Scifer • The Asteroid Of Terravox

6 2 0
                                    

Bedah Buku

The Asteroid Of Terravox

Karya
syifaniads

Karyasyifaniads

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Blurb •

Suatu hari di abad ke-23, manusia telah menjelajahi berbagai galaksi dan bermukim di berbagai planet. Teknologi canggih telah memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan berbagai spesies alien. Di sebuah planet yang dikenal sebagai Terravox, manusia hidup
berdampingan dengan makhluk luar angkasa yang disebut Nethorians.

Suatu hari, sebuah asteroid raksasa terdeteksi menuju sistem bintang Terravox. Asteroid itu membawa ancaman besar bagi kehidupan di planet ini. Kapten Elena dan Zarkon Prime memimpin sebuah tim gabungan manusia dan Nethorians untuk menghadapi bahaya
tersebut.

• Review •

Review by Gilang

Kental akan usungan isu trust yang kian senyap dalam tataran kemanusiaan modern, “The Asteroid Of Terravox” berhasil memantik jawaban-jawaban klasik tentang rasa harmonisasi lintas kelompok maupun etnis pada para pembacanya.

Bertutur dengan story telling yang runtut, Syifa berhasil mengelaborasi dinamika ketegangan antar kelompok horizontal yang berakar pada praktik kepentingan politik tertentu dengan
apik. Konflik dengan konklusi yang sederhana sekaligus mengena. Diikuti Karakterisasinya yang pun sederhana, mudah dicerna sekaligus nyaman diikuti. Kendati penokohan tsb tidak membawakan percikan elemen yang mampu membuat pembaca bersimpati secara utuh.
Twist di bagian akhir lebih dari cukup untuk memberikan letupan pada konklusi yang layak di akhir cerita. Meski lagi-lagi, andaikan Syifa berkenan menambah kompleksitas isu lebih pada cerita ini, maka “The Asteroid Of Terravox” akan jauh lebih memberikan impact.

Pada akhirnya, “The Asteroid Of Terravox” karya Syifa adalah cerita pendek yang memberikan kesan moralitas yang kuat akan kepercayaan, kepekaan sosial dan saling menghargai. Sebuah pesan yang setidaknya penting untuk direnungkan dalam kecamuk
tergerusnya nilai-nilai tsb dalam modernitas.

Review by cacingrama

Sebuah cerpen bertema kemanusiaan dengan genre fiksi ilmiah yang sangat kental. Bagaimana menggambarkan kemanusiaan untuk makhluk yang bukan manusia? Pertanyaan
itu akan terjawab di sini.

Sebuah pesan yang sangat gamblang dan menyentuh hati, digambarkan dengan hubungan yang kompleks namun mudah dipahami. Karakter yang beragam menambah warna dari dunianya. Walaupun beberapa nama sangat sulit diucapkan manusia, tapi mungkin itu mudah bagi Nethorians.

Dari segi pemasangan plot, sangat pas sekali dengan kejutan yang tidak disangka-sangka. Namun dua konflik terasa terlalu banyak untuk cerpen one-shoot. Mungkin jika dibuat
sedikit lebih panjang pace ceritanya akan lebih menarik dan membuat pembaca semakin masuk ke dunianya.

Secara keseluruhan, cerita ini sudah memukau dengan segala plus dan minusnya. Aku harap penulis akan tidak berhenti sampai di sini.

• Review by Kahn Ivoræ

[Toughts on]: Konfliknya oke, tata bahasanya lumayan, tapi kurang bumbu di beberapa bagian. Barangkali karena ini cerita pendek jadi segala hal harus dipepatkan supaya muat. Kekurangannya yang paling mencolok menurutku ada di penokohan karakternya. Elena
kurang logis, Prime terlalu naif. Tapi amanat ceritanya itu sudah tersampaikan dengan jelas kepada saya (dan pembaca awam)

[Favorite Line]: “Permusuhan di antara Nethorians dan manusia seperti bibit kacang hijau. Mau kau tanamkan di tanah, air, kapas, dia akan terus berkembang dan suatu hari jika kamu tidak memperhatikannya, ia akan besar dan lebat.”

[Favorite Character]: Apakah ini sebuah kejahatan kalau aku engga punya karakter kesukaan
di sini???

Salam manis,
Scifer

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang