Chapter 22

50 4 0
                                    

Setelah selesai makan bersama sahabatnya hinata pamit terlebih dahulu untuk pergi ke toilet sebentar. Saat dia keluar dari toilet tersebut, karena hinata sedang merapikan sedikit seragamnya yang terlihat kusut dia menundukan kepalanya dan membuatnya secara tidak sengaja menubruk dada seseorang. Hampir saja dia jatuh menyentuh lantai, jika saja tidak ada tangan yang berada dipinggangnya saat ini dan menahannya.

Hinata yang awalnya menutup mata karena sudah siap akan benturan yang terjadi, tetapi dia  merasa aneh. Kenapa dia tidak kunjung jatuh ke lantai, akhirnya dia mencoba membuka matanya untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. 

Dan ternyata setelah dia membuka mata, dia melihat gara yang tersenyum sambil menahan pinggangnya agar tidak jatuh menyentuh lantai. Hinata refleks bangkit dari posisi tersebut dan menjauhkan sedikit tubuhnya dari gara, lalu dia meminta maaf kepada gara karena sudah lalai, dan menabrak tubuhnya tadi.

"anooo, gara-san maafkan aku" ucap hinata sambil menundukkan kepalanya.

Gara yang melihat itu menjadi gemas dengan tersenyum lembut gara mencoba mengusap kepala hinata sekilas "aku tidak apa-apa, apa kau baik-baik saja".

"ahh, aku tidak apa-apa gara-san, maaf karena sudah merepotkan mu" hinata langsung melihat ke wajah gara saat merasakan kepalanya diusap lembut sambil menggeleng-gelengkan sedikit kepalanya, guna menyakinkan gara bahwa dia benar baik-baik saja.

Sambil tertawa kecil gara menjawab "hehhe aku tidak merasa direpotkan. Justru aku sangat kahwatir kepadamu. Sebaiknya kau hati-hati hinata, lantai di sini agak licin. Bagaimana jadinya jika bukan aku tadi kau tabrak, hemm?"

Hinata yang ditanya seperti itu hanya bisa menundukan sedikit kepala karena malu, akibat keteledorannya dia hampir membahayakan dirinya sendiri bahkan membahayakan orang lain juga. Dan untungnya gara tidak mempermasalahkan hal itu. bisa gawat jika orang yang tadi dia tabrak bukan gara, dan beruntunglah hinata bahwa orang yang dia tabrak adalah gara, teman sekelasnya.

"hahh, maaf gara-san" kembali hinata meminta maaf, sambil mengambil nafas lega.

"sudahlah aku tidak mempermasalahkan itu, kau ingin kemana setelah ini?" tanya gara yang membuat hinata mengangkat kembali wajahnya dan menatap langsung pada mata jade gara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sudahlah aku tidak mempermasalahkan itu, kau ingin kemana setelah ini?" tanya gara yang membuat hinata mengangkat kembali wajahnya dan menatap langsung pada mata jade gara.

"hemm, aku ingin langsung ke kelas. Kalau gara-sann ingin kemana ?" tanya hinata kembali kepada gara sambil tersenyum manis.

Dan hal itu suskses membuat gara sedikit terpana saat melihatnya, dan membuatnya ingin terus melihat senyum manis hinata "aku juga ingin ke kelas. Bagaimana kalau kita jalan bersama?" usul gara yang langsung disetujui oleh hinata.

"baiklah, ayo gara-san" ajak hinata sambil berjalan terlebih dahulu dan diikuti oleh gara yang berusaha menyesuaikan jalan mereka agar berdampingan.

Perjalanan mereka menuju kelas diselingi dengan obrolan ringan dan sesekali mereka tertawa bersama saat gara melempar sedikit lelucun kecil pada hinata. Dan hal itu sukses membuat mereka jadi pusat perhatian. Bukan karena aneh, tetapi mereka menantap kagum akan kecantikan dan ketampanan yang ada pada hinata dan juga gara. sungguh pasangan yang serasi.

When, I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang