JT 13

924 175 9
                                    






















*


" Kau seorang dokter, bukan? "

" Y-Ya? "

Suara itu begitu berat dan serak, dari telinga sampai ke hatinya Kim Taehyung merasa tergelitik, geli. Sungguh suara idaman setiap pria, Kim Taehyung saja harus mengakui bahwa dia setidaknya cukup cemburu dengan sosok di belakangnya. Ngomong ngomong, akhirnya Taehyung setidaknya tahu bahwa sosok yang menyergapnya kali ini atau mungkin juga sama dengan malam sebelumnya adalah orang yang sama, pria. Tapi kenapa? Ada apa?

" Obati luka ku. "

Untuk beberapa saat, Taehyung merasa bahwa dia tidak mampu untuk menggunakan otaknya dalam berpikir. Obati luka? Katakan padaku, apakah harus menodongkan senjata hanya untuk meminta bantuannya!? Hei!!! Dia adalah seorang dokter!! Jangankan tentara, musuhnya pun jika terluka, dia akan mengobatinya!!!

" Oke. T-tapi, bisakah kau melepaskan ku terlebih dahulu? "

Butuh waktu sepuluh detik bagi pria di belakang tubuhnya itu untuk bisa mempercayai tindakan Taehyung, perlahan tapi pasti dia mulai menyeret kembali senjatanya dan melepaskan belenggu tangan Taehyung.

Kim Taehyung tidak bisa untuk bernafas lega, tapi mengingat sosok misterius yang telah menyandera nya dua kali masih berada di ruangan yang sama dengannya bahkan dalam jarak yang sangat dekat tentu saja Kim Taehyung tidak bisa untuk tidak terus waspada.

Maju selangkah untuk sekedar memperlebar jarak, lalu berjalan lurus ke arah meja kerja dan mengambil kotak peralatan medisnya. Ketika berbalik untuk melihat pertama kalinya sosok itu, Kim Taehyung seketika bodoh, apakah sosok itu benar-benar seperti penyusup atau mungkin seorang koloni tentara yang tengah menyamarkan diri seperti tentara khusus (bayangan) gitu? Pasalnya, sosok yang dia lihat masih berpakaian lengkap, namun semuanya dari ujung kepala hingga ujung kaki hitam. Dengan postur tubuh dan lekuk pinggang serta dada yang berotot membuat Taehyung menelan ludah iri.

Wajah itu....., Taehyung tidak tahu harus menggambarkan nya seperti apa karena nyatanya sosok itu menutupinya dengan menggunakan masker menyisakan sepasang mata gelap dan tajam terus membidik dirinya. Taehyung sedikit linglung, dia seperti tidak asing dengan sepasang mata kembar itu, tapi tidak tahu siapa pemiliknya dan ketika di hadapkan dengan situasi saat ini, membuatnya mendadak gugup. Namun mengingat sosok itu membutuhkannya kali ini, Taehyung hanya bisa menghela nafas pelan.

" Duduklah. "

Sosok itu tanpa ragu mendudukkan dirinya di sofa santai yang biasanya di gunakan oleh Taehyung untuk berbaring malas di siang hari selepas makan siang, tidak ada keraguan, seolah olah sosok itulah pemilik kamar tersebut saat ini.

Kim Taehyung juga duduk di sampingnya, membuka kotak obat lalu memasang sarung tangan karet dengan sangat terampil, sedangkan sosok di sampingnya juga terus memperhatikan setiap gerakan dan tindakannya. Ini seperti tengah memata-matai!!

Ketika Taehyung siap dan berbalik badan menatapnya sepenuhnya, Taehyung tidak bisa menahan kerutan di dahinya, pasalnya dari ujung kepala hingga ujung kaki tidak memperlihatkan cidera, lalu bagian mananya yang harus di obati?

" Kamu...., yang mana harus di obati? Tunjukkan luka mu! "

Sungguh, Taehyung sudah sangat lelah, niat hati ingin segera beristirahat meskipun sebelumnya dia berniat mengikuti ruang medis untuk memastikan apakah masih ada pasien yang harus di tangani nya malam ini atau tidak. Tapi pria misterius ini dengan seenak jidatnya menahannya dengan perasaan konyol?

Sepasang bulu mata berkedip dengan getar yang lucu, kedua tangannya perlahan naik lalu mulai melepaskan satu persatu kancing baju yang dia kenakan. Kedua bola mata Taehyung hampir saja jatuh ketika dia tidak sadar telah membulatkan secara lebar matanya, Kim Taehyung pun berseru panik-

" Hei!! Apa yang kau lakukan!? Jangan coba coba bertindak mesum disini!!? "

Tidak hanya Taehyung yang kaget bahkan sosok itupun juga harus kaget ketika mendengar teriakan Taehyung yang berada tepat tak jauh di sisinya. Menatapnya dengan ekspresi bodoh.

" Bukankah kau menyuruhku untuk menunjukkan cidera ku? "

"................"

Tolong!

Kim Taehyung sangat ingin menguburkan dirinya saat ini ke dalam gurun Padang pasir!! Dia sangat malu, oke? Dia........

Segera sepasang dada berotot yang sebelumnya hanya ada di bayangan fantasi nya kini terpampang jelas di depan mata, namun luka mengerikan tepat di bagian rusuk bawah dekat dengan posisi hati berada telah terkoyak dan bahkan masih mengalirkan darah segar. Kim Taehyung tidak bisa untuk tidak terlonjak kaget kali ini, benar-benar terkejut! Dia bahkan tanpa ragu segera mendekat dan menekan pundak pria itu untuk berbaring sepenuhnya di sofa sedangkan yang di dorong pun juga tak kalah terkejut dengan sentuhan pria dokter di depannya.

" Jangan bergerak! "

Kim Taehyung tanpa sadar menaikkan intonasi suaranya, memaksa pria di bawahnya untuk tidak banyak bergerak yang mana membuat aliran darah semakin banyak keluar dari sumber luka. Taehyung ingin tertawa rasanya sekaligus ngilu setelah melihat luka itu. Bagaimana mungkin sosok di depannya ini bisa bertahan untuk waktu yang lama dengan luka separah itu di tubuhnya? Bahkan dia seperti tidak sedikitpun linglung dengan banyaknya jumlah darah yang terbuang dari tubuhnya.

Setelah memastikan pasien daruratnya saat ini tenang, Kim Taehyung dengan cepat bangun menuju lemari dan mengeluarkan beberapa alat menjahit luka. Membersihkan nya dengan kapas alkohol, dapat Taehyung lihat sepasang mata gelap itu kini terpejam, seperti tidak sadarkan diri, Taehyung bingung, apakah dia pingsan atau hanya memejamkan mata. Sambil membersihkan luka sebelum menjahitnya, Kim Taehyung lantas mencoba berbicara dengannya.

" Hei, apakah kau masih sadar? "

Dan segera setelah itu sepasang mata gelap kembali terlihat, keduanya saling menatap tapi Taehyung adalah yang pertama memutuskannya, mulai berfokus pada jahitannya.

" Aku tidak menyimpan stok bius disini, apakah kau bisa menanggung nya? Tidak banyak, hanya beberapa jahitan? "

" Lakukan. "

" Oke. "

Mendapat persetujuan, Kim Taehyung mulai beraksi dengan tugasnya, Kim Taehyung tidak tahu seberapa sakit yang di tanggung oleh pria tersebut saat ini, tapi melihat dari luka yang di deritanya itu jelas merupakan sayatan senjata tajam serupa belati, mungkin? Luka itu tidak terlampau lebar tapi cukup mengerikan melihat untaian daging yang menjuntai di tepiannya hampir menyerupai seperti ingin di potong seperti potongan daging sapi hot pot. Memikirkan nya, Taehyung lah yang berkeringat dingin dan bukan pasiennya. Selesai dengan tugasnya, Kim Taehyung tidak langsung membereskan peralatan nya selain menatap pada bekas luka yang sudah berhasil dia satukan.

" Kau..... Apa yang terjadi? Apakah kau baru saja berkelahi atau apa? Untungnya luka mu tidak terlalu dalam sehingga tidak akan melukai organ tubuh mu. "

Pria itu tidak berkomentar selain diam dan terus memasang kembali kancing bajunya lalu bertingkah seolah olah bukan dia lah pasiennya yang baru saja mendapat luka jahitan.

Tidak mendapatkan tanggapan atas perkataan nya, Kim Taehyung diam-diam hanya bisa mendengus tapi dia segera membeku ketika suara pria itu kembali terdengar di telinga nya dan mungkin tidak pernah pula terfikirkan olehnya sebelumnya.

" Terimakasih, Dr. Kim- "

Tepat setelah pria itu mengucapkan terimakasih yang mana seperti ucapan perpisahan diantara mereka, dia segera melompat dari balik jendela kamar Taehyung.

Jantung Taehyung hampir saja melompat dari posisinya, dia dengan cepat berlari ke arah jendela dan menemukan kekosongan disana. Taehyung menatap kosong pada pemandangan malam gurun pasir. Posisi kamarnya tidak bisa di katakan rendah, dan untuk melompat dengan kondisi dia baru saja mengalami cidera meskipun sudah mendapatkan jahitan, tidak heran jika nanti lukanya kembali berdarah dan paling parah, jahitannya lepas. Kim Taehyung merutuki kebodohan pria itu, bukankah mereka memiliki pintu, lalu untuk apa melompat seperti kera?





TBC!!!

ᴊᴇᴏɴ ᴛᴡɪɴsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang