tidur pun mengurungkan niatnya, ia melihat meja makan yang ia tata tadi masih rapih dan makanannya juga masih tersusun rapih. Ia pun memilih untuk membereskan meja makannya dahulu.

Sekar yang tengah menikmati tidurnya pun terbangun, karena tubuhnya yang tidak bisa menahan pipis, dengan mata sayu-sayu sekar berjalan menuju kamar mandi. Selesai dari kamar mandi, ia melihat kasur disampingnya yang kosong dan masih rapih. Lalu sekar juga sayu-sayu mendengar suara dentingan piring dari arah luar.

The Wrong Blind DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang