"oke guys sorry bentar deh sini" Reza duduk di depan monitor sambil manggil kita semua, persecond detik kami sudah ngeriung ngelilingin doi.
Ya emang kayak gini tradisi kita satu devisi rapat dadakannya awal Minggu setelah ada rekap dari atasan.
"Gue itu paling sedih kalau kita dipanggil ke kantor pusat"
Reza mulai pembicaraan sambil buka layar monitor,
"Ini hasil kerja kita yang kemarin ga full day ya karena kepotong acara di pusat"
Kita semua pada melongok kelayar monitornya benar kata doi, banyak banget data yang ga ke follow up alhasil kerjaan kita jadi deadline dalam dua hari.
Reza mulai ngomong panjang lebar terkait prestasi kita yang udah mulai stand up, berbagai wejangan dan kata motivasi dia berikan buat kita-kita timnya.
Setelah selesai acara briefing singkat itu, kita semua kembali disibukan dengan follow up data yang deadline dalam 2 hari, doi sebagai leader juga sibuk dengan pekerjaannya. Aku pikir hari ini dia beneran bakal fokus seperti yang doi omongin tadi, baru 30 menit kerja hpku udah mulai ada notif yang nongol, ku buka hpku sejenak dibawah kolong meja, (maklum guys kita ga boleh main hp kalau lagi jam kerja)
Terpampang jelas nama doi disana,
"Nis, tar gue imamin ya"
"Maksudnya?"
.
.
.
Ga ada balasan apapun dari doi, akupun kembali fokus, dengan tumpukan data yang menunggu follow up dariku, saat aku sibuk dan fokus, saat itulah aku dikagetkan oleh Reza yang tiba-tiba aja udah meraih keyboard ku,
"Astaga ngagetin aja,"
"Dari tadikan aku manggil kamu nis cuma kamunya diam aja" Reza berkata tepat ditelingaku.
Posisinya yang seolah sedang memelukku dari belakang membuat Meta berulang kali berdehem dan menatap sinis ke arah kami.
"Woy dikantor woy" doi teriak membuat satu ruangan melongok kearah Reza beruntungnya doi buru-buru menjauh, dan akupun langsung berdiri menjauh darinya.
"ada apaan met lu siru amat" kali ini mba Tiara yang koment.
Secara ya wajar sih mba Tiara koment Metanya juga bikin gaduh, alhasil semuanya pada tauhkan kalau doi cemburu sama aku karena Reza yang akhir-akhir ini lebih nempel sama aku.
"Reza mba peluk-peluk Nisa" rengek meta ke mba Tiara yang endingnya hanya dibalas cibiran dari mba Tiara.
"Ya udah sih berarti Reza suka sama Nisa, ikhlasin aja, kan masih ada Andi"
"Andi mba? ih nahjong ah" cibir meta
Sambil memonyongkan bibirnya ke arah Andi.
"Yey, siapa juga yang mau sama perawan tua kayak Lo" balas Andi lebih sengit aku sama Reza cuma ketawa-tawa aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Loving You
Romance"cinta itu misterius entah berawal darimana tiba-tiba dia sudah menguasai setiap lorong hati, jiwa, dan pikiran" Cinta bisa merubah segalanya ia bagaikan sebua mantra yang dapat merubah sesuatu dalam sekejap mata. Cinta membuat aku bertahan untuk...