Mau sehebat apapun dia mencintai masa lalu nya yang menjadi takdir akan selalu memenangkan hatinya.
-Salwa Mira Utsman-
🕊🕊🕊SALWA duduk diteras, mengelus perutnya seraya tersenyum. Memikirkan setiap malam suaminya selalu memeluk dirinya dan selalu mencium perutnya. Selama ini Hariz selalu memberikan kasih sayang yang tidak pernah ada habisnya, memberikan perhatian sederhana yang selalu membuat salwa tersenyum dan bahagia. Saat salwa menanyakan hal yang membuat nya penasaran Hariz menjawab dengan begitu lembut dan mampu membuat suasana hati berbunga-bunga.
"Mas, kenapa sih suka banget kasih perhatian kecil padahal itu hal yang sepele?" Kata Salwa saat Hariz yang selalu mencium kening Salwa sebelum tidur dan selalu mengatakan ' I Love You'.
Hariz dengan wajah tampannya tersenyum. " tidak ada yang sepele untuk dirimu, semuanya berharga untuk selalu saya lakukan." Salwa hanya bisa tersenyum malu.
"Wanita itu perlu pembuktian dan dia juga perlu ucapan untuk mengatakan cinta, maka saya harus melakukan kedua-duanya agar kamu yakin bahwa saya sayang dan cinta. Bukan begitu istriku?"
Jika dingat Salwa akan semakin merona, bersama Hariz selalu membuatnya tersenyum. Tidak ada hal yang sederhana yang terlewatkan pasti semuanya dilakukan oleh Hariz, bagi Salwa sebuah pembuktian yang nyata.
Salwa yang sibuk senyum-senyum sendiri tidak sadar bahwa kakak iparnya sudah berada disampingnya, melihat kelakuan nya yang seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta.
"Aduh, kaya anak smk lagi pdkt aja" celetuk Arina tersenyum ke arah Salwa.
Salwa yang mendengar hal itu langsung tersentak kaget dan melihat ke arah samping, kakak iparnya tersenyum menggoda ke arahnya. Salwa merasa malu saat ketahuan bahwa dirinya sedang melamun lalu tersenyum-senyum sendiri seperti orang di pinggir jalan. Orgil.
"ehh.. ada mba, ko ada disini?"
"Seharus nya aku yang nanya kamu ngapain disini? Senyum-senyum lagi, awas kesambet lohh"
Salwa hanya tertawa, menertawakan dirinya yang tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum saat mengingat suaminya. " heheh, gpp ko mba. Cuman pengen senyum aja" alibi Salwa, malu jika ia mengungkapkan apa yang sedang dirasakan.
Arina hanya mengangguk mengerti, meskipun dia sedikit tidak percaya. "Kakak kamu pulang jam berapa?"
"Gak nentu sih mba, kadang pulang cepet kadang juga gak pulang tergantung pasien nya" jelas Salwa, terdengar suara helaan nafas dan rasa kecewa?
"Mbaaa kangen yaaa? Hayoo ngaku!" Kata Salwa saat melihat kakak ipar nya cemberut.
"Aa..enggak ko, aku cuman nanya aja"
"Bohong! Aku tau mba kangen kan, emang sih kadang seseorang yang kita cinta itu suka bikin kangen" ucap Salwa dengan rasa berat, menahan rindu didalam hati. Dia juga merindukan suaminya, padahal baru ditinggal beberapa jam yang lalu.
"Kamu cinta sama suami kamu?"
"Cinta dan sayang mba, dia itu sempurna buat aku yang banyak kurang nya. Dengannya surga terasa dekat"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Tetanggaku
Короткий рассказbelajarlah untuk mengerti bahwa sesuatu yang baik untukmu tidak akan Allah ijinkan pergi kecuali akan digantikan dengan yang lebih baik percanyalah jika dia bukan yang terbaik untukmu maka Allah akan jauh dari mu ,maka ikhlas kan karna Allah akan g...